GLORIA ROTUA SINAGA, ANGELIQUE (2023) STUDI KINETIKA ATMOSPHERIC LEACHING NIKEL SAPROLIT MENGGUNAKAN ASAM SULFAT. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text (SKRIPSI)
Angelique Gloria Rotua_3334190057_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
Angelique Gloria Rotua_3334190057_01.pdf Download (927kB) |
|
Text
Angelique Gloria Rotua_3334190057_02.pdf Download (586kB) |
|
Text
Angelique Gloria Rotua_3334190057_03.pdf Download (100kB) |
|
Text
Angelique Gloria Rotua_3334190057_04.pdf Download (1MB) |
|
Text
Angelique Gloria Rotua_3334190057_05.pdf Download (27kB) |
|
Text
Angelique Gloria Rotua_3334190057_CP.pdf Download (13MB) |
|
Text
Angelique Gloria Rotua_3334190057_Ref.pdf Download (104kB) |
|
Text
Angelique Gloria Rotua_3334190057_Lamp.pdf Download (648kB) |
Abstract
Bijih nikel terdiri dari nikel sulfida dan nikel laterit. Bijih nikel di dunia, yaitu sebesar 70% dikategorikan sebagai bijih nikel laterit. Lebih dari 60% pengolahan bijih nikel yang dilakukan saat ini menggunakan bijih nikel sulfida sebagai bahan baku. Dikarenakan semakin berkurangnya cadangan nikel sulfida, maka membuat industri di bidang metalurgi beralih untuk dapat mengolah bijih nikel laterit sebagai bahan baku. Nikel laterit dibagi menjadi limonit dan saprolit. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bijih nikel saprolit karena sebelumnya penelitian dengan menggunakan bijih nikel limonit telah dilakukan oleh Annisa Nabilah. Salah satu pengolahan nikel saprolit adalah atmospheric leaching menggunakan asam sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh persen ekstraksi nikel dengan kandungan >90%, menentukan laju pengendali pelindian kalsin nikel saprolit dan energi aktivasinya, mengetahui konsentrasi H2SO4, temperatur, dan persen solid/liquid terbaik serta pengaruhnya terhadap persen ekstraksi nikel. Pada penelitian ini menggunakan bahan baku kalsin yang merupakan hasil reduksi bijih nikel saprolit yang berasal dari Pulau Gebe. Penelitian ini dilakukan dengan metode atmospheric leaching menggunakan reagen H2SO4 dengan variasi konsentrasi 0,1; 0,2; dan 0,5 M, variasi temperatur 30, 50, dan 70°C, variasi %S/L (w/w) 10, 15, 20% dan kecepatan pengadukan 200 rpm. Pada pelindian ini energi aktivasi yang diperoleh pada persamaan chemical reaction controlled sebesar 8,77 kJ/mol, sedangkan energi aktivasi yang diperoleh pada persamaan diffusion reaction controlled sebesar 15,10 kJ/mol. Laju pengendali reaksi pelindian kalsin nikel saprolit Pulau Gebe dikendalikan oleh diffusion controlled. Persen ekstraksi nikel tertinggi sebesar 91,20% yang diperoleh pada konsentrasi H2SO4 0,2 M, temperatur 70°C, %S/L 20% serta waktu pelindian 120 menit.
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Additional Information: | Bijih nikel terdiri dari nikel sulfida dan nikel laterit. Bijih nikel di dunia, yaitu sebesar 70% dikategorikan sebagai bijih nikel laterit. Lebih dari 60% pengolahan bijih nikel yang dilakukan saat ini menggunakan bijih nikel sulfida sebagai bahan baku. Dikarenakan semakin berkurangnya cadangan nikel sulfida, maka membuat industri di bidang metalurgi beralih untuk dapat mengolah bijih nikel laterit sebagai bahan baku. Nikel laterit dibagi menjadi limonit dan saprolit. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bijih nikel saprolit karena sebelumnya penelitian dengan menggunakan bijih nikel limonit telah dilakukan oleh Annisa Nabilah. Salah satu pengolahan nikel saprolit adalah atmospheric leaching menggunakan asam sulfat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh persen ekstraksi nikel dengan kandungan >90%, menentukan laju pengendali pelindian kalsin nikel saprolit dan energi aktivasinya, mengetahui konsentrasi H2SO4, temperatur, dan persen solid/liquid terbaik serta pengaruhnya terhadap persen ekstraksi nikel. Pada penelitian ini menggunakan bahan baku kalsin yang merupakan hasil reduksi bijih nikel saprolit yang berasal dari Pulau Gebe. Penelitian ini dilakukan dengan metode atmospheric leaching menggunakan reagen H2SO4 dengan variasi konsentrasi 0,1; 0,2; dan 0,5 M, variasi temperatur 30, 50, dan 70°C, variasi %S/L (w/w) 10, 15, 20% dan kecepatan pengadukan 200 rpm. Pada pelindian ini energi aktivasi yang diperoleh pada persamaan chemical reaction controlled sebesar 8,77 kJ/mol, sedangkan energi aktivasi yang diperoleh pada persamaan diffusion reaction controlled sebesar 15,10 kJ/mol. Laju pengendali reaksi pelindian kalsin nikel saprolit Pulau Gebe dikendalikan oleh diffusion controlled. Persen ekstraksi nikel tertinggi sebesar 91,20% yang diperoleh pada konsentrasi H2SO4 0,2 M, temperatur 70°C, %S/L 20% serta waktu pelindian 120 menit. | ||||||||||||
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy | ||||||||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi |
||||||||||||
Depositing User: | Angelique Gloria Rotua Sinaga | ||||||||||||
Date Deposited: | 12 Dec 2023 09:45 | ||||||||||||
Last Modified: | 12 Dec 2023 09:45 | ||||||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/31464 |
Actions (login required)
View Item |