Ismiati Kasum, Femy (2023) IMPLEMENTASI PROGRAM AKSI CEGAH STUNTING DI KABUPATEN PANDEGLANG. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
This is the latest version of this item.
![[img]](https://eprints.untirta.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (SKRIPSI)
Femy Ismiati Kasum_6661170143¬FullText.pdf Restricted to Registered users only Download (12MB) |
|
Text (SKRIPSI CP)
Femy Ismiati Kasum_6661170143_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (928kB) |
|
Text (SKRIPSI BAB 1)
Femy Ismiati Kasum_6661170143¬01.pdf Restricted to Registered users only Download (12MB) |
|
Text (SKRIPSI BAB 2)
Femy Ismiati Kasum_6661170143¬02.pdf Restricted to Registered users only Download (183kB) |
|
Text (SKRIPSI BAB 3)
Femy Ismiati Kasum_6661170143¬03.pdf Restricted to Registered users only Download (147kB) |
|
Text (SKRIPSI BAB 4)
Femy Ismiati Kasum_6661170143¬04.pdf Restricted to Registered users only Download (635kB) |
|
Text (SKRIPSI BAB 05)
Femy Ismiati Kasum_6661170143¬05.pdf Restricted to Registered users only Download (14kB) |
|
Text (SKRIPSI REFERENCE)
Femy Ismiati Kasum_6661170143¬Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (95kB) |
|
Text (SKRIPSI LAMPIRAN)
Femy Ismiati Kasum_6661170143¬Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (10MB) |
Abstract
The eradication of stunting is one form of the Government of Indonesia to implement the Sustainable Development Goals or often known as Sustainable Development Goals (SGD's) initiated by the United Nations (UN). Pandeglang Regency is one of the districts in Banten Province with the highest number of stunting children. In SGGI (2022) data, Pandeglang Regency is ranked first with a figure of 29.4%. In order to achieve more decent human welfare, the Pandeglang Regency Government tries to reduce the number of stunting children in Pandeglang Regency through the Action Program to Prevent Stunting accompanied by other programs related to fulfilling child nutrition to reach the level of age maturity. This study aims to find out how the implementation of the Action Program to Prevent Stunting in Pandeglang Regency. The theory used is the implementation model proposed by George C. Edward III consisting of Communication, Resources, Disposition and Bureaucratic Structure. The research method used is descriptive qualitative. The collection techniques used are primary data with interviews, observations, and documentation while the secondary data techniques used are documents and other secondary data sources. The results showed that the Action Program to Prevent Stunting in Pandeglang Regency has almost succeeded due to only one factor/dimension, namely Resources, due to lack of human resource capacity, then on a budget that is less so that it has not met the requirements as a policy that almost achieves its goals.
| Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
|||||||||
| Additional Information: | Pemberantasan anak kerdil (stunting) merupakan salah satu wujud bentuk Pemerintah Indonesia untuk menjalankan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau yang sering dikenal sebagai Sustainable Development Goals (SGD’s) yang digagas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kabupaten Pandeglang menjadi salah satu kabupaten di Provinsi Banten dengan jumlah anak stunting terbanyak. Pada data SGGI (2022) Kabupaten Pandeglang berada diperingkat pertama dengan angka 29,4%. Demi mencapai kesejahteraan hidup manusia yang lebih layak, maka Pemerintah Kabupaten Pandeglang mencoba untuk mengurangi jumlah anak stunting di Kabupaten Pandeglang melalui Program Aksi Cegah Stunting dengan disertai oleh program lain yang berhubungan dengan pemenuhan gizi anak hingga mencapai tingkat kematangan usia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi Program Aksi Cegah Stunting di Kabupaten Pandeglang. Teori yang digunakan adalah model implementasi yang dikemukakan oleh George C. Edward III yang terdiri dari Komunikasi, Sumber Daya, Disposisi dan Struktur Birokrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan yang digunakan yaitu data primer dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi sedangkan teknik data sekunder yang digunakan yaitu dokumen-dokumen dan sumber data sekunder lainnya. Hasil penelitian menunjukan bahwa Program Aksi Cegah Stunting di Kabupaten Pandeglang sudah hampir berhasil dikarenakan hanya satu faktor/dimensi saja yaitu Sumber Daya, karena kurangnya kapasitas sumber daya manusia, kemudian pada anggaran yang kurang sehingga belum memenuhi persyaratan sebagai kebijakan yang hampir mencapai tujuannya. | |||||||||
| Uncontrolled Keywords: | Implementation, Program, Stunting Implementasi, Program, Stunting | |||||||||
| Subjects: | Communication > Public Relations Science | |||||||||
| Divisions: | 06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 63201-Program Studi Administrasi Publik |
|||||||||
| Depositing User: | Mrs Femy Ismiati Kasum | |||||||||
| Date Deposited: | 28 Nov 2023 09:59 | |||||||||
| Last Modified: | 28 Nov 2023 09:59 | |||||||||
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/31207 |
Available Versions of this Item
-
IMPLEMENTASI PROGRAM AKSI CEGAH STUNTING DI KABUPATEN PANDEGLANG. (deposited UNSPECIFIED)
- IMPLEMENTASI PROGRAM AKSI CEGAH STUNTING DI KABUPATEN PANDEGLANG. (deposited 28 Nov 2023 09:59) [Currently Displayed]
Actions (login required)
 |
View Item |