Firliyani, Shintasya Tiara and Ma'rifah, Nurul (2023) SINTESIS HAND SANITIZER BERBASIS KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa var. aggregatum). S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text
Nurul Ma'rifah_3335170049_Fulltext..pdf Download (3MB) |
|
Text
Nurul Ma'rifah_3335170049_01..pdf Download (1MB) |
|
Text
Nurul Ma'rifah_3335170049_02..pdf Download (341kB) |
|
Text
Nurul Ma'rifah_3335170049_03..pdf Download (339kB) |
|
Text
Nurul Ma'rifah_3335170049_04..pdf Download (563kB) |
|
Text
Nurul Ma'rifah_3335170049_05..pdf Download (161kB) |
|
Text
Nurul Ma'rifah_3335170049_Ref..pdf Download (303kB) |
|
Text
Nurul Ma'rifah_3335170049_Lamp..pdf Download (1MB) |
|
Text
Nurul Ma'rifah_3335170049_CP..pdf Download (38kB) |
Abstract
Kulit bawang merah (Allium cepa var. aggregatum) diketahui mengandung senyawa flavonoid dan fenolik yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Berdasarkan pada senyawa tersebut dapat digunakan pada hand sanitizer. Penelitian ini dilakukan dengan mengekstrak kulit bawang merah menggunakan metode maserasi dan variasi waktu sonikasi kemudian dilakukan skrining fitokimia dan analisis kadar lalu diuji daya hambat ekstrak terhadap bakteri Escherichia coli. Ekstrak dengan daya hambat paling besar lalu diformulasikan pada sediaan hand sanitizer dengan variasi 0; 0,5; 1; dan 1,5% ekstrak serta hand sanitizer komersil. Semua formulasi diuji daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli dengan metode difusi serta setelah itu melakukan uji kualitas sediaan selama 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kulit bawang merah mengandung senyawa flavonoid dan fenolik. Berdasarkan analisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis, 3 ekstrak dengan kadar flavonoid dan fenolik tertinggi diperoleh dari ekstraksi maserasi selama 7 hari, metode UAE selama 20 menit dan metode ekstraksi UAE selama 30 menit. (1) hasil ekstrak dengan metode UAE memiliki kadar flavonoid dan fenolik lebih besar daripada hasil ekstrak dengan metode maserasi dan juga dinilai lebih efisien dari segi waktu. (2) Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa var. Aggregatum) yang digunakan sebagai hand sanitizer pada konsentrasi 0,5%; 1%; dan 1,5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan konsentrasi optimum yaitu pada formulasi F3 yang menghasilkan zona hambat sebesar 0,725 mm. (3) karakteristik hand sanitizer yang diperoleh yaitu berbentuk kental, tidak berbau, berwarna agak kekuningan, memiliki pH 6 serta homogen sesuai standar SNI. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan adanya aktivitas antibakteri pada hand sanitizer ekstrak kulit bawang merah yang dihasilkan. Kata kunci : Antibakteri, Escherichia coli, Hand Sanitizer, Kulit Bawang Merah
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||
Additional Information: | Kulit bawang merah (Allium cepa var. aggregatum) diketahui mengandung senyawa flavonoid dan fenolik yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Berdasarkan pada senyawa tersebut dapat digunakan pada hand sanitizer. Penelitian ini dilakukan dengan mengekstrak kulit bawang merah menggunakan metode maserasi dan variasi waktu sonikasi kemudian dilakukan skrining fitokimia dan analisis kadar lalu diuji daya hambat ekstrak terhadap bakteri Escherichia coli. Ekstrak dengan daya hambat paling besar lalu diformulasikan pada sediaan hand sanitizer dengan variasi 0; 0,5; 1; dan 1,5% ekstrak serta hand sanitizer komersil. Semua formulasi diuji daya hambat terhadap bakteri Escherichia coli dengan metode difusi serta setelah itu melakukan uji kualitas sediaan selama 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kulit bawang merah mengandung senyawa flavonoid dan fenolik. Berdasarkan analisis menggunakan spektrofotometri UV-Vis, 3 ekstrak dengan kadar flavonoid dan fenolik tertinggi diperoleh dari ekstraksi maserasi selama 7 hari, metode UAE selama 20 menit dan metode ekstraksi UAE selama 30 menit. (1) hasil ekstrak dengan metode UAE memiliki kadar flavonoid dan fenolik lebih besar daripada hasil ekstrak dengan metode maserasi dan juga dinilai lebih efisien dari segi waktu. (2) Hasil uji menunjukkan bahwa ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa var. Aggregatum) yang digunakan sebagai hand sanitizer pada konsentrasi 0,5%; 1%; dan 1,5% dapat menghambat pertumbuhan bakteri dengan konsentrasi optimum yaitu pada formulasi F3 yang menghasilkan zona hambat sebesar 0,725 mm. (3) karakteristik hand sanitizer yang diperoleh yaitu berbentuk kental, tidak berbau, berwarna agak kekuningan, memiliki pH 6 serta homogen sesuai standar SNI. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan adanya aktivitas antibakteri pada hand sanitizer ekstrak kulit bawang merah yang dihasilkan. Kata kunci : Antibakteri, Escherichia coli, Hand Sanitizer, Kulit Bawang Merah | ||||||
Subjects: | Q Science > QK Botany | ||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 24201-Jurusan Teknik Kimia |
||||||
Depositing User: | Mrs Tasya Shintasya | ||||||
Date Deposited: | 24 Nov 2023 10:13 | ||||||
Last Modified: | 24 Nov 2023 10:13 | ||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/31144 |
Actions (login required)
View Item |