ANSEFKA, ANDRE (2023) PEMURNIAN LOGAM TANAH JARANG (LTJ) DARI HASIL PELINDIAN ABU TERBANG BATUBARA DENGAN METODE EKTRAKSI PELARUT SINERGIS. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text (FULLTEXT)
ANDRE ANSEFKA_3334190077_Fulltext.pdf Restricted to Repository staff only until 1 January 2045. Download (5MB) |
|
Text (BAB I)
ANDRE ANSEFKA_3334190077_01.pdf Restricted to Repository staff only until 1 January 2045. Download (1MB) |
|
Text (BAB II)
ANDRE ANSEFKA_3334190077_02.pdf Restricted to Registered users only until 1 January 2045. Download (715kB) |
|
Text (BAB III)
ANDRE ANSEFKA_3334190077_03.pdf Restricted to Registered users only until 1 January 2045. Download (374kB) |
|
Text (BAB IV)
ANDRE ANSEFKA_3334190077_04.pdf Restricted to Registered users only until 1 January 2045. Download (1MB) |
|
Text (BAB V)
ANDRE ANSEFKA_3334190077_05.pdf Restricted to Registered users only until 1 January 2045. Download (10kB) |
|
Text (REFERENSI)
ANDRE ANSEFKA_3334190077_Ref.pdf Restricted to Registered users only until 1 January 2045. Download (238kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
ANDRE ANSEFKA_3334190077_Lamp.pdf Restricted to Registered users only until 1 January 2045. Download (1MB) |
|
Text (CP)
ANDRE ANSEFKA_3334190077_CP.pdf Restricted to Registered users only until 1 January 2045. Download (23MB) |
Abstract
Abu terbang batubara merupakan abu hasil pembakaran batu bara yang masih memiliki banyak mineral berharga dalam bentuk senyawa oksida seperti SiO2, A12O3, Fe2O3, TiO2, Mn3O4, CaO, MgO, Na2O, K2O3. Selain itu juga mengandung beberapa logam seperti seng (Zn), tembaga (Cu), nikel (Ni), kromium (Cr), timbal (Pb), serta logam tanah jarang (Rare Earth Element) seperti serium (Ce), neodimium (Nd), lantanum (La), yttrium (Y) dan skandium (Sc). Logam tanah jarang adalah kelompok unsur kimia yang terdiri dari unsur-unsur lantanida..Logam tanah jarang telah mendapat perhatian dari dunia industri karena memiliki banyak manfaat seperti aplikasi teknologi maju seperti elektronika, katalisis, dan energi terbarukan. Salah satu upaya untuk mendapatkan logam tanah jarang dari hasil pelindian limbah abu terbang batubara salah satunya adalah dengan cara pemurnian (purification) dengan metode ekstraksi pelarut. Ekstraksi pelarut memiliki kemampuan untuk memisahkan senyawa dengan preferensi terhadap pelarut yang berbeda, namun memiliki kelemahan yaitu terdapat risiko kontaminasi dan keterbatasan efisiensi dalam larutan dengan konsentrasi rendah. Untuk mengatasi kelemahan tersebut dikembangkan metode ekstraksi pelarut sinergis yaitu teknik ekstraksi untuk memisahkan komponen senyawa menggunakan dua atau lebih larutan. Pada penelitian ini, dilakukan proses pemurnian menggunakan metode ekstraksi pelarut sinergis dari hasil pelindian abu terbang batubara. Dilihat bagaimana pengaruh kombinasi variasi konsentrasi larutan organik D2EHPA, TOPO dan TBP terhadap persen ektraksi logam tanah jarang. Abu terbang batubara dengan ukuran dibawah 44 μm dilindi secara bertahap menggunakan NaOH 8 M dan CH3COOH 2 M. Filtrat hasil pelindian dimurnikan dengan memvariasikan ektraktan D2EHPA : TOPO ; D2EHPA : TBP dan TOPO : TBP dengan rasio 1 : 0 ; 0,8 : 0,2 ; 0,6 : 0,4 ; 0,4 : 0,6 ; 0,2 : 0,8 ; 0 : 1 M. Didapatkan ektraksi tertinggi pada D2EHPA : TBP yaitu La sebesar 99,9698% pada rasio 0,6 : 0,4 M , rasio D2EHPA : TOPO yaitu La sebesar 99,9696% pada rasio 1 : 0 M , dan rasio TOPO : TBP yaitu La sebesar 99,14% pada rasio 1 : 0 M. Jika diurutkan persen ekstraksi tertinggi diraih oleh campuran D2EHPA : TBP, D2EHPA : TOPO dan TOPO : TBP Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan metode ekstraksi pelarut sinergis. Penggunaan kombinasi pelarut dengan sifat-sifat yang saling melengkapi memberikan hasil yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan menggunakan pelarut tunggal. Kata Kunci : Abu terbang batubara, Ekstraksi Pelarut Sinergis, Larutan Organik, Logam Tanah Jarang, Stripping.
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Additional Information: | Abu terbang batubara merupakan abu hasil pembakaran batu bara yang masih memiliki banyak mineral berharga dalam bentuk senyawa oksida seperti SiO2, A12O3, Fe2O3, TiO2, Mn3O4, CaO, MgO, Na2O, K2O3. Selain itu juga mengandung beberapa logam seperti seng (Zn), tembaga (Cu), nikel (Ni), kromium (Cr), timbal (Pb), serta logam tanah jarang (Rare Earth Element) seperti serium (Ce), neodimium (Nd), lantanum (La), yttrium (Y) dan skandium (Sc). Logam tanah jarang adalah kelompok unsur kimia yang terdiri dari unsur-unsur lantanida..Logam tanah jarang telah mendapat perhatian dari dunia industri karena memiliki banyak manfaat seperti aplikasi teknologi maju seperti elektronika, katalisis, dan energi terbarukan. Salah satu upaya untuk mendapatkan logam tanah jarang dari hasil pelindian limbah abu terbang batubara salah satunya adalah dengan cara pemurnian (purification) dengan metode ekstraksi pelarut. Ekstraksi pelarut memiliki kemampuan untuk memisahkan senyawa dengan preferensi terhadap pelarut yang berbeda, namun memiliki kelemahan yaitu terdapat risiko kontaminasi dan keterbatasan efisiensi dalam larutan dengan konsentrasi rendah. Untuk mengatasi kelemahan tersebut dikembangkan metode ekstraksi pelarut sinergis yaitu teknik ekstraksi untuk memisahkan komponen senyawa menggunakan dua atau lebih larutan. Pada penelitian ini, dilakukan proses pemurnian menggunakan metode ekstraksi pelarut sinergis dari hasil pelindian abu terbang batubara. Dilihat bagaimana pengaruh kombinasi variasi konsentrasi larutan organik D2EHPA, TOPO dan TBP terhadap persen ektraksi logam tanah jarang. Abu terbang batubara dengan ukuran dibawah 44 μm dilindi secara bertahap menggunakan NaOH 8 M dan CH3COOH 2 M. Filtrat hasil pelindian dimurnikan dengan memvariasikan ektraktan D2EHPA : TOPO ; D2EHPA : TBP dan TOPO : TBP dengan rasio 1 : 0 ; 0,8 : 0,2 ; 0,6 : 0,4 ; 0,4 : 0,6 ; 0,2 : 0,8 ; 0 : 1 M. Didapatkan ektraksi tertinggi pada D2EHPA : TBP yaitu La sebesar 99,9698% pada rasio 0,6 : 0,4 M , rasio D2EHPA : TOPO yaitu La sebesar 99,9696% pada rasio 1 : 0 M , dan rasio TOPO : TBP yaitu La sebesar 99,14% pada rasio 1 : 0 M. Jika diurutkan persen ekstraksi tertinggi diraih oleh campuran D2EHPA : TBP, D2EHPA : TOPO dan TOPO : TBP Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan metode ekstraksi pelarut sinergis. Penggunaan kombinasi pelarut dengan sifat-sifat yang saling melengkapi memberikan hasil yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan menggunakan pelarut tunggal. Kata Kunci : Abu terbang batubara, Ekstraksi Pelarut Sinergis, Larutan Organik, Logam Tanah Jarang, Stripping. | ||||||||||||
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
||||||||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi |
||||||||||||
Depositing User: | Andre Ansefka | ||||||||||||
Date Deposited: | 22 Nov 2023 14:37 | ||||||||||||
Last Modified: | 13 Jun 2024 14:10 | ||||||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/31061 |
Actions (login required)
View Item |