AZIZATUL NURMEIDA, DWI (2023) PERAN PASUKAN PENGIBAR BENDERA PUSAKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DALAM MEMBENTUK NASIONALISME PEMUDA (1946-1973) (TINJAUAN KRITIS DALAM PERS NASIONAL). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text (SKRIPSI)
Dwi Azizatul N_2288170018_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Dwi Azizatul N_2288170018_01.pdf Restricted to Registered users only Download (877kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Dwi Azizatul N_2288170018_02.pdf Restricted to Registered users only Download (304kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Dwi Azizatul N_2288170018_03.pdf Restricted to Registered users only Download (199kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Dwi Azizatul N_2288170018_04.pdf Restricted to Registered users only Download (542kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Dwi Azizatul N_2288170018_05.pdf Restricted to Registered users only Download (123kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Dwi Azizatul N_2288170018_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (128kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Dwi Azizatul N_2288170018_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
This study aims to find out the role of the Republic of Indonesia's National Heritage Flag Raising Troops in shaping youth nationalism in 1945-1973 based on critical reviews in the national press. The research method used is the historical method which consists of heuristics (data collection), source criticism, interpretation, and historiography using the theory of nationalism. The results of the study found that Paskibraka had been formed since the Indonesian Independence Day in 1946 in Yogyakarta. The selected members are students currently studying in Yogyakarta. The enthusiasm of the people, especially the youth who come from various regions in Indonesia, shows that the sense of nationalism was initially regional in nature. However, the raising of the heritage flag on the Indonesian Independence Day every year creates a sense of youth nationalism. The youths were chosen because they were at a productive age so they were easy to direct and had not been influenced by political ideas other than Pancasila. The main role of Paskibraka is to raise the heritage flag at every important ceremony and moment related to the state. The flag ceremony is an activity that reflects Pancasila values and the nation's cultural values. Paskibraka's more fundamental role is to shape the character of the Indonesian youth to become youth who have a sense of nationalism in accordance with Pancasila so as to produce youth who have a sense of nationalism. As the nation's next generation, youth must play a more active role in implementing Pancasila values and leaving behind a culture that is not in accordance with the characteristics of the Indonesian nation.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka nasional Republik Indonesia dalam membentuk nasionalisme pemuda pada tahun 1945-1973 berdasarkan Tinjauan kritis dalam pers nasional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari heuristik (pengumpulan data), kritik sumber, interpretasi, dan historiografi dengan menggunakan teori nasionalisme. Adapun hasil dari penelitian menemukan bahwa Paskibraka sudah terbentuk sejak HUT RI pada tahun 1946 di Yogyakarta. Para anggota yang dipilih adalah para pelajar yang sedang menempuh pendidikan di Yogyakarta. Antusiasme masyarakat khususnya para pemuda yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia menunjukkan bahwa rasa nasionalisme pada awalnya bersifat kedaerahan. Namun, adanya pengibaran bendera pusaka pada HUT RI setiap tahunnya membentuk rasa nasionalisme pemuda. Para pemuda dipilih karena mereka berada pada usia yang produktif sehingga mereka masih mudah diarahkan serta belum terpengaruh paham-paham politik selain Pancasila. Peran utama dari Paskibraka adalah sebagai pengibar bendera pusaka pada setiap upacara dan momen penting yang terkait dengan kenegaraan. Upacara bendera merupakan kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai Pancasila dan nilai budaya bangsa. Peran Paskibraka yang lebih fundamental adalah membentuk karakter para pemuda bangsa Indonesia menjadi pemuda yang memiliki rasa nasionalisme yang sesuai dengan Pancasila sehingga mencetak pemuda yang memiliki rasa nasionalisme. Sebagai generasi penerus bangsa, pemuda harus memberikan peranan yang lebih aktif dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dan meninggalkan budaya yang tidak sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia. | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Paskibraka, Nationalism, Newspapers, Flag Ceremony. Paskibraka, Nasionalisme, Surat Kabar, Upacara Bendera. | |||||||||
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) > D051 Ancient History | |||||||||
Divisions: | 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 87201-Jurusan Pendidikan Sejarah 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan |
|||||||||
Depositing User: | Dwi Azizatul Nurmeida | |||||||||
Date Deposited: | 17 Nov 2023 10:00 | |||||||||
Last Modified: | 17 Nov 2023 10:00 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/30978 |
Actions (login required)
View Item |