Irvani, Irvani (2023) PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN KOROSI BAJA CA6NM MODIFIKASI UNTUK APLIKASI SUDU TURBIN PLTP. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text (SKRIPSI)
Irvani_3334170083_FullText.pdf Restricted to Registered users only Download (10MB) | Request a copy |
|
Text (Bab 1)
Irvani_3334170083_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (Bab 2)
Irvani_3334170083_02.pdf Restricted to Registered users only Download (899kB) | Request a copy |
|
Text (Bab 3)
Irvani_3334170083_03.pdf Restricted to Registered users only Download (863kB) | Request a copy |
|
Text (Bab 4)
Irvani_3334170083_04.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (Bab 5)
Irvani_3334170083_05.pdf Restricted to Registered users only Download (509kB) | Request a copy |
|
Text (Refrensi)
Irvani_3334170083_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (525kB) | Request a copy |
|
Text (Lampiran)
Irvani_3334170083_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) | Request a copy |
|
Text (SKRIPSI)
Irvani_3334170083_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (13MB) | Request a copy |
Abstract
Baja CA6NM modifikasi diaplikasi pada sudu turbin memiliki kekuatan dan ketahanan korosi yang unggul namun perlu ditingkatkan lagi dengan cara perlakuan panas. Baja CA6NM sebelumnya sudah melalui proses modifikasi penambahan unsur molybdenum dan nitrogen. Korosi merupakan proses degradasi sifat material yang disebabkan reaksi dengan lingkungannya. Pitting Corrosion merupakan fenomena penting dalam pembangkit listrik turbin uap, karena merupakan salah satu penyebab utama kegagalan sudu, terutama pada baris terakhir sudu bertekanan rendah. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan panas terhadap struktur mikro, kekuatan tarik dan ketahanan korosi yang terjadi pada baja CA6NM modifikasi. Perlakuan panas yang dilakukan meliputi austenitisasi temperatur 1050ºC. Tempering pertama dilakukan temperatur 100ºC, 200ºC, 300ºC, 400ºC, 500ºC, 550ºC, 600ºC, 650 C, dan 700ºC. Sedangkan tempering kedua temperatur 625ºC, 250ºC dan 675ºC serta quenching dengan oli. Proses pengujian yang dilakukan meliputi pengamatan metalografi dengan menggunakan mikroskop optik, pengujian tarik dan pengujian korosi menggunakan pengukuran polarisasi siklik open circuit potencial (OCP) dengan menggunakan media larutan 3,5% NaCl. Struktur mikro yang terbentuk setelah dilakukan perlakuan panas terdiri dari martensit temper, lath martensit, delta ferit, austenit sisa, dan karbida. Adanya karbida juga dapat mempengaruhi ketahanan korosi, dimana ketahanan korosi akan semakin meningkat dengan bertambahnya temperatur tempering. Nilai ketahanan korosi terbaik didapat pada sampel dengan perlakuan double tempering pada temperatur 625ºC. Nilai Corrosion Rate sebesar 0,07601 mpy dan Potensi pitting (Epitt) sebesar Epitt -376,1 mV sedangkan Nilai Ultimate Tensile Strenght (UTS) sebesar 823 MPa, Yield Strenght (YS) 722,2 MPa dan nilai Elongasi sebesar 24,9%.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Baja CA6NM modifikasi diaplikasi pada sudu turbin memiliki kekuatan dan ketahanan korosi yang unggul namun perlu ditingkatkan lagi dengan cara perlakuan panas. Baja CA6NM sebelumnya sudah melalui proses modifikasi penambahan unsur molybdenum dan nitrogen. Korosi merupakan proses degradasi sifat material yang disebabkan reaksi dengan lingkungannya. Pitting Corrosion merupakan fenomena penting dalam pembangkit listrik turbin uap, karena merupakan salah satu penyebab utama kegagalan sudu, terutama pada baris terakhir sudu bertekanan rendah. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan panas terhadap struktur mikro, kekuatan tarik dan ketahanan korosi yang terjadi pada baja CA6NM modifikasi. Perlakuan panas yang dilakukan meliputi austenitisasi temperatur 1050ºC. Tempering pertama dilakukan temperatur 100ºC, 200ºC, 300ºC, 400ºC, 500ºC, 550ºC, 600ºC, 650 C, dan 700ºC. Sedangkan tempering kedua temperatur 625ºC, 250ºC dan 675ºC serta quenching dengan oli. Proses pengujian yang dilakukan meliputi pengamatan metalografi dengan menggunakan mikroskop optik, pengujian tarik dan pengujian korosi menggunakan pengukuran polarisasi siklik open circuit potencial (OCP) dengan menggunakan media larutan 3,5% NaCl. Struktur mikro yang terbentuk setelah dilakukan perlakuan panas terdiri dari martensit temper, lath martensit, delta ferit, austenit sisa, dan karbida. Adanya karbida juga dapat mempengaruhi ketahanan korosi, dimana ketahanan korosi akan semakin meningkat dengan bertambahnya temperatur tempering. Nilai ketahanan korosi terbaik didapat pada sampel dengan perlakuan double tempering pada temperatur 625ºC. Nilai Corrosion Rate sebesar 0,07601 mpy dan Potensi pitting (Epitt) sebesar Epitt -376,1 mV sedangkan Nilai Ultimate Tensile Strenght (UTS) sebesar 823 MPa, Yield Strenght (YS) 722,2 MPa dan nilai Elongasi sebesar 24,9%. | |||||||||
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy T Technology > TS Manufactures |
|||||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi | |||||||||
Depositing User: | Mr Irvani Irvani | |||||||||
Date Deposited: | 24 Oct 2023 09:16 | |||||||||
Last Modified: | 24 Oct 2023 09:16 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/30587 |
Actions (login required)
View Item |