Widyansyah, Fikri (2023) Pengaruh Temperatur Austempering Dan Quench-Tempering Terhadap Sifat Mekanik Dan Struktur Mikro Besi Cor Kelabu Yang Mengandung 10 wt% Nikel Untuk Aplikasi Komponen Boiler PLTU. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text (Fulltext)
Fikri Widyansyah_334180047_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (10MB) |
|
Text (BAB 1)
Fikri Widyansyah_334180047_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB 2)
Fikri Widyansyah_334180047_02.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB 3)
Fikri Widyansyah_334180047_03.pdf Restricted to Registered users only Download (463kB) |
|
Text (BAB 4)
Fikri Widyansyah_334180047_04.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (Bab 5)
Fikri Widyansyah_334180047_05.pdf Restricted to Registered users only Download (9kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Fikri Widyansyah_334180047_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (87kB) |
|
Text (Lampiran)
Fikri Widyansyah_334180047_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
|
Text (Check Plagiarisme)
Fikri Widyansyah_334180047_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (30MB) |
Abstract
Hingga saat ini kebutuhan energi listrik terus meningkat, sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan kapasitas produksi listrik pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Salah satu komponen penting pada PLTU adalah boiler yang berfungsi sebagai penyuplai uap panas untuk memutar turbin agar dapat menggerakan generator supaya menghasilkan listrik. Batubara sebagai bahan baku diumpankan ke boiler dengan menggunakan chain grate stoker conveyor. Alas pada chain grate stoker umumnya terbuat dari besi cor yang disusun berjajar. Selama pengumpanan batubara ke dalam boiler, matras dan rantai conveyor akan terekspos temperatur tinggi, yang dapat menyebabkan thermal stress. Adanya thermal stress pada suatu material sangat tidak diinginkan, karena dapat menyebabkan terjadinya internal stress yang mampu menurunkan sifat mekanik dan kegagalan material. Sehingga dibutuhkan material yang mampu bekerja dengan baik pada temperatur tinggi seperti besi cor kelabu, namun kekurangannya yaitu terletak pada nilai kuat tariknya yang rendah dan getas. Untuk meningkatkan sifat mekanik tersebut dapat dilakukan penambahan paduan seperti nikel ataupun dengan perlakuan panas seperti austempering dan quench-tempering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur dan jenis perlakuan panas austempering dan quench-tempering terhadap sifat mekanik besi cor kelabu dengan 10 wt% nikel. Proses austempering diawali dengan austenisasi pada temperatur 850oC selama 60 menit di dalam muffle furnace, lalu didinginkan ke dalam salt bath furnace yang mengandung garam (50% KNO3 + 50% NaNO3) hingga mencapai temperatur 250oC, 300oC, 350oC, 400oC, dan 450oC selama 60 menit lalu didinginkan di udara terbuka. Proses quench-tempering diawali dengan austenisasi pada temperatur 850oC selama 60 menit di dalam muffle furnace untuk kemudian dilakukan quenching dengan media pendingin oli, kemudian sampel dipanaskan kembali hingga mencapai temperatur tempering yaitu 300oC, 350oC, 400oC, 450oC, dan 500oC selama 60 menit kemudian didinginkan di udara terbuka. Setelah itu dilakukan pengamatan metalografi, pengujian kekerasan, dan pengujian tarik terhadap sampel. Hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain seperti terbentuknya sel eutektik dengan matriks austenit. Semakin tinggi temperatur austempering dan quench-tempering yang maka akan meningkatkan fraksi area austenit yang terbentuk sehingga mempengaruhi sifat mekaniknya. Hasil sifat mekanik yang optimal dari penelitian ini dihasilkan pada sampel austempering 250oC yang mampu menghasilkan nilai tensile strength sebesar 257 MPa dan kekerasan sebesar 321,8 HB.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Hingga saat ini kebutuhan energi listrik terus meningkat, sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan kapasitas produksi listrik pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Salah satu komponen penting pada PLTU adalah boiler yang berfungsi sebagai penyuplai uap panas untuk memutar turbin agar dapat menggerakan generator supaya menghasilkan listrik. Batubara sebagai bahan baku diumpankan ke boiler dengan menggunakan chain grate stoker conveyor. Alas pada chain grate stoker umumnya terbuat dari besi cor yang disusun berjajar. Selama pengumpanan batubara ke dalam boiler, matras dan rantai conveyor akan terekspos temperatur tinggi, yang dapat menyebabkan thermal stress. Adanya thermal stress pada suatu material sangat tidak diinginkan, karena dapat menyebabkan terjadinya internal stress yang mampu menurunkan sifat mekanik dan kegagalan material. Sehingga dibutuhkan material yang mampu bekerja dengan baik pada temperatur tinggi seperti besi cor kelabu, namun kekurangannya yaitu terletak pada nilai kuat tariknya yang rendah dan getas. Untuk meningkatkan sifat mekanik tersebut dapat dilakukan penambahan paduan seperti nikel ataupun dengan perlakuan panas seperti austempering dan quench-tempering. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur dan jenis perlakuan panas austempering dan quench-tempering terhadap sifat mekanik besi cor kelabu dengan 10 wt% nikel. Proses austempering diawali dengan austenisasi pada temperatur 850oC selama 60 menit di dalam muffle furnace, lalu didinginkan ke dalam salt bath furnace yang mengandung garam (50% KNO3 + 50% NaNO3) hingga mencapai temperatur 250oC, 300oC, 350oC, 400oC, dan 450oC selama 60 menit lalu didinginkan di udara terbuka. Proses quench-tempering diawali dengan austenisasi pada temperatur 850oC selama 60 menit di dalam muffle furnace untuk kemudian dilakukan quenching dengan media pendingin oli, kemudian sampel dipanaskan kembali hingga mencapai temperatur tempering yaitu 300oC, 350oC, 400oC, 450oC, dan 500oC selama 60 menit kemudian didinginkan di udara terbuka. Setelah itu dilakukan pengamatan metalografi, pengujian kekerasan, dan pengujian tarik terhadap sampel. Hasil penelitian yang telah dilakukan antara lain seperti terbentuknya sel eutektik dengan matriks austenit. Semakin tinggi temperatur austempering dan quench-tempering yang maka akan meningkatkan fraksi area austenit yang terbentuk sehingga mempengaruhi sifat mekaniknya. Hasil sifat mekanik yang optimal dari penelitian ini dihasilkan pada sampel austempering 250oC yang mampu menghasilkan nilai tensile strength sebesar 257 MPa dan kekerasan sebesar 321,8 HB. | |||||||||
Subjects: | T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy T Technology > TS Manufactures |
|||||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi |
|||||||||
Depositing User: | Mr Fikri Widyansyah | |||||||||
Date Deposited: | 19 Oct 2023 14:03 | |||||||||
Last Modified: | 19 Oct 2023 14:03 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/30546 |
Actions (login required)
View Item |