Anna La Roybafika, Ca (2023) Pengaruh Fluktuasi Harga Komoditas Hortikultura Terhadap Inflasi di DKI Jakarta. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
![[img]](https://eprints.untirta.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
Ca Anna La Roybafika_4441190075_02.pdf Restricted to Registered users only Download (416kB) |
|
Text
Ca Anna La Roybafika_4441190075_03.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB) |
|
Text
Ca Anna La Roybafika_4441190075_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
Ca Anna La Roybafika_4441190075_04.pdf Restricted to Registered users only Download (328kB) |
|
Text
Ca Anna La Roybafika_4441190075_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
Ca Anna La Roybafika_4441190075_05.pdf Restricted to Registered users only Download (180kB) |
|
Text
Ca Anna La Roybafika_4441190075_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (142kB) |
|
Text
Ca Anna La Roybafika_4441190075_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (986kB) |
Abstract
The economic problem that often occurs in countries in various parts of the world is the problem of inflation. The increasing population in DKI Jakarta has resulted in the need for horticultural commodities also increasing. The fluctuating price movements of horticultural commodities are influenced by market demand. In order to determine the price movements of the horticultural commodities studied in terms of their effect on inflation, it is necessary to present price growth for each commodity and inflation data. Data analysis in this research uses secondary data collection techniques and data processing using eviews10 software. The data analysis method uses the vector autoregression/vector error correction model (VAR/VECM). the VAR/VECM process, namely data stationarity test, stability test, optimum lag test, cointegration test, VAR/VECM estimation, impulse response function (IRF), and variance decomposition. In DKI Jakarta, cayenne pepper and red chili ranked first and second as commodities that contributed the most to inflation, namely 19.30% and 15.43%. The price of shallots and the price of white onions is in 3rd and 4th place. These two commodities contributed 2.69% and 0.74% to the inflation rate in DKI Jakarta. There are no variables that affect inflation in DKI Jakarta in the short term. In long-term analysis, there are three variables that have higher t-statistical values than t-table values. The order of the commodities from the least effect on inflation is the price of garlic, the price of shallots, the price of red chili and also the price of cayenne pepper which has the greatest effect.
| Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
|||||||||
| Additional Information: | Permasalahan ekonomi yang sering terjadi di negara berbagai belahan dunia yaitu masalah inflasi. Semakin bertambahnya penduduk yang berada di DKI Jakarta mengakibatkan kebutuhan akan komoditas hortikultura semakin bertambah pula. Pergerakan harga komoditas hortikultura yang fluktuatif dipengaruhi permintaan pasar dan pergerakan harga tersebut akan mempengaruhi inflasi. Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalis pengaruh harga komoditas hortikultura terhadap inflasi di DKI Jakarta. Analisis data dalam peneltian ini menggunakan teknik pengumpulan data sekunder dan mengolah data menggunakan software eviews10. Metode analisis data menggunakan Vector Autoregression/Vector Error Corection M odel (VAR/VECM). proses VAR/VECM yaitu uji stasioneritas data, uji stabilitas, uji lag optimum, uji kointegrasi, estimasi VAR/VECM, impulse response function (IRF), dan variance decomposition. Bebebapa uji tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah penelitian ini layak atau tidak apabila menggunakan model VAR/VECM karena syarat yang harus dipenuhi apabila menggunakan model vector autoregression meliputi data stasioner pada tingkat level dan tidak ada kointegrasi. Jika data stasioner di tingkat 1st difference dan terdapat kointegrasi maka dilanjutkan dengan model VECM. Pengaruh fluktuasi harga komoditas hortikultura yang diteliti terhadap inflasi yang terjadi dapat dilihat pada tabel variance decomposition. Di DKI Jakarta, cabai rawit dan cabai merah menempati urutan pertama dan kedua sebagai komoditas yang berkontribusi paling besar terhadap inflasi yakni sebesar 19.30% dan 15.43%. Harga bawang merah dan harga putih menempati urutan ke-3 dan ke-4. . Kedua komoditas ini berkontribusi sebesar 2.69% dan 0.74% terhadap tingkat inflasi di DKI Jakarta. Tidak ada variabel yang memengaruhi inflasi di DKI Jakarta untuk jangka pendek. Pada analasis di jangka panjang, ada tiga variabel yang mempunyai nilai t-statistik lebih tinggi dari nilai t-tabel. | |||||||||
| Uncontrolled Keywords: | Inflation, DKI Jakarta, VAR/VECM, Horticultural. | |||||||||
| Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) | |||||||||
| Divisions: | 04-Fakultas Pertanian > 54201-Program Studi Agribisnis 04-Fakultas Pertanian |
|||||||||
| Depositing User: | Ca Anna La Roybafika | |||||||||
| Date Deposited: | 09 Oct 2023 14:35 | |||||||||
| Last Modified: | 09 Oct 2023 14:35 | |||||||||
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/30253 |
Actions (login required)
 |
View Item |