INDAH PRATIWI, LAILA (2023) OPTIMASI KOLAGEN DARI KULIT IKAN PAYUS (Elops hawaiensis) DENGAN PERBEDAAN KONSENTRASI NATRIUM HIDROKSIDA (NaOH). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text (SKRIPSI)
Laila Indah Pratiwi_4443190059_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Laila Indah Pratiwi_4443190059_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Laila Indah Pratiwi_4443190059_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Laila Indah Pratiwi_4443190059_02.pdf Restricted to Registered users only Download (218kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Laila Indah Pratiwi_4443190059_03.pdf Restricted to Registered users only Download (313kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Laila Indah Pratiwi_4443190059_04.pdf Restricted to Registered users only Download (342kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Laila Indah Pratiwi_4443190059_05.pdf Restricted to Registered users only Download (140kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Laila Indah Pratiwi_4443190059_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (218kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Laila Indah Pratiwi_4443190059_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (545kB) |
Abstract
The Hawaiian ladyfish skin is a byproduct of “bontot” processing. Bontot is a local food product made from Hawaiian ladyfish that originated in Banten Province. To reduce waste from Hawaiian ladyfish skin, one option was to use it as halal collagen. The collagen extraction process was divided into three stages: material preparation, NaOH pre-treatment, and collagen extraction. The pre-treatment with NaOH removed non-collagen proteins and speeded up the extraction process. The objective of this research was to find the optimal concentration of NaOH in the collagen deproteinase process from Hawaiian ladyfish skin. This research was carried out in November-December 2022 at the Fisheries Product Processing Technology Laboratory, Department of Fisheries, Faculty of Agriculture, Sultan Ageng Tirtayasa University. NaOH concentration was used as the treatment factor, with four treatment levels (commercial control; 0.05 M NaOH; 0.1 M NaOH; 0.15 M NaOH) and two replications. Analysis of yield, pH, solubility, water content, and sensory parameters were among the parameters observed (appearance, aroma, color, texture). The concentration of 0.15 M NaOH produced the highest yield (1.62%), the best pH (6.8), and the color with the highest sensory average value (7.96) and the highest amino acids were glutamic acid, aspartic acid and glycine for making collagen from Hawaiian ladyfish skin, indicating that NaOH 0.15 M was capable of optimizing the process of deproteinase collagen from Hawaiian ladyfish skin.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Kulit ikan payus merupakan salah satu limbah padat dari pengolahan bontot. Bontot adalah produk gel ikan (fish jelly product) yang berbahan dasar ikan payus dan merupakan salah satu produk khas dari Provinsi Banten. Salah satu alternatif untuk mengurangi limbah dari kulit ikan payus adalah dengan memanfaatkannya sebagai kolagen. Kolagen yang berada di pasaran biasanya berasal dari hewan darat seperti babi dan sapi. Kedua hewan ini telah meresahkan masyarakat di kalangan tertentu, sehingga membutuhkan alternatif sumber kolagen dari hewan lain seperti kulit ikan payus. Pada proses ekstraksi kolagen dari kulit ikan, terdapat tahap pretreatment menggunakan NaOH. Perendaman dengan NaOH dalam proses ekstraksi kolagen dilakukan untuk meningkatkan kualitas kolagen. NaOH berperan sebagai pemisah untaian pada batang serat kolagen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November hingga Desember 2022 di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Analisis data secara statistika dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 1 faktor, 4 perlakuan dan 2 kali ulangan sehingga terdapat 8 satuan percobaan. Prosedur penelitian terdiri dari preparasi bahan baku, perendaman dengan NaOH, perendaman dengan asam asetat, ekstraksi kolagen, pengeringan dengan oven, serta pengamatan kualitas kolagen kering. Parameter yang diamati yaitu pengujian rendemen, pH, kelarutan, kadar air, biuret, asam amino, sensori, benda asing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik pada penelitian ini yaitu P3 dengan konsentrasi NaOH 0,15 M dengan nilai rendemen 1,62%, pH 6,8, dan nilai sensori warna 7,96 (sangat suka). Komposisi asam amino didominasi oleh asam glutamat 8,18%, asam aspartat 6,41%, glisin 5,42%, arginin 4,25%, dan prolin 3,62%. Dengan demikian, P3 (NaOH 0,15 M) terbukti mampu berperan dalam proses deproteinasi kolagen dari kulit ikan payus. | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | collagen, halal, Hawaiian ladyfish, NaOH, skin. halal, ikan payus, kolagen, kulit, NaOH | |||||||||
Subjects: | Communication > Public Relations Science Q Science > Q Science (General) Q Science > QL Zoology S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling Communication > Science Journalism |
|||||||||
Divisions: | 04-Fakultas Pertanian 04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan |
|||||||||
Depositing User: | LAILA INDAH PRATIWI | |||||||||
Date Deposited: | 09 Oct 2023 13:45 | |||||||||
Last Modified: | 09 Oct 2023 13:45 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/30205 |
Actions (login required)
View Item |