Hodijah, Riyana (2023) STUDI KOMPARASI PENDAPATAN USAHA PENGGILINGAN PADI MENGGUNAKAN PENGERINGAN KONVENSIONAL DAN PENGERINGAN MODERN DI DESA BOLANG KECAMATAN MALINGPING KABUPATEN LEBAK. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
![[img]](https://eprints.untirta.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (SKRIPSI)
Riyana Hodijah_4441190037_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Riyana Hodijah_4441190037_01.pdf Restricted to Registered users only Download (813kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Riyana Hodijah_4441190037_02.pdf Restricted to Registered users only Download (150kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Riyana Hodijah_4441190037_03.pdf Restricted to Registered users only Download (106kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Riyana Hodijah_4441190037_04.pdf Restricted to Registered users only Download (110kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Riyana Hodijah_4441190037_05.pdf Restricted to Registered users only Download (29kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Riyana Hodijah_4441190037_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (38kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Riyana Hodijah_4441190037_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
The value of yield loss during post-harvest rice is relatively high, starting from harvesting, threshing, drying, and milling rice. efforts to reduce the level of post-harvest yield loss one of them is the application of modern technology, especially in the process of drying rice, must be done in a proper way and technology because climatic conditions, especially during the rainy season, will greatly affect the results of drying grain. This research aims to determine the difference in costs and income of the rice milling business using conventional drying and drying machines. This research was conducted in Bolang Village, Malingping District, Lebak Regency. This research uses quantitative analysis with a descriptive approach. The sampling technique used is saturated sampling or often called a census. Data analysis used in this research is the analysis of costs, revenue, income and economic efficiency. The results showed that the costs incurred by businesses using conventional drying were greater, namely Rp. 9.647.505 / ton, compared to milling businesses using modern drying, namely Rp. 9.487.712 / ton. Milling businesses using modern drying also produce more because the drying capacity is higher so that the income generated is greater at Rp. 1.012.288 / ton, while conventional milling produces lower at Rp. 712.495 / ton because it is limited to a small drying floor. The R/C ratio value of the rice milling business using conventional drying is 1.07 and the rice milling business using modern drying is 1.11 so that both businesses are feasible and profitable.
| Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Contributors: |
|
|||||||||
| Additional Information: | Nilai kehilangan hasil pada saat pasca panen padi relatif tinggi, mulai dari panen, perontokan, penjemuran, dan penggilingan padi. upaya untuk menekan tingkat kehilangan hasil pasca panen salah satunya dengan penerapan teknologi modern terutama pada proses pengeringan padi harus dilakukan dengan cara dan teknologi yang tepat karena kondisi iklim terutama pada saat musim hujan akan sangat berpengaruh terhadap hasil pengeringan gabah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan biaya dan pendapatan usaha penggilingan padi menggunakan pengering konvensional dan pengeringan modern. Penelitian ini dilakukan di Desa Bolang, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak. Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh atau sering disebut dengan sensus. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis biaya, penerimaan, pendapatan dan efisiensi ekonomi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh usaha penggilingan yang menggunakan pengeringan konvensional lebih besar yaitu Rp. 9.647.505 / ton, dibandingkan dengan usaha penggilingan yang menggunakan pengeringan modern yaitu Rp. 9.487.712 / ton. Usaha penggilingan menggunakan pengeringan modern juga memproduksi lebih banyak karena kapasitas pengeringannya lebih tinggi sehingga pendapatan yang dihasilkan pun menjadi lebih besar yaitu sebesar Rp. 1.012.288 / ton, sedangkan pendapatan penggilingan konvensional lebih rendah yaitu sebesar Rp. 712.495 / ton karena terbatas pada lantai jemur yang kecil. Nilai R/C ratio usaha penggilingan padi dengan menggunakan pengeringan konvensional sebesar 1,07 dan usaha penggilingan padi dengan menggunakan pengeringan modern sebesar 1,11 sehingga kedua usaha tersebut layak dan menguntungkan. | |||||||||
| Uncontrolled Keywords: | Income Analysis, Conventional Drying, Modern Drying, Rice Milling Business | |||||||||
| Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) | |||||||||
| Divisions: | 04-Fakultas Pertanian 04-Fakultas Pertanian > 54201-Program Studi Agribisnis |
|||||||||
| Depositing User: | Riyana Hodijah | |||||||||
| Date Deposited: | 09 Oct 2023 11:12 | |||||||||
| Last Modified: | 09 Oct 2023 11:12 | |||||||||
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/30148 |
Actions (login required)
 |
View Item |