Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PETA BAHAYA DAN KERENTANAN TSUNAMI MENGGUNAKAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) (Studi Kasus : Wilayah Pesisir Selatan Kabupaten Lebak)

PRAYOGA, WANDI (2023) PETA BAHAYA DAN KERENTANAN TSUNAMI MENGGUNAKAN APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) (Studi Kasus : Wilayah Pesisir Selatan Kabupaten Lebak). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text (SKRIPSI)
Wandi Prayoga_3336160042_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (14MB)
[img] Text
Wandi Prayoga_3336160042_01.pdf

Download (4MB)
[img] Text
Wandi Prayoga_3336160042_02.pdf

Download (61kB)
[img] Text
Wandi Prayoga_3336160042_03.pdf

Download (378kB)
[img] Text
Wandi Prayoga_3336160042_04.pdf

Download (246kB)
[img] Text
Wandi Prayoga_3336160042_05.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Wandi Prayoga_3336160042_06.pdf

Download (7kB)
[img] Text
Wandi Prayoga_3336160042_Ref.pdf

Download (76kB)
[img] Text
Wandi Prayoga_3336160042_Lamp.pdf

Download (7MB)
[img] Text
Wandi Prayoga_3336160042_CP.pdf

Download (18MB)

Abstract

Indonesia memiliki potensi yang signifikan untuk mengalami bencana tsunami. Salah satu wilayah Indonesia yang memiliki bahaya dan kerentanan tsunami adalah Kabupaten Lebak yang berhadapan dengan batas lempeng tektonik menjadikan wilayah tersebut rawan gempa bumi sehingga memungkinkan terjadinya tsunami. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan peta bahaya dan kerentanan tsunami dilakukan dengan menggunakan metode tumpang susun (overlay) menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Parameter yang digunakan diantaranya ketinggian, kemiringan lereng, jarak dari garis pantai, jarak dari garis sungai, batas desa, tata guna lahan, dan toponimi. Tingkat kerentanan dibagi menjadi 5 kelas yaitu kerentanan sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Hasil penelitian ini didapat peta bahaya tsunami (Gambar 5.8) dan kerentanan tsunami (Gambar 5.14) di wilayah pesisir selatan Kabupaten Lebak. Berdasarkan luas wilayah yang berpotensi bahaya tsunami kategori sangat tinggi sampai dengan sedang terjadi di Kecamatan Wanasalam, Kecamatan Malingping, pesisir Kecamatan Bayah, dan pesisir Kecamatan Panggarangan. Berdasarkan tata guna lahan pada pesisir selatan Kabupaten Lebak dengan luas 75.283,41 ha yang memiliki tingkat kerentanan terbesar kategori sangat tinggi pada sawah (658,93 ha atau 33,19 %), kategori tinggi pada sawah (4.526,38 ha atau 50,95 %), dan kategori sedang pada perkebunan/kebun (4.608,98 ha atau 42,90 %).

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorSUBEKTI, SUBEKTI197506122008011020
Thesis advisorPURNADITYA, NGAKAN PUTU198909142019031008
Additional Information: Indonesia memiliki potensi yang signifikan untuk mengalami bencana tsunami. Salah satu wilayah Indonesia yang memiliki bahaya dan kerentanan tsunami adalah Kabupaten Lebak yang berhadapan dengan batas lempeng tektonik menjadikan wilayah tersebut rawan gempa bumi sehingga memungkinkan terjadinya tsunami. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan peta bahaya dan kerentanan tsunami dilakukan dengan menggunakan metode tumpang susun (overlay) menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Parameter yang digunakan diantaranya ketinggian, kemiringan lereng, jarak dari garis pantai, jarak dari garis sungai, batas desa, tata guna lahan, dan toponimi. Tingkat kerentanan dibagi menjadi 5 kelas yaitu kerentanan sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Hasil penelitian ini didapat peta bahaya tsunami (Gambar 5.8) dan kerentanan tsunami (Gambar 5.14) di wilayah pesisir selatan Kabupaten Lebak. Berdasarkan luas wilayah yang berpotensi bahaya tsunami kategori sangat tinggi sampai dengan sedang terjadi di Kecamatan Wanasalam, Kecamatan Malingping, pesisir Kecamatan Bayah, dan pesisir Kecamatan Panggarangan. Berdasarkan tata guna lahan pada pesisir selatan Kabupaten Lebak dengan luas 75.283,41 ha yang memiliki tingkat kerentanan terbesar kategori sangat tinggi pada sawah (658,93 ha atau 33,19 %), kategori tinggi pada sawah (4.526,38 ha atau 50,95 %), dan kategori sedang pada perkebunan/kebun (4.608,98 ha atau 42,90 %).
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering
Divisions: 03-Fakultas Teknik
03-Fakultas Teknik > 22201-Jurusan Teknik Sipil
Depositing User: Mr Wandi Prayoga
Date Deposited: 30 Aug 2023 10:48
Last Modified: 07 Sep 2023 12:56
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/29126

Actions (login required)

View Item View Item