Prasetyo, Joko (2023) ANALISIS YURIDIS PERILAKU PENYIMPANGAN SEKSUAL SEBAGAI ALASAN PERCERAIAN DITINJAU BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (Studi Putusan Nomor 0112/Pdt.G/2021/PA.Jbg). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text (Skripsi)
JOKO PRASETYO_1111180225_FULL TEXT.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text (Skripsi)
JOKO PRASETYO_1111180225_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (Skripsi)
JOKO PRASETYO_1111180225_02.pdf Restricted to Registered users only Download (673kB) |
|
Text (Skripsi)
JOKO PRASETYO_1111180225_03.pdf Restricted to Registered users only Download (325kB) |
|
Text (Skripsi)
JOKO PRASETYO_1111180225_04.pdf Restricted to Registered users only Download (480kB) |
|
Text (Skripsi)
JOKO PRASETYO_1111180225_05.pdf Restricted to Registered users only Download (186kB) |
|
Text (Skripsi)
JOKO PRASETYO_1111180225_REFF.pdf Restricted to Registered users only Download (413kB) |
|
Text (Skripsi)
JOKO PRASETYO_1111180225_LAMP.pdf Restricted to Registered users only Download (208kB) |
Abstract
Marriage aims to create a household that is sakinah, mawaddah, and rahma, but sometimes in marriage disputes occur due to many things, one of which is sexual deviation which makes the other party suffer, in decision number 0112/Pdt.G/2021/PA.Jbg where the plaintiff as a wife sued her husband for divorce because her husband suffered from sexual deviation. The problem identified in this thesis is whether sexual deviation can be used as a reason for divorce in terms of the Marriage Law and Islamic Law Compilation and whether the judge's considerations in granting a lawsuit are in accordance with the Marriage Law and Islamic Law Compilation. The theory used is maslahah theory, and legal certainty. The method used in this research is normative juridical, and the specifics of this research is analytical descriptive using a statutory approach. The data source used in this research is secondary data and the data collection technique is literature study and the data analysis used is juridical qualitative. Sexual deviation is caused by internal and external factors, sexual deviation in the household that is not accepted by one party can be dangerous for the other party and risks causing diseases such as syphilis, HIV, genital herpes, genital warts so that it can be used as a reason for divorce if it is not acceptable to the other party. other parties, causing disputes and quarrels that result in a broken household which can endanger other parties in accordance with Article 39 paragraph 2 letters d and f of the Marriage Law and Article 116 letters d and f Compilation of Islamic Law and the judge's considerations are correct in granting the lawsuit .This is because husband and wife are constantly having disputes and fights and there is no hope of living in harmony in the household again. For couples who want to get married to study sex education in order to minimize sexual deviations and the government is expected to make clear rules regarding sexual deviations as a reason for divorce.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahma namun terkadang dalam perkawinan terjadi perselisihan disebabkan oleh banyak hal salah satunya adalah penyimpangan seksual yang membuat pihak lainnya menderita, dalam putusan nomor 0112/Pdt.G/2021/PA.Jbg dimana penggugat selaku istri menggugat cerai suaminya karena suaminya menderita penyimpangan seksual. Permasalahan yang diidentifikasi dalam skripsi ini adalah apakah penyimpangan seksual dapat dijadikan sebagai alasan perceraian ditinjau berdasarkan Undang-Undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam dan apakah pertimbangan hakim dalam mengabulkan gugatan telah sesuai dengan Undang-Undang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam.Teori yang dipakai adalah teori maslahat dan kepastian hukum. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, dan spesifikasi penelitian ini adalah deskriptis analitis dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (statue approach). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan teknik pengumpulan datanya adalah studi pustaka dan analisis data yang digunakan adalah yuridis kualitatif. Penyimpangan seksual disebabkan oleh faktor internal dan eksternal, penyimpangan seksual dalam rumah tangga yang tidak diterima oleh salah satu pihak dapat membahayakan bagi pihak lainnya dan beresiko menimbulkan penyakit seperti sifilis, HIV, herpes kelamin, kutil kelamin sehingga dapat dijadikan alasan perceraian apabila tidak dapat diterima oleh pihak lainnya sehingga menimbulkan perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan rumah tangga menjadi retak yang dapat membahayakan pihak lainnya sesuai dengan pasal 39 ayat 2 huruf d dan f Undang-Undang Perkawinan dan pasal 116 huruf d dan f Kompilasi Hukum Islam dan pertimbangan hakim sudah tepat dalam mengabulkan gugatan tersebut dengan alasan antara suami dan istri terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga. Bagi pasangan yang ingin menikah untuk mempelajari pendidikan seks agar meminimalisir penyimpangan seksual serta pemerintah diharapkan untuk membuat aturan yang jelas mengenai penyimpangan seksual sebagai alasan perceraian. | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Sexual Deviance, Divorce Penyimpangan Seksual, Perceraian | |||||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) | |||||||||
Divisions: | 01-Fakultas Hukum 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum |
|||||||||
Depositing User: | Joko Prasetyo | |||||||||
Date Deposited: | 31 Oct 2023 10:24 | |||||||||
Last Modified: | 31 Oct 2023 10:24 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/29054 |
Actions (login required)
View Item |