Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGARUH UKURAN BIBIT DAN JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP HASIL TANAMAN TALAS BENENG (Xanthosoma undipes K.Koch)

CLAUDIA AGUSTIN, ELLENA (2017) PENGARUH UKURAN BIBIT DAN JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP HASIL TANAMAN TALAS BENENG (Xanthosoma undipes K.Koch). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text (Skripsi)
PENGARUH UKURAN BIBIT DAN JENIS PUPUK ORGANIK TERHADAP HASIL TANAMAN TALAS BENENG (Xanthosoma undipes K.Koch).pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

The research was aimed to know the effects of seedling size and kind of organic fertilizer to the plant tuber yield of talas beneng (Xanthosoma undipes K. Koch). Research was conducted from August 2016 until January 2017 in Kampung Juhut, Karang Tanjung Sub-district, Pandeglang Regency, Banten Province. This research used Randomized Completely Block Design (RCBD) with two factors and three replications. The first factor was seedling size (D) wich consisted three levels namely D1 : 1 cm – 3,5 cm, D2 : 4 cm – 6,5 cm, and D3 : 7 – 9,5 cm. The second factor was kind of organic fertilizer (P) wich consisted three levels namely P1 : chicken manure fertilizer, P2 : goat manure fertilizer and P3 : organic fertilizer (pertoganik). The parameters observed were tuber weight, tuber diameter tuber length, number of tuber secondary, oxalate content. The results showed that the size of the seedling diameter giving the best influence on the long tuber length of the taro tuber (Xanthosoma undipes K. Koch) was on the D3 treatment (7 – 9,5 cm). The treatment of organic fertilizer type of chicken manure (P1) gave the best influence to the parameters of the number of secondary tubers. There was no interaction between seed size and type of organic fertilizer on all parameters observed.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorKartina, KartinaUNSPECIFIED
Thesis advisorHermita, NuniekUNSPECIFIED
Additional Information: Talas Beneng merupakan tanaman jenis umbi-umbian berasal dari Kelurahan Juhut, Kabupaten Pandeglang. Nama beneng merupakan singkatan dari besar dan koneng. Talas ini tumbuh subur di kawasan hutan lindung lereng Gunung Karang dengan ketinggian 250-700m diatas permukaan laut. Talas merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang memiliki peranan cukup strategis tidak hanya sebagai sumber bahan pangan, dan bahan baku industri tetapi juga untuk pakan ternak. Talas beneng memiliki karakteristik yang berbeda dengan talas dari daerah lainnya. Bagian yang dapat dimakan pada talas ini adalah bagian batang umbi. Panjangnya dapat mencapai 120 cm dengan berat 42 kg dan ukuran lingkaran luar 50 cm. Umbi itu dihasilkan dari pohon setinggi 2-2,5 m dengan daun raksasa sebesar 1 meter. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran bibit dan jenis pupuk organik terhadap hasil umbi tanaman talas beneng (Xanthosoma undipes K.Koch). Penelitian ini bertempat di Kampung Juhut, Kecamatan Karang Tanjung, Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten yang dimulai pada bulanAgustus 2016 sampai bulan Januari 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 2 faktor dan 3 ulangan, yang terdiri dari berbagai ukuran diameter bibit dan jenis pupuk terhadap hasil umbi Talas Beneng (Xanthosoma undipes K.Koch). Parameter yang diamati adalah bobot umbi (g), diameter umbi (cm) panjang umbi (cm), jumlah umbi skunder (buah), kadar oksalat (ppm). Hasil peneitian menunjukan bahwa ukuran diameter bibit yang memberikan pengaruh terbaik pada parameter panjang umbi talas beneng (Xanthosoma undipes K.Koch) adalah pada perlakuan D3 (7 - 9,5) cm. Perlakuan pemberian jenis pupuk organik kotoran hewan ayam (P1) memberikan pengaruh terbaik terhadap parameter jumlah umbi sekunder. Tidak terdapat interaksi antara ukuran bibit dengan jenis pupuk organik terhadap semua parameter yang diamati. Dari hasil uji kadar asam oksalat menunjukkan bahwa talas yang mengandung kadar asam oksalat paling tinggi adalah perlakuan ukuran bibit 7-9,5 cm dengan pemberian pupuk organik kotoran hewan ayam (D3P1) memiliki rerata 302,34 ppm. Sedangkan kadar asam oksalat yang paling rendah memiliki rerata sebesar 179,55 ppm pada perlakuan ukuran bibit 4-6 cm dengan pemberian jenis pupuk organik kotoran hewan kambing (D2P2).
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54211-Program Studi Agroekoteknologi
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 14 Oct 2021 02:38
Last Modified: 14 Oct 2021 02:38
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/2897

Actions (login required)

View Item View Item