Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

EFEK FIBROPREVENTIF DAN FIBROLISIS PEMBERIAN GAMBIR (Uncaria gambir) PADA FIBROSIS PARU TIKUS MODEL

Desdiani, Desdiani (2020) EFEK FIBROPREVENTIF DAN FIBROLISIS PEMBERIAN GAMBIR (Uncaria gambir) PADA FIBROSIS PARU TIKUS MODEL. Doktoral thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text (Disertasi)
Disertasi Desdiani Final-converted.pdf - Other

Download (7MB)

Abstract

Fibrosis paru adalah terbentuknya jaringan parut yang melibatkan infiltrasi sel inflamasi, proliferasi fibroblas, reactive oxygen species (ROS) serta penumpukan matriks ekstraselular berlebihan di jaringan parenkim paru dan menganggu fungsi paru. Prevalensi penyakit fibrosis paru di Indonesia mencapai 6,26−7,73 per 1.000.000 penduduk namun hanya 700−1500 penderita yang terdeteksi karena penatalaksanaan belum maksimal. Uncaria gambir adalah tanaman lokal Indonesia mengandung flavonoid (+)-katekin yang memiliki aktivitas antioksidan kuat. Sangat mungkin gambir dapat dimanfaatkan sebagai antifibrosis paru. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental analitik acak pada 10 kelompok hewan coba tikus dilakukan di UPHL FKH IPB, Patologi FKH IPB pada bulan September 2018−Maret 2019. Subjek penelitian adalah 10 kelompok tikus jantan model dengan berat badan sekitar 200−250 g dan berusia 10 minggu. Dosis bleomisin 4 mg/kg BB secara intratrakeal dan dosis gambir 65 mg/kg BB, 131 mg/kg BB, 262 mg/kg BB peroral, dan dosis teh hijau sebagai pembanding positif adalah 125 mg/kg BB peroral. Seluruh hewan coba diterminasi pada akhir minggu ke-7 atau hari ke-50. Organ paru yang telah bersih diambil sebagian untuk analisis sel inflamasi, kadar TGF-β1 dalam cairan BAL dengan metode ELISA, kolagen tipe I dan TIMP-1 secara imunohistokimia (IHK) dan aktivasi NF-κB secara ELISA dan western blott. Gambaran histopatologi terberat berdasarkan skor modifikasi Aschroft terlihat pada kelompok bleomisin dan terendah terlihat pada kelompok fibrolisis gambir dosis 262. Terdapat perbedaan bermakna hitung sel radang BAL (uji kruskal wallis, p = 0,017). Tidak didapatkan perbedaan bermakna kadar TGF-β1 (uji kruskal wallis, p = 0,117), kadar NF-κB (uji kruskal wallis, p = 0,134), ekspresi TIMP-1 (uji kruskal wallis, p = 0,31) dan kolagen I (uji kruskal wallis, p= 0,168). Pemeriksaan western blot menunjukkan kelompok fibropreventif dan fibrolisis gambir terlihat di band spesifik ukuran p65. Disimpulkan kelompok fibrolisis gambir dosis 262 mengalami perbaikan gambaran histopatologi modifikasi skor Aschroft derajat 3, penurunan jumlah sel radang, kadar TGF-β1, TIMP-1 dan NF-κB yang berperan dalam terbentuknya fibrosis. Pemberian gambir dosis 262 mg/kg BB dapat mengurangi fibrosis dengan melisiskan ECM pada paru hewan coba. Kata Kunci : fibrolisis, fibropreventif, gambir. modifikasi skor aschroft, sel inflamasi

Item Type: Thesis (Doktoral)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
AuthorDesdiani, Desdiani197205062002122002
Subjects: R Medicine > RZ Other systems of medicine
Divisions: 07-Fakultas Kedokteran > 11201-Prodi Kedokteran
Depositing User: Dr. dr. Desdiani, Sp.P, M.K.K. Desdiani
Date Deposited: 16 Aug 2023 15:28
Last Modified: 16 Aug 2023 15:28
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/28397

Actions (login required)

View Item View Item