Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PERBEDAAN PENAFSIRAN DALAM PENERAPAN HUKUM PASAL 112 DAN 127 UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SERANG NOMOR : 1010/Pid.Sus/2020/PN Srg DAN NOMOR : 926/Pid.Sus/2021/PN Srg)

DHIA PRIYANGGI, ADIS (2023) PERBEDAAN PENAFSIRAN DALAM PENERAPAN HUKUM PASAL 112 DAN 127 UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA (STUDI KASUS PUTUSAN PENGADILAN NEGERI SERANG NOMOR : 1010/Pid.Sus/2020/PN Srg DAN NOMOR : 926/Pid.Sus/2021/PN Srg). Master thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
01. Adis Dhia Priyanggi _ 7773200016 _ Full Text.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
02. Adis Dhia Priyanggi _ 7773200016 _ CP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (347kB)
[img] Text
03. Adis Dhia Priyanggi _ 7773200016 _ 01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
04. Adis Dhia Priyanggi _ 7773200016 _ 02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (189kB)
[img] Text
05. Adis Dhia Priyanggi _ 7773200016 _ 03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (204kB)
[img] Text
06. Adis Dhia Priyanggi _ 7773200016 _ 04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (159kB)
[img] Text
07. Adis Dhia Priyanggi _ 7773200016 _ 05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (24kB)
[img] Text
08. Adis Dhia Priyanggi _ 7773200016 _ REFF.pdf
Restricted to Registered users only

Download (57kB)
[img] Text (TESIS)
09. Adis Dhia Priyanggi _ 7773200016 _ LAMP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (352kB)

Abstract

The differences of interpretation in the application of law from law enforceres which has the different perspectives. The criminal implications which is imposed to narcotics offenders can be inappropriate.This error can lead the new crimes in eradicating narcotics crimes. For example, perpetrators who should be rehabilitated but imprisoned or vice versa. The problems to be answered in this research are the first, how The differences of interpretation in the application of law can be a factor kriminogen in combating narcotics crime? second, how application of evidence on articles 112 and 127 of law number 35 of 2009 concerning narcotics in the verdict Pengadilan Negeri Serang number : 1010/Pid.Sus/2020/PN Srg and number : 926/Pid.Sus/2021/PN Srg)? The type of research used is normative juridical and sociological juridical with the approach used is statute approach. The data collection procedure is carried out by literature review, qualitative analysis data to draw conclusions. Based on the results research and discussion can be concluded first, Differences of interpretation in Article 112 and Article 127 cause the different decision between one perpetrator and another with the same act. The implications of treatment or punishment which is imposed to perpetrators of narcotics crimes are inappropriate between rehabilitation sentences or prison sentences which then the result in the emergence of new crimes (crimonogens) in narcotics crimes. Perpetrators who have to be rehabilitated but imprisoned, or on the contrary Perpetrators who have to be imprisoned but precisely rehabilitated. Second, how application of evidence on articles 112 and 127 of law number 35 of 2009 concerning narcotics in the verdict Pengadilan Negeri Serang number : 1010/Pid.Sus/2020/Pn Srg and number : 926/Pid.Sus/2021/Pn Srg, where on articles 112 understood as ownership, storage, possession nor provider of narcotics for others not for oneself, but if it is used for yourself, then deepinterpretation systematic can be worn on articles 127. The difference of the application of the law in the 2 (two) decisions above results the different detention with the application by law enforcers and the application of the law on narcotics crimes to dealers and users.

Item Type: Thesis (Master)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorASPHIANTO, AAN196301052002121002
Thesis advisorMOHAS, MUHYI196109212000121001
Additional Information: Perbedaan penafsiran dalam penerapaan hukum dari penegak hukum yang perspektifnya berbeda, implikasi pidana yang dijatuhkan kepada pelaku kejahatan narkotika bisa kurang tepat. Kesalahan ini bisa memunculkan tindak pidana yang baru dalam pemberantasan tindak pidana narkotika. Misalnya pelaku yang seharusnya direhabilitasi tetapi dipenjarakan atau sebaliknya. Permasalahan yang ingin dijawab dalam melalui Penelitian ini adalah pertama, bagaimana perbedaan penafsiran dalam penerapan hukum dapat menjadi faktor kriminogen dalam pemberantasan tindak pidana narkotika? Kedua, Bagaimana penerapan pembuktian Pasal 112 dan 127 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dalam Putusan Pengadilan Negeri Serang Nomor : 1010/Pid.Sus/2020/PN Srg dan Nomor : 926/Pid.Sus/2021/PN Srg)?. Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dan yuridis sosiologis dengan pendekatan yang digunakan adalah Pendekatan Perundang-undangan. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, data analisis secara kualitatif guna memperoleh kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan pertama, Perbedaan penafsiran dalam Pasal 112 dan Pasal 127 mengakibatkan putusan yang berbeda-beda antara pelaku yang satu dengan pelaku yang lain dengan perbuatan yang sama. Implikasi treatment atau pidana yang dijatuhkan kepada pelaku kejahatan narkotika kurang tepat antara pidana rehabilitasi atau pidana penjara yang kemudian mengakibatkan timbulnya kejahatan baru (krimonogen) dalam kejahatan narkotika. Pelaku yang seharusnya direhabilitasi tetapi dipenjarakan, atau sebaliknya pelaku yang seharusnya dipenjara tetapi justru direhabilitasi. Kedua, Penerapan Pembuktian terhadap Pasal 112 dan Pasal 127 pada Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Pada Putusan Pengadilan Negeri Serang Nomor : 1010/Pid.Sus/2020/Pn Srg Dan Nomor : 926/Pid.Sus/2021/Pn Srg, dimana pada Pasal 112 dipahami sebagai kepemilikan, penyimpanan, penguasaan maupun penyedia narkotika bagi orang lain bukan untuk diri sendiri, namun jika hal tersebut digunakan untuk diri sendiri, maka dalam tafsir interpretasi sistematis dapat dikenakan Pasal 127. Perbedaan penerapan hukum dalam 2 (dua) putusan diatas menimbulkan penafsiran yang berbeda dengan penerapannya oleh para penegak hukum serta penerapan hukum tindak pidana narkotika pada pengedar dan pengguna.
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Perbedaan Penafsiran, Kriminogen, Narkotika Keywords : Differences in Interpretation, Criminogen, Narcotics
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 08-Pascasarjana
08-Pascasarjana > 74101-Magister Ilmu Hukum
Depositing User: Mrs Adis Dhia Priyanggi
Date Deposited: 24 Jul 2023 10:36
Last Modified: 24 Jul 2023 10:36
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/27080

Actions (login required)

View Item View Item