Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

Daya Terima dan Daya Leleh Es Krim Talas Beneng dengan Penambahan Kopi Robusta

Wulan Dini, Septi (2023) Daya Terima dan Daya Leleh Es Krim Talas Beneng dengan Penambahan Kopi Robusta. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text (SKRIPSI)
Septi Wulan Dini_8882190020_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Septi Wulan Dini_8882190020_CP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (12kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Septi Wulan Dini_8882190020_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (906kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Septi Wulan Dini_8882190020_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (201kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Septi Wulan Dini_8882190020_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (138kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Septi Wulan Dini_8882190020_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (64kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Septi Wulan Dini_8882190020_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (11kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Septi Wulan Dini_8882190020_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (155kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Septi Wulan Dini_8882190020_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

There has been a trend toward developing local and functional food products in recent decades. Beneng Taro containing a high carbohydrate content can be used as a stabilizer in ice cream. Saketi Robusta coffee contains functional bioactive compounds and can be used in ice cream as a flavor, aroma, and color. This study determined the acceptability and melting power of Beneng Taro ice cream with the addition of Saketi Robusta coffee. The study used an experimental study with a completely randomized design (CRD) with 1 factor, namely the addition of Saketi Robusta coffee at various levels (0, 3, 5, 7, and 9%). The results showed that the most acceptable formula, based on various organoleptic parameters, was F0 for color (5,77±1,013 or like), F3 for aroma (5,62±0,895 or like), F2 for texture (5,16±0,915 or somewhat like), F1 for taste (5,47±0.980 or like), and F2 for overall liking (5,52±0,645 or like). The ice cream with the lowest melting power was F3 (14.98±1.53 minutes), while the ice cream with the highest melting power was F0 (28.05±2.87 minutes). ANOVA tests revealed a significant difference between the addition of saketi robusta coffee and the panelists' acceptance of color, as well as the melting power of ice cream (p<0,05), while the Kruskall-Wallis test revealed a significant difference between the addition of saketi robusta coffee and the panelists' acceptance of taste, and overall Beneng Taro ice cream (p<0,05). Based on these results, the selected ice cream formula for acceptability and melting power was F2. Keywords: Ice Cream, Saketi Robusta Coffee, Beneng Taro, Acceptability, Melting Power

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorSetyani Sartika, Rakhmi201901022185
Thesis advisorBohari, Bohari198909082020121012
Additional Information: Pengembangan produk makanan pada beberapa tahun terakhir yaitu berupa produk pangan lokal dan fungsional. Talas beneng memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi dan dapat berfungsi sebagai penstabil pada es krim. Kopi robusta saketi memiliki kandungan senyawa bioaktif yang bersifat fungsional dan juga dapat digunakan sebagai pemberi rasa, aroma dan warna pada es krim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima dan daya leleh es krim talas beneng dengan penambahan kopi robusta. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 1 faktor, yaitu penambahan kopi robusta saketi (0, 3, 5, 7 dan 9%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daya terima yang paling diterima dari berbagai parameter organoleptik yaitu warna F0 dengan nilai rata-rata 5,77±1,013 (suka), aroma F3 dengan nilai rata-rata 5,62±0,895 (suka), tekstur F2 dengan nilai rata-rata 5,16±0,915 (agak suka), rasa F1 dengan nilai rata-rata 5,47 ± 0.980 (suka), dan keseluruhan F2 dengan nilai rata-rata 5,52±0,645 (suka). Daya leleh terendah yaitu es krim perlakuan F3 dengan nilai rata-rata 14,98±1,53 menit, sedangkan yang tertinggi yaitu F0 dengan nilai rata-rata 28,05±2,87 menit. Uji ANOVA menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang nyata antara penambahan kopi robusta dengan daya terima panelis terhadap warna, serta daya leleh es krim talas beneng (p<0,05), sedangkan uji Kruskall-Wallis menunjukkan ada perbedaan yang nyata antara penambahan kopi robusta dengan daya terima panelis terhadap tekstur dan rasa es krim talas beneng (p<0,05). Perlakuan es krim yang terpilih dari segi daya terima dan daya leleh yaitu F2. Kata Kunci: Es Krim, Kopi Robusta Saketi, Talas Beneng, Daya Terima, Daya Leleh
Uncontrolled Keywords: Ice Cream, Saketi Robusta Coffee, Beneng Taro, Acceptability, Melting Power Es Krim, Kopi Robusta Saketi, Talas Beneng, Daya Terima, Daya Leleh
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QD Chemistry
R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: 07-Fakultas Kedokteran
07-Fakultas Kedokteran > 13211-Prodi Ilmu Gizi
Depositing User: Septi Wulan Dini
Date Deposited: 17 Jul 2023 14:23
Last Modified: 20 Jul 2023 11:15
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/26628

Actions (login required)

View Item View Item