Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIS PADUAN Co-20Cr-15W-10Ni (L-605) ASTM F90 UNTUK APLIKASI BIOMEDIS BALLOON EXPANDABLES STENT

WULANDARI, IKA (2023) PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIS PADUAN Co-20Cr-15W-10Ni (L-605) ASTM F90 UNTUK APLIKASI BIOMEDIS BALLOON EXPANDABLES STENT. S1 thesis, Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text (SKRIPSI)
Ika Wulandari_3334190007_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img] Text
Ika Wulandari_3334190007_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Ika Wulandari_3334190007_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Ika Wulandari_3334190007_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (268kB)
[img] Text
Ika Wulandari_3334190007_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Ika Wulandari_3334190007_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (107kB)
[img] Text
Ika Wulandari_3334190007_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Ika Wulandari_3334190007_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (116kB)

Abstract

Paduan CCWN merupakan biomaterial yang umum digunakan pada aplikasi stent. Untuk dapat diaplikasikan sebagai stent yang baik, maka diperlukan beberapa sifat mekanis yaitu high strength, high ductility, dan low yield stress. Hal ini dikarenakan setelah pemasangan stent pada penderita penyakit jatung koroner (PJK) dapat terjadi In Stent Restenosis (ISR) sehingga memerlukan high strength. Kemudian proses pembentukan manufaktur diperlukan high ductility karena diameter stent berkisar 1,5 mikrometer, sehingga untuk dapat dibentuk ukuran kecil dan agar stent dapat dengan mudah mengembang dalam pembuluh darah maka diperlukan sifat high ductility. Sedangkan sifat low yield stress diperlukan agar stent mudah mengembang, karena jika yield stress rendah menyebabkan paduan mudah untuk terderformasi secara plastis. Oleh karena itu, untuk mendapatkan sifat mekanis tersebut dapat dilakukan perlakuan panas pada paduan Co-20Cr-15W�10Ni, karena saat perlakuan panas dapat terbentuk berbagai presipitat seperti karbida, nitrida maupun intermetalik yang berbeda fasa, jumlah, ukuran dan distribusi dapat mempengaruhi sifat mekanik paduan Co-20Cr-15W-10Ni, seperti menurunkan elongasi dan meningkatkan tensile strength. Sehingga pada penelitian ini akan dipelajari pengaruh temperatur perlakuan panas dan waktu tahan terhadap struktur mikro serta presipitat yang dihasilkan, pengaruh temperatur perlakuan panas, waktu tahan dan presipitat terhadap sifat mekanis yang dihasilkan, serta variabel perlakuan panas terbaik untuk mendapatkan perbandingan nilai kekuatan dan elongasi yang proporsional. Pada proses penelitian ini dilakukan homogenisasi 1100C selama 4 jam dan proses perlakuan panas annealing pada 18 sampel dengan variasi temperatur 1000C, 1050C, dan 1100C serta variasi waktu tahan selama 120, 600 dan 900 detik. Pada 9 sampel dilanjutkan dengan Low Temperature Heat Treatment (LTHT) pada temperatur 600C selama 4 jam. Sedangkan 9 sampel lainnya tidak dilakukan LTHT. Semua sampel dilakukan water quenching. Setelah itu dilakukan pengujian tarik, pengamatan mikrostruktur dan pengujian XRD. Dalam penelitian ini, hasil pada seluruh variasi temperatur terjadi pengkasaran ukuran butir seiring penambahan waktu tahan. Pada 1100C selama 900 detik terbentuk butir paling kasar yaitu 21.137 mikrometer. Terjadi perubahan presipitat dari M23C6 menjadi -phase (M6C-M12C-type) jika temperatur semakin meningkat. Paduan yang dilakukan LTHT cenderung menghasilkan peningkatan elongasi. Pada sampel 1100C-LTHT saat ditahan 600 detik dicapai elongasi tertinggi yaitu sebesar 67,04%. Kata Kunci: elongasi, paduan Co-20Cr-15W-10Ni, perlakuan panas, presipitat

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorALFIRANO, ALFIRANO197406292003121001
Thesis advisorUSWATUN HASANAH, INDAH199012142019032022
Additional Information: Paduan CCWN merupakan biomaterial yang umum digunakan pada aplikasi stent. Untuk dapat diaplikasikan sebagai stent yang baik, maka diperlukan beberapa sifat mekanis yaitu high strength, high ductility, dan low yield stress. Hal ini dikarenakan setelah pemasangan stent pada penderita penyakit jatung koroner (PJK) dapat terjadi In Stent Restenosis (ISR) sehingga memerlukan high strength. Kemudian proses pembentukan manufaktur diperlukan high ductility karena diameter stent berkisar 1,5 mikrometer, sehingga untuk dapat dibentuk ukuran kecil dan agar stent dapat dengan mudah mengembang dalam pembuluh darah maka diperlukan sifat high ductility. Sedangkan sifat low yield stress diperlukan agar stent mudah mengembang, karena jika yield stress rendah menyebabkan paduan mudah untuk terderformasi secara plastis. Oleh karena itu, untuk mendapatkan sifat mekanis tersebut dapat dilakukan perlakuan panas pada paduan Co-20Cr-15W�10Ni, karena saat perlakuan panas dapat terbentuk berbagai presipitat seperti karbida, nitrida maupun intermetalik yang berbeda fasa, jumlah, ukuran dan distribusi dapat mempengaruhi sifat mekanik paduan Co-20Cr-15W-10Ni, seperti menurunkan elongasi dan meningkatkan tensile strength. Sehingga pada penelitian ini akan dipelajari pengaruh temperatur perlakuan panas dan waktu tahan terhadap struktur mikro serta presipitat yang dihasilkan, pengaruh temperatur perlakuan panas, waktu tahan dan presipitat terhadap sifat mekanis yang dihasilkan, serta variabel perlakuan panas terbaik untuk mendapatkan perbandingan nilai kekuatan dan elongasi yang proporsional. Pada proses penelitian ini dilakukan homogenisasi 1100C selama 4 jam dan proses perlakuan panas annealing pada 18 sampel dengan variasi temperatur 1000C, 1050C, dan 1100C serta variasi waktu tahan selama 120, 600 dan 900 detik. Pada 9 sampel dilanjutkan dengan Low Temperature Heat Treatment (LTHT) pada temperatur 600C selama 4 jam. Sedangkan 9 sampel lainnya tidak dilakukan LTHT. Semua sampel dilakukan water quenching. Setelah itu dilakukan pengujian tarik, pengamatan mikrostruktur dan pengujian XRD.Dalam penelitian ini, hasil pada seluruh variasi temperatur terjadi pengkasaran ukuran butir seiring penambahan waktu tahan. Pada 1100C selama 900 detik terbentuk butir paling kasar yaitu 21.137 mikrometer. Terjadi perubahan presipitat dari M23C6 menjadi -phase (M6C-M12C-type) jika temperatur semakin meningkat. Paduan yang dilakukan LTHT cenderung menghasilkan peningkatan elongasi. Pada sampel 1100C-LTHT saat ditahan 600 detik dicapai elongasi tertinggi yaitu sebesar 67,04%.
Uncontrolled Keywords: elongasi, paduan Co-20Cr-15W-10Ni, perlakuan panas, presipitat
Subjects: Q Science > Q Science (General)
R Medicine > RD Surgery
T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy
Divisions: 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi
03-Fakultas Teknik
Depositing User: Mrs Ika Wulandari
Date Deposited: 18 Jul 2023 14:11
Last Modified: 21 Jul 2023 09:22
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/26615

Actions (login required)

View Item View Item