Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

HAK ASUH ANAK YANG BELUM MUMAYYIZ DIBERIKAN KEPADA AYAH DALAM PERKARA PERCERAIAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (Studi Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Nomor 4391/Pdt.G/2021/PA.JS)

HASNA PUTRI, NABILA (2023) HAK ASUH ANAK YANG BELUM MUMAYYIZ DIBERIKAN KEPADA AYAH DALAM PERKARA PERCERAIAN DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2019 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN KOMPILASI HUKUM ISLAM (Studi Putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan Nomor 4391/Pdt.G/2021/PA.JS). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
Nabila Hasna Putri_1111190138_FullText.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Nabila Hasna Putri_1111190138_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Nabila Hasna Putri_1111190138_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (919kB)
[img] Text
Nabila Hasna Putri_1111190138_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Nabila Hasna Putri_1111190138_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (941kB)
[img] Text
Nabila Hasna Putri_1111190138_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (851kB)
[img] Text
Nabila Hasna Putri_1111190138_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (862kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Nabila Hasna Putri_1111190138_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (914kB)

Abstract

Child custody is often an issue before or after divorce. Both parents have the same opportunity to claim custody (hadhanah) under their respective care. Article 105 of the Compilation of Islamic Law states that after a divorce, the care of a child who is not yet mumayyiz or not yet twelve years old is the right of the mother. It is different in decision number 4391/Pdt.G/2021/PA.JS which stipulates that custody of the two children, one of whom is not yet mumayyiz or not yet twelve years old, is given to the father as the defendant. Identification of the problem in this study is what is the basis for the consideration of the South Jakarta Religious Court judges in the decision number 4391/Pdt.G/2021/PA.JS and whether the legal consequences of the court's decision are connected with Law Number 16 Amendments to the Law Number 1 of 1974 concerning Marriage and Compilation of Islamic Law. The theory used is the Theory of Justice and the Theory of Legal Certainty. The research method used in this study is normative juridical, with research specifications in the form of statutory approaches and case approaches, the data source is secondary data, data collection techniques through library research are analyzed using descriptive qualitative analysis methods, the research location is at the library of Sultan Ageng Tirtayasa University. The conclusion of this study is that the judge gives custody of a child who has not yet been mumayyiz to the father even though it has been stipulated in Article 105 letter (a) of the Compilation of Islamic Law that maintenance of young children is the right of the mother based on several considerations. Suggestions from this study are for parents, even if a divorce occurs, the interests of the child must be prioritized so that the child still obtains his rights from both divorced parents and the negative effects of divorce can be minimized or eliminated.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorTAHIR, PALMAWATI195902031986012002
Thesis advisorMUSLIH, MUHAMAD198809052020121002
Additional Information: Hak asuh anak sering menjadi permasalahan sebelum ataupun sesudah perceraian. Kedua orang tua memiliki kesempatan yang sama untuk menuntut hak asuh (hadhanah) di bawah asuhannya masing-masing. Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa setelah terjadinya perceraian, pemeliharaan seorang anak yang belum mumayyiz atau belum berusia duabelas tahun adalah hak ibunya. Berbeda dalam putusan nomor 4391/Pdt.G/2021/PA.JS yang menetapkan hak asuh kedua anak yang satu di antaranya belum mumayyiz atau belum berumur duabelas tahun diberikan kepada ayah selaku tergugat. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah apakah yang menjadi dasar pertimbangan hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan dalam putusan nomor 4391/Pdt.G/2021/PA.JS dan apakah akibat hukum dari putusan pengadilan tersebut dihubungkan dengan Undang-Undang Nomor 16 Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam. Teori yang digunakan Teori Keadilan dan Teori Kepastian Hukum. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif, dengan spesifikasi penelitian berupa pendekatan undang-undang dan pendekatan kasus, sumber datanya yaitu data sekunder, teknik pengumpulan data melalui studi kepustakaan yang dianalisis dengan metode analisis deskriptif kualitatif, lokasi penelitian di Perpustakaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hakim memberikan hak asuh anak yang belum mumayyiz ke tangan ayah meskipun telah diatur dalam Pasal 105 huruf (a) Kompilasi Hukum Islam bahwa pemeliharaan anak yang masih kecil adalah hak ibunya berdasarkan beberapa pertimbangan. Saran dari penelitian ini yaitu bagi orangtua, sekalipun terjadi perceraian, kepentingan anak harus lebih diutamakan sehingga anak tetap memperoleh hak-haknya dari kedua orangtua yang telah bercerai dan efek negatif perceraian bisa diminimalisir atau bisa dihilangkan.
Uncontrolled Keywords: Child Custody, Mumayyiz, Divorce Hak Asuh Anak, Mumayyiz, Perceraian
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 01-Fakultas Hukum
01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Nabila Hasna Putri
Date Deposited: 20 Jul 2023 11:35
Last Modified: 20 Jul 2023 11:35
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/26466

Actions (login required)

View Item View Item