Aprianto, Edo (2023) PENGARUH TEMPERATUR PWHT MENGGUNAKAN POSISI 3G TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PROSES PENGELASAN FCAW (FLUX CORED ARC WELDING) PADA SS400. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

	Text Edo Aprianto_3334190089_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (7MB)
	Text Edo Aprianto_3334190089_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (36MB)
	Text Edo Aprianto_3334190089_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text Edo Aprianto_3334190089_02.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text Edo Aprianto_3334190089_03.pdf Restricted to Registered users only Download (828kB)
	Text Edo Aprianto_3334190089_04.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text Edo Aprianto_3334190089_05.pdf Restricted to Registered users only Download (295kB)
	Text Edo Aprianto_3334190089_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (317kB)
	Text Edo Aprianto_3334190089_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB)

Abstract

Low-carbon steel is often used for construction in the shipping industry, such as ship hulls. The type of steel used is an SS400 plate with a carbon content of <0.3% so it is very good for the ship's body. The ship body fabrication process requires a welding process. However, in the welding process several factors affect the welding results in the form of microstructure and mechanical properties, so efforts are needed to reduce failure in welding results with PWHT (Post Weld Heat Treatment). In the ship body welding process, generally using the FCAW method in the form of a combination of SMAW and MAG welding technology, then for workpieces using SS400 and 3G and 4G positions, and at the end of the process PWHT and nonPWHT are carried out. Then proceed with Non-Destructive. In carrying out PWHT, temperature variations of 550 ℃, 650 ℃, and 750 ℃ were used, withholding time for 60 minutes and normalizing cooling, followed by metallographic observations and testing hardness and tensile strength. The results showed that both PWHT and non-PWHT on the base metal produced ferrite and pearlite phases. In HAZ, ferrite and pearlite phases are dominated, while in weld metal for non-PWHT, PWHT 550 ℃ and PWHT 650 ℃ produce martensite and ferrite widmanstatten phases. At PWHT 750 ℃ it produces ferrite, martensite, and spheroid phases. Optimal mechanical properties result at a temperature of 550°C with a tensile strength value of 556 MPa and a hardness value of 191.3 HV for base metal, 189.3 HV for HAZ, and 179 HV for weld metal. From the results of these data, it can be concluded that the presence of PWHT can restore the phase structure and strength not far from the raw material.

Item Type:	Thesis (S1)
Contributors:	Contribution Contributors NIP/NIM Thesis advisor Zulaida, Yeni Muriani 197401032005012001 Thesis advisor Fitrullah, Muhammad 197804142006041002
Additional Information:	Dalam dunia industri perkapalan, baja karbon rendah sering digunakan untuk konstruksi, seperti lambung kapal. Jenis baja yang digunakan adalah pelat SS400 dengan kandungan karbon < 0,3% sehingga sangat baik untuk body kapal. Proses fabrikasi body kapal memerlukan proses pengelasan. Namun, dalam proses pengelasan terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil pengelasan berupa struktur mikro dan sifat mekaniknya, sehingga diperlukan upaya yang dapat mengurangi kegagalan pada hasil pengelasan dengan PWHT (Post Weld Heat Treatment). Dalam proses pengelasan body kapal, secara umum menggunakan metode FCAW berupa kombinasi antara teknologi pengelasan SMAW dengan MAG, kemudian untuk benda kerja menggunakan SS400 dan posisi 3G dan 4G serta di akhir prosesnya dilakukan PWHT dan non PWHT. Kemudian dilanjutkan dengan Non-Destructive. Dalam melakukan PWHT, digunakan variasi temperatur 550℃, 650℃, dan 750℃, dengan penahanan waktu selama 60 menit dan pendinginan secara normalizing, dilanjutkan dengan pengamatan metalografi, serta pengujian kekerasan dan kuat tarik. Hasil penelitian menunjukan bahwa PWHT maupun non PWHT pada base metal menghasilkan fasa ferrite dan pearlite. Pada HAZ didominasi fasa ferrite dan pearlite sedangkan pada weld metal untuk non PWHT, PWHT 550℃, dan PWHT 650℃ menghasilkan fasa martensite dan ferrite widmanstatten. Pada PWHT 750 ℃ menghasilkan fasa ferrite, martensite dan spheroid. Hasil sifat mekanik yang optimal pada temperatur 550°C dengan nilai tensile strength sebesar 556 MPa serta nilai kekerasan 191,3 HV untuk base metal, 189,3 HV untuk HAZ, dan 179 HV untuk weld metal. Dari hasil data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya PWHT dapat mengembalikan struktur fasa dan kekuatan tidak jauh dari raw material.
Uncontrolled Keywords:	industri perkapalan, SS400, pengelasan FCAW, PWHT, posisi pengelasan.
Subjects:	T Technology > T Technology (General) T Technology > TS Manufactures
Divisions:	03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi
Depositing User:	Edo Aprianto
Date Deposited:	17 Jul 2023 15:26
Last Modified:	08 Aug 2023 15:06
URI:	http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/26319

Actions (login required)

View Item