OKTAVIANI, SULASTRI (2015) ANALISIS KEKERINGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE THEORY OF RUN STUDI KASUS DAS CIUJUNG. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Text
ANALISIS KEKERINGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE THEORY OF RUN STUDI KASUS DAS CIUJUNG.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (7MB) |
Abstract
Drought Analysis Using Theory of Run Method Case Study Ciujung Watershed Sulastri Oktaviani ABSTRACT Geographical location between two continents and two oceans and also in the equator line is a climatological factor that cause floods and droughts in Indonesia. Drought is a measurable parameter, as well as flood, especially meteorological drought that entirely caused by rain. The aim of this study is to conduct an analysis to determine drought’s level, duration, and pattern that could possibly happen in an area, so it can be used as an early warning of an upcoming and worse drought. The analyzed data is the data of rain frequency in a month for 17 years in 6 rain station in Ciunjung Watershed, i.e. Bojongmanik, Pamarayan, Pipitan, Cibeureum, Pasir Ona, dan Sampang Peundeuy. The used method is Theory of Run, with drought index calculation will be longest drought’s duration and highest drought’s number with a specific repeated period in an area. The results showed that, among all of the sixth rain station, Station Bojongmanik duration and deficit rainfall is the greatest. It has deficit of 1574 mm for about 20 years. In other side, Station Cibeureum has the smallest duration and deficit rainfall. It has deficit of 468 mm for about 20 years. From the calculation of the classification level of drought, it is concluded that Ciujung Watershed have normal wet conditions. Keywords: Analysis of Drought, Ciujung River, Theory of Run
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Analisis Kekeringan dengan Menggunakan Metode Theory of Run Studi Kasus DAS Ciujung Sulastri Oktaviani INTISARI Letak geografis diantara dua benua dan dua samudra serta terletak di sekitar garis khatulistiwa merupakan faktor klimatologis penyebab banjir dan kekeringan di Indonesia. Kekeringan merupakan parameter yang seharusnya dapat diukur seperti halnya banjir, terutama kekeringan meteorologi yang sepenuhnya berasal dari hujan. Studi ini bertujuan untuk melakukan analisis untuk mengetahui tingkat kekeringan, durasi kekeringan dan pola kekeringan yang dapat terjadi di suatu daerah, sehingga bisa dijadikan sebagai peringatan awal akan adanya kekeringan yang lebih jauh. Data yang digunakan adalah data hujan bulanan selama 17 tahun di 6 stasiun hujan di DAS Ciujung, diantaranya stasiun Bojongmanik, Pamarayan, Pipitan, Cibeureum, Pasir Ona, dan Sampang Peundeuy. Metode yang di gunakan adalah Theory of Run, dengan perhitungan indeks kekeringan berupa durasi kekeringan terpanjang dan jumlah kekeringan terbesar dengan periode ulang tertentu di suatu wilayah. Hasil penelitian menunjukkan dari keenam stasiun hujan, Stasiun Bojongmanik memiliki durasi dan defisit hujan yang paling besar, yaitu pada kala ulang 20 tahun dengan defisit 1574 mm, sedangkan stasiun Cibeureum memiliki durasi dan defisit hujan yang paling kecil, yaitu pada kala ulang 20 tahun dengan defisit 468 mm. Dan dari hasil perhitungan klasifikasi tingkat kekeringan dapat disimpulkan bahwa DAS Ciujung memiliki kondisi normal basah. Kata kunci: Analisis Kekeringan, Sungai Ciujung, Theory of Run | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Analisis Kekeringan, Sungai Ciujung, Theory of Run Analysis of Drought, Ciujung River, Theory of Run | |||||||||
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
|||||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 22201-Jurusan Teknik Sipil |
|||||||||
Depositing User: | Perpustakaan Pusat | |||||||||
Date Deposited: | 25 Oct 2021 05:27 | |||||||||
Last Modified: | 25 Oct 2021 05:27 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/2612 |
Actions (login required)
View Item |