Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

STUDI FENOTIPE DAN MOLEKULER GALUR GALUR PADI (Oryza sativa L.) LOKUS PUP1 DAN ALT PADA LARUTAN HARA

LESTARI NOVELIA, TRI (2019) STUDI FENOTIPE DAN MOLEKULER GALUR GALUR PADI (Oryza sativa L.) LOKUS PUP1 DAN ALT PADA LARUTAN HARA. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
STUDI FENOTIPE DAN MOLEKULER GALUR GALUR PADI (Oryza sativa L.) LOKUS PUP1 DAN ALT PADA LARUTAN HARA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Tri Lestari Novelia. 2019. The Phenotype and Molecular Study of Rice Lines (Oryza sativa L.) Containing Pup1 and Alt Loci in Nutrient Solutions. Supervised by Sulastri Isminingsih, Samsu Hilal, and Joko Prasetiyono. This research aimed to study the phenotype and molecular of rice lines (Oryza sativa L.) containing Pup1 and Alt loci at various concentrations of Al and P elements in nutrient solutions. It was conducted on November 2018 to February 2019 at The Indonesian Center for Agricultural Biotechnology and Genetic Resources Research and Development (IACABIOGRAD), Bogor. The phenotype study used a Split Plot Design with two factors were the variation of Al×P and the variation of rice lines consisting of twenty levels. Repeated three times using two types of nutrient solutions, there were the Yoshida and Magnavaca nutrient solutions. The results of the Yoshida nutrient solution showed that the A4 level of Al×P concentrations (0 ppm of Al × 15 ppm of P) had the best average of other levels. In rice lines with Pup1 loci G5 [13B(B7-SK7)] showed the highest average on the total dry-weight parameters. The results of the Magnavaca nutrient solution showed that the A4 level of Al×P concentrations (0 ppm of Al × 10,5 ppm of P) showed the best effect on the header height, root dry-weight, header dry-weight, and total dry-weight parameters. In rice lines with Pup1 loci G7 [19B(B14-SN7)] showed the highest average on the total dry-weight parameters. In the molecular study, three primers can detect the rice lines that contained Pup1 and Alt loci. K46-2 specific primer detected the Pup1 loci with the comparison of Kasalath rice variety. RM12031 and RM1361 primers detected the Alt loci with the comparison of Dupa rice variety. Keyword: P deficiency, Aluminum, Pup1 dan Alt loci, Nutrient solutions.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorIsminingsih, SulastriUNSPECIFIED
Thesis advisorHilal, SamsuUNSPECIFIED
Thesis advisorPrasetiyono, JokoUNSPECIFIED
Additional Information: Tri Lestari Novelia. 2019. Studi Fenotipe dan Molekuler Galur Galur Padi (Oryza sativa L.) Lokus Pup1 dan Alt Pada Larutan Hara. Dibimbing oleh Sulastri Isminingsih, Samsu Hilal, dan Joko Prasetiyono. Padi merupakan tanaman sereal yang penting sebagai makanan pokok sepertiga penduduk di dunia termasuk Asia. Di Indonesia salah satu permasalahan budidaya tanaman padi yaitu defisiensi unsur fosfor (P) yang dapat menurunkan hasil produksi. Ketersedian unsur P yang rendah berkaitan dengan unsur Aluminium (Al). Salah satu cara mengatasi permasalah yaitu dengan mengembangkan galur- galur padi defisiensi P dan toleran terhadap keracunan Al dilakukan secara molekuler. Penelitian ini bertujuan untuk studi fenotipe dan molekuler galur-galur padi (Oryza sativa L.) lokus Pup1 dan Alt pada berbagai variasi konsentrasi Al dan P pada larutan hara Yoshida dan Magnavaca. Pada studi fenotipe rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot) yang terdiri dari 2 faktor dan diulang sebanyak 3 kali dengan menggunakan 2 jenis larutan yaitu larutan hara Yoshida dan larutan hara Magnavaca. Faktor pertama adalah variasi konsentrasi Al×P yang terdiri dari delapan taraf dan faktor kedua yaitu galur-galur padi yang terdiri dari 20 taraf. Pada studi molekuler terdapat 3 primer yang digunakan untuk medeteksi galur-galur padi yang memiliki lokus Pup1 dan Alt yaitu Primer spesifik K46-2 untuk mendeteksi lokus Pup1 dan primer RM12031 dan RM1361 untuk mendeteksi lokus Alt. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada larutan hara Yoshida pada perlakuan A4 (0 ppm Al × 15 ppm P) memiliki rata-rata terbaik dibanding perlakuan yang lain. Seleksi untuk galur yang memiliki lokus Pup1 yaitu dilakukan pada perlakuan A2 (0 ppm Al × 5 ppm P) dan Seleksi untuk galur yang memiliki lokus Alt yaitu dilakukan pada perlakuan A6 (60 ppm Al × 5 ppm P) . Pada galur yang memiliki lokus Pup1 G5 [13B(B7-SK7)] memiliki nilai rata-rata tertinggi pada parameter bobot kering total. Pada galur yang memiliki lokus Pup1 dan Alt G10 [29(20(B8)-1)] memiliki nilai rata-rata tertinggi pada parameter bobot kering total. Pada larutan hara Magnavaca dengan perlakuan A4 (0 ppm Al dan 10,5 ppm P) memiliki hasil yang baik pada parameter tinggi tajuk, bobot kering akar, bobot kering tajuk, dan bobot kering total. Perlakuan A3 (0 ppm Al dan 7 ppm P) memiliki hasil yang baik pada parameter jumlah anakan. Seleksi untuk galur yang memiliki lokus Pup1 yaitu dilakukan pada perlakuan A2 (0 ppm Al × 3,5 ppm P) dan Seleksi untuk galur yang memiliki lokus Alt yaitu dilakukan pada perlakuan A6 (60 ppm Al × 3,5 ppm P). Pada galur yang memiliki lokus Pup1 G7 [19B(B14-SN7)] memiliki nilai rata-rata tertinggi pada parameter bobot kering total. Pada galur yang memiliki lokus Pup1 dan Alt G11 [35(21(B15)-3)] memiliki nilai rata-rata tertinggi pada parameter bobot kering total. Pada studi molekuler 3 primer yang digunakan dapat mendeteksi galur-galur padi yang mempunyai lokus Pup1 dan Alt. Primer spesifik K46-2 dapat mendeteksi galur-galur padi yang mempunyai lokus Pup1 dengan pembanding yaitu padi Kasalath. Sedangkan primer RM12031 dan RM1361 untuk mendeteksi lokus Alt dengan pembanding yaitu padi Dupa.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54211-Program Studi Agroekoteknologi
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 11 Oct 2021 08:58
Last Modified: 11 Oct 2021 08:58
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/2610

Actions (login required)

View Item View Item