Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

KAJIAN FENOMENOLOGI ATAS KONSTRUKSI KEBEBASAN PEREMPUAN PADA FENOMENA PERKAWINAN PADA USIA ANAK DI PANDEGLANG

AULIA AZ-ZAHRA, NAZIRA (2023) KAJIAN FENOMENOLOGI ATAS KONSTRUKSI KEBEBASAN PEREMPUAN PADA FENOMENA PERKAWINAN PADA USIA ANAK DI PANDEGLANG. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
NAZIRA AULIA AZ-ZAHRA_6670190106_fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
NAZIRA AULIA AZ-ZAHRA_ 6670190106_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (893kB)
[img] Text
NAZIRA AULIA AZ-ZAHRA_ 6670190106_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (438kB)
[img] Text
NAZIRA AULIA AZ-ZAHRA_ 6670190106_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (111kB)
[img] Text
NAZIRA AULIA AZ-ZAHRA_ 6670190106_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (838kB)
[img] Text
NAZIRA AULIA AZ-ZAHRA_ 6670190106_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (8kB)
[img] Text
NAZIRA AULIA AZ-ZAHRA_ 6670190106_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (175kB)
[img] Text
NAZIRA AULIA AZ-ZAHRA_ 6670190106_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
NAZIRA AULIA AZ-ZAHRA_6670190106_CP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (26MB)

Abstract

This paper aims to examine issues regarding the construction of freedom in child marriage in Pandeglang. The issue of child marriage is a crucial issue because it still happens a lot both in urban and rural areas and even in Pandeglang. This needs to be seen from the point of view of perpetrators who married at a young age. The research method used in this paper is a qualitative method with a phenomenological approach a la Cresswell with an emphasis on structure in viewing and interpreting the concept of women's freedom in marriage based on direct experience from each individual who becomes the key informant. The results of this study indicate that the concept given by individuals regarding freedom in marriage varies greatly depending on the experiences that each individual goes through. Then, the construction of women's freedom in child marriage can be concluded; First, without coercion both internally and externally by individuals when deciding to marry. Second, their own will to be able to do marriage. Third, the willingness to do something that is the goal of an individual's life, including deciding to get married. Then there is the concept of independence according to women who conclude; First, alone, which means individuals can do something independently. Second, they are not dependent on other individuals for their lives.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorMa'asan Mayrudin, Yeby198805262019031008
Additional Information: Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji persoalan mengenai konstruksi kebebasan dalam perkawinan usia anak di Pandeglang. Persoalan mengenai perkawinan di usia anak menjadi isu yang krusial karena masih banyak terjadi baik di perkotaan maupun di pedesaan bahkan banyak terjadi di Pandeglang. Hal demikian perlu melihat dari sudut pandang pelaku yang melakukan perkawinan pada usia anak. Metode penlitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ala Cresswell dengan memfokuskan pada struktur dalam melihat dan memaknai konsep kebebasan oleh perempuan pada perkawinan berdasarkan penglaman langsung dari masing-masing individu yang menjadi key informant. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep yang diberikan oleh individu mengenai kebebasan pada perkawinan sangat beragaman tergantung pengalaman yang dilalui oleh setiap individu. Kemudian, konstruksi kebebasan perempuan pada perkawinan usia anak dapat disimpulkan; Pertama, tanpa adanya paksaan baik secara internal maupun eksternal yang dilakukan oleh individu ketika memutuskan untuk melakukan perkawinan. Kedua, kemauan sendiri untuk dapat melakukan perkawinan. Ketiga, sekehendak hati untuk melakukan sesuatu yang menjadi tujuan hidup individu termasuk memutuskan untu melakukan perkawinan. Kemudian terdapat konsep dari kemandirian menurut perempuan menyimpulkan; Pertama, sendiri yang artinya individu dapat melakukan sesuatu hal secara mandiri. Kedua, tidak bergantung dengan individu lain yang menyangkut kehidupannya.
Uncontrolled Keywords: Phenomenology, Freedom, Independence, Pandeglang Child Marriage. Fenomenologi, Kebebasan, Kemandirian, Pandeglang, Perkawinan usia anak.
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HM Sociology
H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman
J Political Science > JC Political theory
Divisions: 06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 65201-Program Studi Ilmu Pemerintahan
06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Depositing User: Mrs NAZIRA AULIA AZ-ZAHRA
Date Deposited: 12 Jul 2023 10:59
Last Modified: 12 Jul 2023 10:59
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/26038

Actions (login required)

View Item View Item