WAHYUNINGSIH, DINI (2019) SALURAN PEMASARAN DAN MUTU IKAN TONGKOL (Euthinnus affinis) YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LABUAN. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text
SALURAN PEMASARAN DAN MUTU IKAN TONGKOL (Euthinnus affinis) YANG DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI LABUAN.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
DINI WAHYUNINGSIH. 2019. Marketing Chain and Quality of Mackerel Tuna (Euthynnus affinis) Landed at Labuan Coastal Fishing Port. Supervised by RIRIN IRNAWATI and DINI SURILAYANI. The highest fish production in Labuan Coastal Fishing Port (LCFP) is mackerel tuna which reached 41,953 ton (22.1%) of total production. Mackerel tuna is economical and perishable commodity. Therefore, it requires a good marketing chain to maintain its quality. The purpose of this research is to determine the marketing chain of mackerel tuna landed at LCFP; determine the marketing margins of each marketing agent; and analyze the quality of mackerel tuna from unloading ship to the consumer. This research was conducted in March- April 2019 at LCFP. This study used the survey method. While the methods used for quality testing of tuna are sensory (visual observations) or by organoleptic tests by parameters in the form of eye conditions, gills, meat and odor texture of fresh fish standards using a score sheet based on BSN (2013). Checking the quality of fish is done at every marketing chain. Data analysis was carried out descriptively. The result show that there are four types of marketing chains in LCFP. The highest marketing margin obtained by outside trades (IDR 5,000 or 20%) on the fourth channel and the lowest margin sales obtained by main collectors on the second and third channels (IDR 2,000 or 8%). The longer the marketing chain, the lower the quality of mackerel tuna. Keywords: Mackerel tuna, marketing chain, margin, quality
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | DINI WAHYUNINGSIH. 2019. Saluran Pemasaran dan Mutu Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Labuan. Dibimbing oleh RIRIN IRNAWATI dan DINI SURILAYANI. Produksi ikan tertinggi di PPP Labuan yaitu ikan tongkol mencapai 41,953 ton dengan persentase 22,1% dari total produksi. Ikan tongkol merupakan komoditi yang mudah rusak. Hal ini berkaitan langsung dengan penanganan ikan, baik saat di kapal, di tempat pelelangan ikan maupun saat proses pendistribusian. Permasalahan yang timbul dalam sistem pemasaran komoditi perikanan seringkali memiliki rantai pemasaran panjang sehingga banyak juga pelaku pemasaran yang terlibat dalam rantai pemasaran. Selain itu berpengaruh terhadap turunnya mutu dari ikan tersebut karena waktu produk ikan sampai ke konsumen akan lebih lama. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan rantai pemasaran ikan tongkol yang didaratkan di PPP Labuan, menentukan margin pemasaran dari setiap pelaku pemasaran, serta menganalisis mutu ikan tongkol sejak ikan dibongkar dari kapal hingga konsumen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2019 yang berlokasi di PPP Labuan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, responden yang digunakan sebanyak 4 nelayan payang, 5 nelayan pengobor dan 5 tengkulak. Teknik penentuan responden menggunakan purposive sampling. Sedangkan metode yang digunakan untuk pengujian mutu ikan tongkol dilakukan secara sensorik (pengamatan secara visual) dengan parameter pengujian berupa kondisi mata, insang, tekstur daging dan bau dengan standar ikan segar menggunakan score sheet berdasarkan BSN (2013). Jumlah sampel ikan tongkol yang digunakan untuk pengujian sebanyak 10% dari total ikan tongkol hasil tangkapan atau 10% dari ikan tongkol yang ada di setiap responden. Pengambilan sampel ikan tongkol dilakukan dengan metode acak (random sampling). Pengecekan mutu ikan ini dilakukan pada setiap pelaku rantai pemasaran. Analisis data dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian yang didapatkan yaitu terdapat empat tipe rantai pemasaran di PPP Labuan. Margin pemasaran tertinggi yaitu pedagang luar daerah pada rantai pemasaran keempat sebesar (RP. 5.000) dan margin terendah didapat oleh tengkulak rantai pemasaran kedua dan tengkulak rantai pemasaran ketiga sebesar (RP. 2.000). Semakin panjang rantai pemasaran, maka semakin turun nilai kualitas mutu ikan tongkol. Pada rantai pemasaran kedua ikan tongkol secara fisik mengalami penurunan sejak di nelayan tetapi masih dalam kategori segar, diduga akibat cara penangkapan, penanganan yang kurang baik, pemberian es yang kurang diatas kapal dan waktu yang dibutuhkan untuk proses lelang lebih lama. Kata Kunci : Pemasaran, margin, mutu ikan, PPP Labuan | |||||||||
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) | |||||||||
Divisions: | 04-Fakultas Pertanian 04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan |
|||||||||
Depositing User: | Admin Eprints Untirta | |||||||||
Date Deposited: | 11 Oct 2021 07:49 | |||||||||
Last Modified: | 11 Oct 2021 07:49 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/2556 |
Actions (login required)
View Item |