Fitrianda, Randi (2017) KONTRAS TINDAK TUTUR DIREKTIF BAHASA SUNDA DAN BAHASA INDONESIA DALAM KONTEKS PERISTIWA TUTUR DI RANAH KELUARGA DI WILAYAH KAMPUNG AMBULEUIT KABUPATEN PANDEGLANG. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text (Skripsi)
KONTRAS TINDAK TUTUR DIREKTIF BAHASA SUNDA DAN BAHASA INDONESIA DALAM KONTEKS PER.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini mempunyai tiga tujuan. Tujuan yang pertama, yaitu untuk memaparkan bentuk tuturan direktif bahasa Sunda dalam konteks peristiwa tutur di ranah keluarga di wilayah Kampung Ambuleuit, Kabupaten Pandeglang. Tujuan yang kedua memaparkan bentuk tuturan direktif bahasa Indonesia dalam konteks peristiwa tutur di ranah keluarga di wilayah Kampung Ambuleuit Kabupaten Pandeglang. Tujuan ketiga memaparkan perbedaan bentuk tindak tutur direktif bahasa Sunda dan bahasa Indonesia dalam konteks peristiwa tutur di ranah keluarga di wilayah Kampung Ambuleuit Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah seluruh percakapan keluarga yang direkam dan ditranskripsikan. Data penelitiannya adalah ujaran tindak tutur direktif bahasa Sunda dan bahasa Indonesia dalam konteks peristiwa tutur di ranah keluarga di wilayah Kampung Ambuleuit Kabupaten Pandeglang. Pengumpulan data diperoleh dengan metode simak dengan teknik simak libat bebas cakap yang dilanjutkan dengan teknik rekam, transkripsi, dan catat. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan ketekunan pengamatan triangulasi data. Hasil penelitian ini terkait dengan tindak tutur direktif yang dilihat dari aspek bentuk dan fungsi. Dalam tuturan di ranah keluarga ditemukan bentuk perintah, permintaan, ajakan, nasihat, larangan, dan kritik. Dilihat dari fungsi tindak tutur direktif dalam konteks peristiwa tutur di ranah keluarga di wilayah Kampung Ambuleuit Kabupaten Pandeglang memiliki fungsi yang bervariasi. Bentuk tindak tutur direktif perintah memiliki fungsi menyuruh, dan memerintah. Bentuk tindak tutur direktif permintaan memiliki fungsi berharap, dan meminta. Bentuk tindak tutur direktif ajakan memiliki fungsi mengajak. Bentuk tindak tutur direktif nasihat memiliki fungsi menganjurkan, dan menasihati. Bentuk tindak tutur direktif larangan memiliki fungsi melarang, dan mencegah. Bentuk tindak tutur direktif kritik memiliki fungsi menegur. Kata kunci: tindak tutur, direktif
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Penelitian ini mempunyai tiga tujuan. Tujuan yang pertama, yaitu untuk memaparkan bentuk tuturan direktif bahasa Sunda dalam konteks peristiwa tutur di ranah keluarga di wilayah Kampung Ambuleuit, Kabupaten Pandeglang. Tujuan yang kedua memaparkan bentuk tuturan direktif bahasa Indonesia dalam konteks peristiwa tutur di ranah keluarga di wilayah Kampung Ambuleuit Kabupaten Pandeglang. Tujuan ketiga memaparkan perbedaan bentuk tindak tutur direktif bahasa Sunda dan bahasa Indonesia dalam konteks peristiwa tutur di ranah keluarga di wilayah Kampung Ambuleuit Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah seluruh percakapan keluarga yang direkam dan ditranskripsikan. Data penelitiannya adalah ujaran tindak tutur direktif bahasa Sunda dan bahasa Indonesia dalam konteks peristiwa tutur di ranah keluarga di wilayah Kampung Ambuleuit Kabupaten Pandeglang. Pengumpulan data diperoleh dengan metode simak dengan teknik simak libat bebas cakap yang dilanjutkan dengan teknik rekam, transkripsi, dan catat. Keabsahan data dilakukan dengan menggunakan ketekunan pengamatan triangulasi data. Hasil penelitian ini terkait dengan tindak tutur direktif yang dilihat dari aspek bentuk dan fungsi. Dalam tuturan di ranah keluarga ditemukan bentuk perintah, permintaan, ajakan, nasihat, larangan, dan kritik. Dilihat dari fungsi tindak tutur direktif dalam konteks peristiwa tutur di ranah keluarga di wilayah Kampung Ambuleuit Kabupaten Pandeglang memiliki fungsi yang bervariasi. Bentuk tindak tutur direktif perintah memiliki fungsi menyuruh, dan memerintah. Bentuk tindak tutur direktif permintaan memiliki fungsi berharap, dan meminta. Bentuk tindak tutur direktif ajakan memiliki fungsi mengajak. Bentuk tindak tutur direktif nasihat memiliki fungsi menganjurkan, dan menasihati. Bentuk tindak tutur direktif larangan memiliki fungsi melarang, dan mencegah. Bentuk tindak tutur direktif kritik memiliki fungsi menegur. Kata kunci: tindak tutur, direktif | |||||||||
Subjects: | L Education > L Education (General) | |||||||||
Divisions: | 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 88201-Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia |
|||||||||
Depositing User: | Admin Eprints Untirta | |||||||||
Date Deposited: | 08 Oct 2021 07:14 | |||||||||
Last Modified: | 08 Oct 2021 07:14 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/2426 |
Actions (login required)
View Item |