AINI, UTVI NURUL (2023) Pengaruh Tingkat Konsentrasi dan Waktu Perendaman H2SO4 terhadap Viabilitas Biji Dahu (Dracontomelon dao (Blanco) Merril & Rolfe). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text (SKRIPSI)
Utvi Nurul Aini_4442180125_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Utvi Nurul Aini_4442180125_01.pdf Restricted to Registered users only Download (991kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Utvi Nurul Aini_4442180125_02.pdf Restricted to Registered users only Download (518kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Utvi Nurul Aini_4442180125_03.pdf Restricted to Registered users only Download (449kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Utvi Nurul Aini_4442180125_04.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (SKRIPSI)
Utvi Nurul Aini_4442180125_05.pdf Restricted to Registered users only Download (7kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Utvi Nurul Aini_4442180125_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (324kB) |
|
Text (SKRIPSI)
Utvi Nurul Aini_4442180125_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
This research aimed to know the effect of concentration level and soaking time of H2SO4 on the viability of dahu. The research was conducted in the greenhouse of Seed Bank nursery BRIN Bogor West Java from June to November 2022. This research used a Completely Randomized Design (CRD) as factorial, consisting of two factors. The first factor was the concentration level of the H2SO4 solution, which consists of four treatments: control (K0), 20% (K1), 40% (K2), and 60% (K3). The second factor was the different soaking times which consisted of four treatments: control (W0), 5 minutes (W1), 15 minutes (W2) and 25 minutes (W3). The treatment combination was repeated three times. In addition, observative execution was taken with the tetrazolium test on fresh seeds before planting and non-growing seeds after the germination test. The results showed that the H2SO4 concentration, soaking time, and the interaction of the two factors had no significant effect on all observed parameters (germination rate, germination speed index, normal sprout, abnormal sprout and non-growing seed). However, the concentration level of 20% H2SO4 (K1) showed the fastest tendency in germination rate (2.19 days), soaking time of 5 minutes (W1) showed the most significant tendency in normal sprout parameters (2.24%). The results of the fresh seed tetrazolium test showed a percentage of 23% viable seeds and 73% non-viable seeds. Tetrazolium test on non-growing seeds showed 0% viable seed.
Item Type: | Thesis (S1) | ||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
||||||||||||
Additional Information: | Dahu (Dracontomelon dao) termasuk dalam suku Anacardiaceae yang tersebar hampir di seluruh kepulauan Indonesia. Dahu mempunyai tipe dormansi fisik karena memiliki struktur yang keras sehingga biji sulit untuk berimbibisi dan menghambat proses perkecambahan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui viabilitas biji D.dao pada tingkat konsentrasi H2SO4 dan waktu perendaman yang berbeda. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca pembibitan Bank Biji BRIN Bogor Jawa Barat, pada bulan Juni sampai November 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) secara faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah tingkat konsentrasi larutan H2SO4 yang terdiri dari empat taraf yaitu : kontrol (K0), 20% (K1), 40% (K2), dan 60% (K3). Faktor kedua adalah dan waktu perendaman yang berbeda yang terdiri dari empat taraf yaitu: kontrol (W0), 5 menit (W1), 15 menit (W1), dan 25 menit (W3). Kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Selain itu, dilakukan pengamatan observatif dengan uji tetrazolium pada biji segar sebelum tanam dan biji tidak tumbuh selesai pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi H2SO4 dan waktu perendaman serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata pada semua parameter yang diamati. Namun tingkat konsentrasi H2SO4 20% (K1) menunjukkan nilai kecenderungan tercepat pada laju perkecambahan (2,19 hari), waktu perendaman 5 menit (W1) menunjukkan kecenderungan terbesar pada parameter kecambah normal (2,24%). Hasil uji tetrazolium biji segar menunjukkan persentase : 27% biji viabel dan 73% biji non viabel. Uji tetrazolium pada biji tidak tumbuh menunjukkan 0% biji viabel. ;;;; | ||||||||||||
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) | ||||||||||||
Divisions: | 04-Fakultas Pertanian 04-Fakultas Pertanian > 54211-Program Studi Agroekoteknologi |
||||||||||||
Depositing User: | Utvi Nurul Aini | ||||||||||||
Date Deposited: | 16 May 2023 09:44 | ||||||||||||
Last Modified: | 16 May 2023 09:44 | ||||||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/23528 |
Actions (login required)
View Item |