Fariz, Saeful and Ismanto, Gandung and Hamid, Abdul (2012) PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PELAKSANAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH BANTEN 2011 (Study Kasus Desa Nambo Ilir Kecamatan Kibin). Lainnya thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
|
Text (Skripsi Prodi ANE - Saeful Fariz)
Skripsi ANE - SAEFUL FARIZ - 2012.pdf - Published Version Download (9MB) | Preview |
Abstract
SAEFUL FARIZ. NIM. 6661083062. Partisipasi Politik Masyarakat dalam Pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah Banten 2011. Program Study Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Kata Kunci : Partisipasi Politik Masyarakat. Partisipasi politik masyarakat Desa Nambo Ilir dalam pelaksanaan pemilukada Banten 2011. Fokus penelitian ini lebih kepada bentuk partisipasi politik masyarakat dalam pemilukada Banten 2011 di Desa Nambo Ilir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan teori Huntington tentang partisipasi politik masyarakat, dalam teori ini disebutkan bahwa ada dua bentuk partisipasi politik yaitu partisipasi yang otonom atau sering disebut sebagai partisipasi yang bentuknya sukarela dan yang kedua adalah partisipasi yang dimanipulasikan, diarahkan, dan disponsori oleh pemerintah adalah bentuk partisipasi yang dimobilisasikan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sedangkan untuk menguji validitas menggunakan triangulasi dan memberchek. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada beberapa bentuk partisipasi politik masyarakat Desa Nambo Ilir dalam pelaksanaan pemilukada Banten 2011, diantaranya : partisipasi politik yang otonom konvensional, bentuk kegiatannya adalah masyarakat memilih karena program serta kualitas dari kandidat itu sendiri, partisipasi politik ini dilakukan secara legal. Selanjutnya partisipasi otonom non-konvensional yaitu ketidakhadiran pemilih dalam pelaksanaan pemilukada, dan memilih hanya ikut ikutan teman atau keluarga. Selanjutnya partisipasi politik mobilisasi konvensional bentuk kegiatannya pengumuman hari pelaksanaan kepada masyarakat tentang jadwal pemungutan suara oleh ketua KPPS kepada masyarakat melalui speker masjid. Partisipasi mobilisasi yang non-konvensional adalah bentuk partisipasi politik masyarakat yang disponsori oleh oknum tertentu dengan praktek money politik yaitu dengan cara membagikan sembako berupa mie instan. Untuk meningkatkan kualitas partisipasi politik dalam pemilukada Banten 2011 masyarakat Desa Nambo Ilir harus berperan aktif dalam kegiatan politik yang bentuknya otonom konvensional
Item Type: | Thesis (Lainnya) |
---|---|
Additional Information: | ABSTRACT: Saeful Fariz. NIM. 6661083062. Public Political Participation in Banten Governor Election in 2011. Major Public Administration, Faculty of Social and Political. University of Sultan Ageng Tirtayasa. Keywords: Public Political Participation. Political participations of Nambo Ilir residents in Banten governor election in 2011. This study focuses on the forms of public’s political participation in Nambo Ilir. A qualitative method was employed in this study by applying Huntington’s theories of political participation in public. The theories mentioned two forms of political participation in public, that is, autonomy participation and mobilized participation. Autonomy participation refers to participation that is voluntarily conducted, whereas mobilized participation is defined as participation that might be manipulated, driven, sponsored by the government. The data were collected by conducting interview, observation and documentation study. Moreover, triangulation and member checks techniques were applied to examine the validity. Findings indicated that some political forms were found in Nambo Ilir residents during the Banten governor election in 2011, that is, the autonomy participation or conventional participation as well as non-conventional participation. The first form was occurred since the public elected the candidates based on the quality and considered as legal participation. The second form was found since the public did not initially participate the election, but they were influenced by other residents, particularly friends and family to join the election. Furthermore, the conventional participation was conducted by announcing the elections with mosque speaker to urge the residents to elect the candidates. In contrast, the non-conventional participation was indicated by conducting money politic, such as giving logistic, for instance, instant noodle. Therefore, Banten residents are required to actively get involved in political participation to improve the quality of political participation itself, particularly in autonomy political form. |
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) J Political Science > JF Political institutions (General) |
Divisions: | 06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 63201-Program Studi Administrasi Publik |
Depositing User: | Admin Eprints Untirta |
Date Deposited: | 13 Jun 2013 02:56 |
Last Modified: | 13 Jun 2013 02:56 |
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/232 |
Actions (login required)
View Item |