Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN BANDENG (Chanos chanos) PADA TRANSPORTASI SISTEM TERTUTUP DENGAN KEPADATAN YANG BERBEDA

KHOLIK MAULANA, MUH (2019) KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN BANDENG (Chanos chanos) PADA TRANSPORTASI SISTEM TERTUTUP DENGAN KEPADATAN YANG BERBEDA. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN BANDENG (Chanos chanos)PADA TRANSPORTASI SISTEM TERTUTUP DENGAN KEPADATAN YANG BERBEDA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

MUH KHOLIK MAULANA. 2019. Kelangsungan Hidup Benih Ikan Bandeng (Chanos chanos) Pada Transportasi Sistem Tertutup Dengan Kepadatan Yang Berbeda. Dibimbing oleh MUSTAHAL dan MAS BAYU SYAMSUNARNO Permasalahan mendasar pada pengiriman benih ikan bandeng adalah belum diketahuinya kepadatan yang optimal untuk memberikan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Penelitian-penelitian mengenai kepadatan dalam transportasi benih ikan bandeng belum banyak dilakukan sehingga informasi mengenai kepadatan yang optimal dalam transportasi benih ikan bandeng masih kurang maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kepadatan optimal dan lama waktu dalam transportasi sistem tertutup benih ikan bandeng. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2018 di Tambak GAPOKAN Maju Mandiri, Desa Wanayasa, Kecamatan Pontang. Kabupaten serang. Pengujian kualitas air dan gambaran darah dilakukan di Laboratorium Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Benih ikan bandeng yang digunakan memiliki bobot rata-rata 1,48±0,12 g. Penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu penentuan ketahanan ikan tanpa diberi makan, tingkat konsumsi oksigen, laju ekskresi TAN dan kepadatan optimal dalam media pengangkutan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor yaitu kepadatan dan waktu pengamatan dengan 3 kali ulangan. Perlakuan yang dilakukan perbedaan kepadatan yaitu 100, 150, 200, dan 250 ekor/L dengan menggunakan plastik polyetylen (PE) ukuran 35x50 cm dan styrofoam ukuran 75×43×40 cm. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah tingkat kelangsungan hidup, konsentrasi TAN, NH3 (amonia), oksigen terlarut, suhu, pH, dan gambaran darah ikan. Hasil penelitian menunjukkan benih ikan bandeng mampu bertahan hidup dan berenang aktif selama 7 hari pemuasaan ikan dengan tingkat konsumsi oksigen sebanyak 2640 mgO2 dan laju ekskresi TAN 0,1200 mg/L. Perlakuan perbedaan kepadataan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup benih ikan bandeng. Tingkat kelangsungan hidup ikan semakin menurun seiring dengan bertambahnya kepadatan dan lama waktu transportasi. Hal ini disebabkan menurunnya kualitas air media pengepakan akibat dari hasil metabolisme ikan selama transportasi sehingga menyebabkan ikan stres. Respon ikan terhadap stres ditandai dengan perubahan nilai gambaran darah. Gambaran darah ikan setelah transportasi mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan kepadatan ikan yang menunjukkan tingginya tingkat stres ikan. Kepadatan optimal untuk transportasi benih ikan bandeng ukuran 1,48±0,12 g/ekor pada sistem transportasi tertutup selama 48 jam adalah 150 ekor dengan tingkat kelangsungan hidup 100% dan konsentrasi NH3 0,0154 mg/L yang masih baik untuk kehidupan benih ikan bandeng. Pada kepadatan 200 dan 250 ekor transportasi benih ikan bandeng dapat dilakukan dengan lama waktu 36 jam dengan tingkat kelangsungan hidup >95%. Kata kunci: Bandeng, Kepadatan ikan, Tingkat kelangsungan hidup, Transportasi ikan.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorMustahal, MustahalUNSPECIFIED
Thesis advisorBayu Syamsunarno, MasUNSPECIFIED
Additional Information: MUH KHOLIK MAULANA. 2019. Survival Rate of Milkfish (Chanos chanos) Juvenile on Closed Systems Transportation with Different Density. Supervised by MUSTAHAL and MAS BAYU SYAMSUNARNO. Optimal density in the transportation of milkfish juveniles is still unknow well, therefore information about the optimal density in the transportation of milkfish juvenile is still not optimal. This study aims to determine the optimum density and duration in closed system transportation of milkfish juvenile. This research was conducted from May to June 2018 at the Union of Fish Farmers Maju Mandiri Pond, Wanayasa Village, Pontang District, Serang Regency. Water quality testing and blood parameters were conducted at the Aquaculture Laboratory, University of Sultan Ageng Tirtayasa. The study consisted of several stages, namely determining the endurance of fish in hunger, oxygen consumption level, determining the TAN excretion rate, and optimal density in transporting fish. The treatment of differences in density of 100, 150, 200 and 250 juvenile. The results showed that of milkfish juvenile were able to survive up to 7 days without feeding, the level of oxygen consumption as much as 2640 mgO2 and TAN excretion rate as much as 0.1200 mg/L. The different treatment of density had an effect on the survival rate of milkfish juvenile. The higher the fish density, the lower the survival rate of fish. The higher density also decreases the water quality of the packing media. The optimal density for transportation of milkfish juvenile size 1.48 ± 0.12 g in a closed transportation system with a time of 48 hours is 150 juvenile with a 100% survival rate and NH3 concentration of 0.0154 mg/L which is still good for the life of milkfish juvenile. Transport of milkfish juvenile with density 200 and 250 juvenile can be done for a long time of 36 hours with a survival rate of >95%. Keyword: Chanos chanos, Fish density, Survival rate, Fish transport
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan
Depositing User: Admin Eprints Untirta
Date Deposited: 07 Oct 2021 08:34
Last Modified: 07 Oct 2021 08:34
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/2298

Actions (login required)

View Item View Item