Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

APLIKASI BOBOT BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DENGAN METODE RAKIT APUNG DI PERAIRAN KARANGANTU KOTA SERANG BANTEN

Dwi Sudarsono, Bagus (2015) APLIKASI BOBOT BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DENGAN METODE RAKIT APUNG DI PERAIRAN KARANGANTU KOTA SERANG BANTEN. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text
APLIKASI BOBOT BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT KAPPAPHYCUS ALVEREZII DENGAN METODE RAKIT APUNG DI PERAIRAN KARANGA~1.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only until 2015.

Download (5MB)

Abstract

ABSTRACT Banten is one of the areas have potential for the development of seaweed cultivation. Indonesian seaweed well known for its quality and as a source of carrageenan. One of the factors can determine the success of a seaweed farming is the use of seeds. This research aims to determine the weight of seaweed Kappaphycus alvarezii that optimal growth using floating raft. Research was conducted from September to October 2014 in the waters Karangantu, Banten. Research uses a floating raft with 4x6 m. The experimental design used is completely randomized design (CRD), where the weight of seed treatment A (40 gram), B (50 gram), C (60 gram), and D (70 gram), replicated 3 times. Based on the research results, obtained the highest absolute growth in treatment A seed is 11,11 g/day. The highest specific growth rate was obtained treatment A seed is 6,03%. As for the production of the highest wet treatment D was obtained from the seed weight of 50 g with a value of 4.620 g. Results of analysis of variance showed significant effect of treatment (P <0.05) on the growth of absolute and specific growth rate seaweed Kappaphycus alvarezii. Keywords: Kappaphycus alvarezii, seed, specific growth rate.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorHermawan, Dodi197803032010121001
Thesis advisorMustahal, Mustahal195903011984031001
Additional Information: RINGKASAN Rumput laut merupakan tumbuhan ber-thallus yang mudah ditemukan hampir di seluruh perairan Indonesia, khususnya di perairan yang banyak terdapat terumbu karangnya. Dalam ekosistem perairan, rumput laut berperan sebagai produsen primer yang mendukung kelangsungan hidup biota lain pada level yang lebih tinggi. Rumput laut Indonesia dikenal dengan kualitasnya yang baik dan banyak diminati oleh industri karena mengandung sumber karaginan, agar-agar dan alginat yang cukup tinggi. Salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan suatu usaha budidaya rumput laut adalah penggunaan bibit berkualitas baik dan tidak mudah terserang penyakit. Penelitian ini bertujuan menentukan bobot bibit rumput laut Kappaphycus alvarezii yang terbaik dalam pemeliharaan terhadap pertumbuhan rumput laut dengan menggunakan metode rakit apung di perairan Karangantu Provinsi Banten. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen selama 42 hari yakni pada bulan September – Oktober 2014. Data yang didapat dari pengukuran bobot basah rumput laut meliputi pertumbuhan mutlak, laju pertumbuhan spesifik, produksi dan produktivitasnya. Parameter oseanografi yang diamati meliputi suhu, pH, salinitas, dan kecepatan arus. Pengukuran kualitas air meliputi ammonia, nitrat, nitrit, Hg, Pb, Cu dan Cd. Penelitian ini menggunakan rakit apung berukuran 6x4 m dan dipasangkan 12 tali ris dengan jarak masing-masing adalah 50 cm. Bibit Kappaphycus alvarezii diambil dari perairan Lontar Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Perlakuan pada penelitian ini menggunakan bobot bibit 40 g, 50 g, 60 g dan 70 g. Untuk satu perlakuan dibutuhkan 27 unit rumput laut, sehingga jumlah unit rumput laut yang digunakan adalah 108 unit. Jarak tanam antar individu rumput laut dalam satu tali ris yang digunakan yaitu 40 cm. Pengamatan dilakukan setiap hari pada pukul 08.00 WIB dan pukul 16.00 WIB. Penimbangan bobot rumput laut dilakukan setiap 7 hari sekali. Parameter oseanografi yang diukur meliputi suhu, pH, kecepatan arus, kecerahan dan salinitas dilakukan pengamatan setiap hari. Pengujian kadar ammonia, nitrit, nitrat, Pb, Hg, Cu, dan Cd dilakukan setiap 7 hari sekali di laboratorium Produktivitas Lingkungan Institut Pertanian Bogor. Hasil penelitian menunjukkan laju pertumbuhan spesifik (SGR) rumput laut yang tertinggi terdapat pada perlakuan A dengan bobot awal 40 gram yaitu 6,03%, kemudian disusul oleh perlakuan B dengan bobot awal 50 gram yaitu sebesar 5,46%, berikutnya adalah perlakuan C dengan bobot awal 60 gram yaitu 4,93%, dan nilai yang terendah ada pada perlakuan D dengan bobot awal 70 gram yaitu 4,72%. Hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan bobotyang berbeda memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap laju pertumbuhan spesifik. Sedangkan nilai rerata pertumbuhan mutlak tertinggi pada perlakuan A dengan 11,11 g/hari, disusul oleh perlakuan B dengan 10,67 g/hari, perlakuan D 10,55 g/hari dan terendah perlakuan C 9,94 g/hari. Kata kunci : Kappaphycus alvarezii, bobot bibit, laju pertumbuhan spesifik.
Uncontrolled Keywords: Kata kunci : Kappaphycus alvarezii, bobot bibit, laju pertumbuhan spesifik Keywords: Kappaphycus alvarezii, seed, specific growth rate
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 25 Oct 2021 06:26
Last Modified: 25 Oct 2021 06:26
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/2084

Actions (login required)

View Item View Item