Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

Pengaruh Pemberian Sumber Karbon Molase Dengan Dosis Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Mas (Cyprinus carpio) Pada Sistem Bioflok

Maulana Arief, Ichsan (2023) Pengaruh Pemberian Sumber Karbon Molase Dengan Dosis Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Mas (Cyprinus carpio) Pada Sistem Bioflok. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text (SKRIPSI)
Ichsan Maulana Arief_4443150063_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (SKRIPSI)
Ichsan Maulana Arief_4443150063_CP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (462kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Ichsan Maulana Arief_4443150063_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (766kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Ichsan Maulana Arief_4443150063_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (430kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Ichsan Maulana Arief_4443150063_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (442kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Ichsan Maulana Arief_4443150063_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (325kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Ichsan Maulana Arief_4443150063_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Ichsan Maulana Arief_4443150063_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (294kB)
[img] Text (SKRIPSI)
Ichsan Maulana Arief_4443150063_Lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (463kB)

Abstract

Carp (Cyprinus carpio) is a freshwater fish that is in great demand, but currently the cultivation of Carp enlargement only relies on the results of floating net cages and race water ponds so that it relies on an open water environment that water quality is easy to changes. One of many alternative that can be done is the biofloc system. In biofloc systems, water quality can be controlled by using additional carbon to compensate for nitrogen produced from cultivation in ponds so that floc-forming microbes can grow and work properly. In addition, the cultivation of biofloc systems can reduce the amount of feed given if the fish can eat floc. The purpose of the study was to determine the best amount of molasses to the growth of carp cultivated with biofloc system. This study was conducted at the fish seed Center Baros Serang. This study used 5 treatments in the form of treatment without biofloc, biofloc with molasses 50 ml/m3, 100 ml/m3, 150 ml/m3, and 200 ml/m3. The best results obtained in the treatment of 150 ml/m3 although not significantly different results on the treatment without biofloc. Keyword: Bioflocs, carp, growth, molasses

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorMustahal, Mustahal195903011984031001
UNSPECIFIEDMas Bayu, Syamsunarno198507282014041001
Additional Information: Ikan mas merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak diminati di beberapa daerah, hal ini mempengaruhi banyaknya permintaan akan ikan mas. Tetapi saat ini budidaya pembesaran ikan mas hanya mengandalkan hasil dari keramba jaring apung dan kolam air deras sehingga secara penuh mengandalkan lingkungan perairan terbuka yang mudah mengalami perubahan kualitas air. Salah satu cara yang dapat digunakan sebagai alternatif budidaya ikan mas ialah dengan sistem bioflok. Selain itu budidaya sistem bioflok dapat mengurangi jumlah pakan yang diberikan apabila ikan dapat memakan flok. Pada sistem bioflok kualitas air dapat dikontrol dengan menggunakan tambahan karbon untuk mengimbangi nitrogen yang dihasilkan dari budidaya dalam kolam sehingga mikroba pembentuk flok dapat tumbuh dan bekerja dengan baik. Tujuan penelitian guna menentukan jumlah molase terbaik terhadap pertumbuhan ikan mas (Cyprinus carpio) yang dibudidayakan dengan sistem bioflok. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September – Desember 2020 dengan waktu pemeliharaan 30 hari. Bertempat di Balai Benih Ikan Baros Kabupaten Serang. Metode pada penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) 5 perlakuan dan 3 kali ulangan dengan Perlakuan K: kontrol tanpa aplikasi bioflok, Perlakuan A: bioflok dengan molase 50ml/m3, Perlakuan B: bioflok dengan molase 100 ml/m3, Perlakuan C: bioflok dengan molase 150 ml/m3, dan Perlakuan D: bioflok dengan molase 200 ml/m3. Pemeliharaan dilakukan selama 30 hari dengan pemberian pakan dua kali sehari, pengukuran pH dan suhu dilakukan setiap pagi dan sore hari. Pengukuran kualitas air alkalinitas, amoniak, DO, dan TSS diambil pada awal, tengah, dan akhir pemeliharaan. Parameter pertumbuhan yang diamati antara lain tingkat kelangsungan hidup, rasio konversi pakan, dan laju pertumbuhan spesifik. Perbedaan pemberian dosis molase pada budidaya ikan mas dengan sistem bioflok mendapatkan semua parameter pertumbuhan tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Kualitas air yang meliputi suhu, DO, pH, amonia, alkalinitas, dan TSS masih dalam batas pada standarisasi budidaya ikan mas. Kata kunci: Bioflok, ikan mas, molase, pertumbuhan
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54244-Program Studi Ilmu Perikanan
Depositing User: Ichsan Maulana Arief
Date Deposited: 25 Jan 2023 15:24
Last Modified: 25 Jan 2023 15:24
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/20293

Actions (login required)

View Item View Item