Ardhi, Riyangga Purnawansya (2023) PENGARUH UKURAN SERBUK GRAFIT DAN MEDIA PELARUT DISPERSI PADA METODE SINTESIS SnO2@GO TERHADAP STRUKTUR DAN MORFOLOGI SERBUK TIMAH OKSIDA UNTUK APLIKASI SENSOR GAS. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text (BAB II)
Riyangga Purnawansya Ardhi_3334180023_02.pdf Restricted to Registered users only Download (623kB) |
|
Text (BAB III)
Riyangga Purnawansya Ardhi_3334180023_03.pdf Restricted to Registered users only Download (443kB) |
|
Text (BAB IV)
Riyangga Purnawansya Ardhi_3334180023_04.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (BAB V)
Riyangga Purnawansya Ardhi_3334180023_05.pdf Restricted to Registered users only Download (348kB) |
|
Text (Referensi)
Riyangga Purnawansya Ardhi_3334180023_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (358kB) |
|
Text (Lampiran)
Riyangga Purnawansya Ardhi_3334180023_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text (Cek Plagiarisme)
Riyangga Purnawansya Ardhi_3334180023_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (19MB) |
|
Text (Full Skripsi)
Riyangga Purnawansya Ardhi_3334180023_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
|
Text (BAB I)
Riyangga Purnawansya Ardhi_3334180023_01.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Teknologi nano memungkinkan diproduksinya timah oksida (SnO2) dalam ukuran sangat sangat kecil dengan permukaan yang relatif besar sehingga sangat efektif bagi aplikasi sensor. Timah Oksida sebagai material struktur nano akhir�akhir ini banyak digunakan dalam teknologi sensor dan juga detektor gas. Misalnya SnO2 telah terbukti dapat digunakan untuk mendeteksi gas H2S. Adapun kelebihan yang dimiliki sensor gas SnO2 yaitu dapat digunakan dalam waktu yang lama dan relative stabil, serta memiliki daya tahan yang tinggi dan juga memiliki persen kesalahan yang kecil. Timah oksida yang dihasilkan dari sintesisSnO2@GO menggunakan modifikasi metode Hummers dari bahan serbuk Grafit limbah EAF dan serbuk timah 99,9% lalu didispersi menggunakan media H2O dan Dimetilformamida dengan variasi ukuran partikel grafit 230 sampai 500 mesh serta rasio media pelarut H2O dan Dimetilformamida. Timah Oksida yang dihasilkan memilki dua distribusi ukuran yaitu dua distribusi ukuran yaitu 100 nm < x < micron dan 1 mikron < x, dengan ukuran rata – rata partikel setiap sampel yaitu X1 850,16 nm dan 8,21 mikron, X2 757,16 nm dan 9,63 mikron, X3 728,7 nm dan 7,2 mikron, Y1 628,5 nm dan 6,4 mikron, Y2 617,07 nm dan 6 mikron, Y3 616,87 nm dan 7,9 mikron, Z1 497,32 nm dan 4,03 mikron, Z2 361,61 dan 4,55 mikron Z3 330,47 dan 3,07 mikron. Sedangkan morfologi bentuk partikel yang dihasilkan memiliki tiga bentuk partikel yaitu angular, elongated irragural, spherical rough. puncak difraksi SnO2 pada media pelarut dispersi H2O 2θ bernilai 31,7262 dan d hkl 2,81810 Å, pada media pelarut dispersi 50% H2O : 50% DMF2θ bernilai 31,7073 dan d hkl 2,81974 Å, dan pada media pelarut dispersi 100% DMF 2θ bernilai 31,7242 dan d hkl 2,81824 Å.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Teknologi nano memungkinkan diproduksinya timah oksida (SnO2) dalam ukuran sangat sangat kecil dengan permukaan yang relatif besar sehingga sangat efektif bagi aplikasi sensor. Timah Oksida sebagai material struktur nano akhir�akhir ini banyak digunakan dalam teknologi sensor dan juga detektor gas. Misalnya SnO2 telah terbukti dapat digunakan untuk mendeteksi gas H2S. Adapun kelebihan yang dimiliki sensor gas SnO2 yaitu dapat digunakan dalam waktu yang lama dan relative stabil, serta memiliki daya tahan yang tinggi dan juga memiliki persen kesalahan yang kecil. Timah oksida yang dihasilkan dari sintesisSnO2@GO menggunakan modifikasi metode Hummers dari bahan serbuk Grafit limbah EAF dan serbuk timah 99,9% lalu didispersi menggunakan media H2O dan Dimetilformamida dengan variasi ukuran partikel grafit 230 sampai 500 mesh serta rasio media pelarut H2O dan Dimetilformamida. Timah Oksida yang dihasilkan memilki dua distribusi ukuran yaitu dua distribusi ukuran yaitu 100 nm < x < micron dan 1 mikron < x, dengan ukuran rata – rata partikel setiap sampel yaitu X1 850,16 nm dan 8,21 mikron, X2 757,16 nm dan 9,63 mikron, X3 728,7 nm dan 7,2 mikron, Y1 628,5 nm dan 6,4 mikron, Y2 617,07 nm dan 6 mikron, Y3 616,87 nm dan 7,9 mikron, Z1 497,32 nm dan 4,03 mikron, Z2 361,61 dan 4,55 mikron Z3 330,47 dan 3,07 mikron. Sedangkan morfologi bentuk partikel yang dihasilkan memiliki tiga bentuk partikel yaitu angular, elongated irragural, spherical rough. puncak difraksi SnO2 pada media pelarut dispersi H2O 2θ bernilai 31,7262 dan d hkl 2,81810 Å, pada media pelarut dispersi 50% H2O : 50% DMF2θ bernilai 31,7073 dan d hkl 2,81974 Å, dan pada media pelarut dispersi 100% DMF 2θ bernilai 31,7242 dan d hkl 2,81824 Å. | |||||||||
Subjects: | Q Science > Q Science (General) | |||||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi |
|||||||||
Depositing User: | Mr Riyangga Purnawansya Ardhi | |||||||||
Date Deposited: | 19 Jan 2023 16:01 | |||||||||
Last Modified: | 19 Jan 2023 16:01 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/20036 |
Actions (login required)
View Item |