RIZKY SEPTIADI, HARITS (2019) TINJAUAN YURIDIS MENGENAI TUNTUTAN PEMERINTAH INDONESIA TERHADAP PERUSAKAN TERUMBU KARANG DI RAJA AMPAT OLEH KAPAL PESIAR MV CALEDONIAN SKY BERDASARKAN UNCLOS 1982. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI TUNTUTAN PEMERINTAH INDONESIA TERHADAP PERUSAKAN TERUMBU KARANG DI RAJA AMPAT OLEH KAPAL PESIAR MV CALEDONIAN SKY BERDASARKAN UNCLOS 1982.pdf Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Coral reefs are one of the marine biota that is a collection of coral animals that symbiosis with algae plants called zooxanthellae, the result of symbiosis with these algae makes coral reefs have a variety of shapes and colors that make it interesting to be observed and enjoyed by tourists. Coral reefs not only have beauty, but also a place to live and shelter for small fish in the sea, so that damage to the coral reefs have an impact on marine fish populations, that make coral reefs must be protected from possible damage that will occur. This study is a normative juridical law research based on data and field research by conducting interviews as a support and observations through data obtained from the results of library research, namely the search for documents, books, and the results of reading literature related to the problems discussed in this study. Based on this study, the results showed that: first, the destruction of coral reefs with the area of coral reef affected by the damage was 18,882 m2 with details of the damaged area of 13,270 m2 and medium area of 5,612 m2 in Raja Ampat by MV Caledonian Sky by Noble Caledoanian is a very detrimental event, estimated at around 2 trillion Rupiah, because coral reefs are one of the protected marine biota in the 1982 United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS) which came in chapter XII, and also in The United Nations Conference The 1992 On Environment And Development (UNCED) or Rio De Janeiro Earth Summit became an international obligation to protect it and if there was damage it would be tantamount to opposing UNCLOS 1982 and UNCED; second, the steps taken are very serious, starting from surveying and calculating damages, submitting claims to insurance and the demands of cruise ship companies. Keywords: Coral Reefs, Demands, MV CALEDONIAN SKY, Raja Ampat, Indonesia`s Goverment
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Terumbu karang merupakan salah satu biota laut yeang merupakan sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae, hasil dari simbiosis dengan alga tersebut membuat terumbu karang memiliki bentuk dan warna yang bermacam-macam yang mejadikannya menarik untuk diamati dan dinikmati oleh para wisatawan baik domestic maupun mancanegara. Terumbu karang tidak hanya memiliki keindahan tetapi terumbu karang juga menjadi tempat tinggal dan tempat berlidung bagi ikan-ikan kecil dilaut, sehingga kerusakan terumbu karang akan berdampak pada populasi ikan dilaut yang membuat terumbu karang harusn dilindungi dari kemungkinan kerusakan-kerusakan yang akan terjadi. Penelitian ini merupakan penelitian hukum yuridis normatif yang berdasarkan data dan penelitian lapangan dengan melakukan wawancara sebagai penunjang serta pengamatan melalui data yang diperoleh dari hasil penelitian kepustakaan yakni penelusuran dokumen, buku, serta hasil membaca literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas di dalam penelitian ini. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil bahwa: pertama, pengrusakan terumbu karang dengan luasan area terumbu karang yang mengalami dampak kerusakan adalah seluas 18.882 m2 dengan rincian rusak berat seluas 13.270 m2 dan rusak sedang seluas 5.612 m2 di Raja Ampat oleh kapal MV Caledonian Sky milik perusahaan Noble Caledoanian merupakan sebuah kejadian yang sangat merugikan, ditaksir sekitar 2 Triliyun Rupiah, karena terumbu karang adalah salah satu biota laut yang dilindungi dalam United Nations Convention On The Law Of The Sea (UNCLOS) 1982 yang derdapat pada bab XII, dan juga dalam The United Nations Conference On Environment And Development (UNCED) atau Rio De Janeiro Earth Summit 1992 sehingga menjadi kewjiban internasional untuk melindunginya dan bila terjadi kerusakan maka sama saja dengan menentang UNCLOS 1982 dan UNCED; kedua, langkah-langkah yang dilakukan sangat lah serius, mulai dari mensurvei dan menghitung kerusakan, mengajukan klaim ke asuransi dan tuntutan keperusahaan kapal pesiar. Kata Kunci : Terumbu Karang, Tuntutan, MV CALEDONIAN SKY, Raja Ampat, Pemerintah Indonesia | |||||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) | |||||||||
Divisions: | 01-Fakultas Hukum 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum |
|||||||||
Depositing User: | Admin Eprints Untirta | |||||||||
Date Deposited: | 01 Oct 2021 09:19 | |||||||||
Last Modified: | 01 Oct 2021 09:19 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/1982 |
Actions (login required)
View Item |