Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP MUCIKARI DAN PERLINDUNGAN HUKUM ANAK KORBAN PEKERJA SEKSUAL (Studi Putusan Nomor 327/Pid.Sus/2020/PN Bgl)

SAPTIA, NOVANDIE (2023) PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP MUCIKARI DAN PERLINDUNGAN HUKUM ANAK KORBAN PEKERJA SEKSUAL (Studi Putusan Nomor 327/Pid.Sus/2020/PN Bgl). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGEPNG TIRTAYASA.

[img] Text (SKRIPSI)
SKRIPSI_SAPTIA_NOVANDIE[1].pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
1111160425_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
1111160425_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (319kB) | Request a copy
[img] Text
1111160425_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (251kB) | Request a copy
[img] Text
1111160425_IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (369kB) | Request a copy
[img] Text
1111160425_V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (171kB) | Request a copy
[img] Text
11111160425_Dapus.pdf
Restricted to Registered users only

Download (244kB) | Request a copy
[img] Text
1111160425_lamp.pdf
Restricted to Registered users only

Download (255kB) | Request a copy

Abstract

CRIMINAL LIABILITY AGAINTS PIMPS AND LEGAL PROTECTION OF CHILD VICTIMS OF SEXUAL WORKERS (Putusan Study : 327/Pid.Sus/2020/PN.Bgl) ABSTRACT Cases of exploitation of children have continued to increase in the last few years. The world of children should be colored by playing activities, learning and developing their interests and talents for the future, not to be exploited both exonomically and sexually. In the Bengkulu District Court decision Number Number 327/Pid.Sus/2020/Pn.Bgl Defendant Heny Susanti Binti Hermansyah has sexually and economically exploited children who are 16 years old by employing them as sex workers in the defendant’s massage parlor. The judge sentenced him to sexual exploitation, but the defendant’s actions were not only sexual exploitation but also economic exploitation. This has prompted researchers to examine how criminal accountability is for pimps who exploit children as sexual workers ( Study Putusan : 327/Pid.Susu/2020/Pn.Bgl) and how is the legal protection for child victims of sexual workers. This study uses the theory of criminal responsibility and legal protection theory end normative juridical research methods with qualitative reasearch te results of this study are that the defendat named Heny Susanti Binti Hermansyah should not only be punished for economic exploitation, but the defendant should be punished for economic exploitation of children as well as providing compenstation against victims who have been harmed by the defendant. Prosecutors should include elements releted to criminal acts of economic exploitation, not only sexual exploitation, in accordance with Law No. 35 of 2014 concerning Child Protection Article 76I. And in the Article 98 of the Criminal Prosedure Code stipulates that if an act that forms the basis of an indictment in an examination of a criminal case by a District Court causes harm to another person, then the presiding judge of the session at the request of that person may decide to combine the claim for compenstation to the cases the crime. So that the victim gets legal protection in the form of compenstation in the form of Remuneration, Restitution, Rehabilitation, Treatment of the actions that have been carried out by the defendant as the owner of a massage parlor who has exploited children as sex workers. Keywords: Criminal Liability, Legal Protection, Children, Pimps, Economic and Sexual Exploitation.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorRIDWAN, RIDWAN197204032006041002
Thesis advisorALIYTH, PRAKARSA197912062008121001
Additional Information: PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP MUCIKARI DAN PERLINDUNGAN HUKUM ANAK KORBAN PEKERJA SEKSUAL (Studi Putusan Nomor: 327/Pid.Sus/2020/PN.Bgl) ABSTRAK Kasus Eksploitasi terhadap anak terus meningkat dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini. Dunia anak seharusnya diwarnai oleh kegiatan bermain, belajar serta mengembangkan minat dan bakat mereka untuk masa depan, bukan untuk di eksploitasi baik itu secara seksual maupun secara ekonomi. Dalam Putusan Pengadilan Negeri Bengkulu Nomor 327/Pid.SuS/2020/PN.Bgl terdakwa Heny Susanti Binti Hermansyah telah melakukan eksploitasi secara seksual dan ekonomi terhadap anak yang usianya masih 16 Tahun dengan mempekerjakan sebagai Pekerja Seksual di panti pijat milik terdakwa. Hakim memvonis terkait eksploitasi seksual tapi perbuatan terdakwa tidak hanya eksploitasi seksual saaja namun ada eksploitasi ekonomi. Hal ini yang mendorong peneliti untuk mengkaji bagaimanakah pertanggungjawaban pidana terhadap mucikari yang mengeksploitasi anak sebagai pekerja seksual (Studi Putusan Nomor 327/Pid.SuS/2020/PN.Bgl dan bagaimanakan perlindungan hukum terhadap anak korban pekerja seksual. Penelitian ini menggunakan teori pertanggungjawaban pidana dan teori perlindungan hukum. Serta metode penelitian yuridis normatif dengan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian ini adalah bahwa terdakwa yang bernama Heny Susanti Binti Hermansyah seharusnya tidak hanya dikenai hukuman terkait eksploitasi seksual saja tetapi terdakwa seharusnya dikenai hukuman terkait eksploitasi anak secara ekonomi juga dengan memberikan ganti rugi terhadap korban yang telah dirugikan oleh terdakwa. Jaksa seharusnya memasukan unsur terkait tindak pidana eksploitasi ekonomi tidak hanya eksploitasi seksual saja, sesuai dengan yang terdapat pada Undang-Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak Pasal 76I dan dalam Kitab Undang- Undang Hukum Acara Pidana Pasal 98 tertuang bahwa jika suatu perbuatan yang menjadi dasar dakwaan di dalam suatu pemeriksaan perkara pidana oleh Pengadilan Negeri menimbulkan kerugian bagi orang lain, maka hakim ketua sidang atas permintaan orang itu dapat menetapkan untuk menggabungkan perkara gugatan ganti kerugian kepada perkara pidana itu”. Sehingga korban mendapatkan perlindungan hukum berupa Pemberian Upah, Restitusi, Rehabilitasi, Pengobatan atas perbuatan yang telah dilakukan oleh terdakwa selaku pemilik panti pijat yang telah mengeksploitasi anak sebagai pekerja seksual. Kata Kunci : Pertanggungjawaban Pidana, Perlindungan Hukum, Anak, Mucikari, Eksploitasi Seksual dan Ekonomi.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Mrs. saptia novandie
Date Deposited: 19 Jan 2023 15:12
Last Modified: 19 Jan 2023 15:12
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/19702

Actions (login required)

View Item View Item