AUDINA, FHARRAH (2023) TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KEJAHATAN PENYEBARAN DATA PRIBADI SESEORANG DI DUNIA MAYA (CYBERCRIME DOXING) DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

	Text Fharrah Audina_1111150099_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (15MB)
	Text Fharrah Audina_1111150099_02.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text Fharrah Audina_1111150099_03.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text Fharrah Audina_1111150099_04.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text Fharrah Audina_1111150099_05.pdf Restricted to Registered users only Download (254kB)
	Text Fharrah Audina_1111150099_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB)
	Text (SKRIPSI) Fharrah Audina_1111150099_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (93kB)
	Text Fharrah Audina_1111150099_01.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB)

Abstract

One of the things that often happens on social media today is Cybercrime. Various types of crime in the cyber world occur in various forms, including cyber plagiarism, cyber bullying, cyber privacy, and others. One type of crime in the cyber world that often occurs today is cyber privacy. This lack of privacy in cyberspace causes incidents and incidents that may occur, such as doxing. Doxing is to find and publish information on personal data or identity (certain individuals) on the internet, and can be an entry point for further cyber crimes. The lack of firm action from the government and law enforcement regarding the protection of personal data causes many people to underestimate someone's personal data if it is spread because it is dangerous for someone whose data is spread. Based on the background of the problems studied in this study, how are crimes in cyberspace viewed from the perspective of criminal law and how crimes are crimes in cyberspace are reviewed in Law No. 19 of 2016 concerning amendments to Law No. 11 of 2008 concerning Information and Electronic Transactions. The theory used is the theory of criminal law and the theory of criminal responsibility. This research was conducted using a normative juridical method. The research approach uses a legal approach. Sources of data used in this study are secondary data sources. The findings in this study are that there is an act of committing a crime and confirms that the perpetrator can be punished, although there are still few legal provisions that specifically regulate the protection of personal data. This study concludes that doxing in cyberspace in the perspective of criminal law is a crime according to the provisions of Article 27 paragraph (3) of the ITE Law. It's just that the Act is not very specific regarding the dissemination of personal data and the protection of personal data as well as criminal liability for doxing perpetrators. For this reason, the government should immediately ratify the draft Personal Data Protection Law so that Indonesia has a more specific law for doxing.

Item Type:	Thesis (S1)
Contributors:	Contribution Contributors NIP/NIM Thesis advisor -, RIDWAN 197204032006041002 Thesis advisor ROFIANA, REINE 198411222008122002
Additional Information:	Salah satu hal yang sering terjadi di media sosial saat ini yaitu Cybercrime. Beragam jenis kejahatan pada dunia siber terjadi dalam berbagai bentuk antara lain cyber plagiarism, cyber bullying, cyber privacy, dan lain – lain. Salah satu jenis kejahatan pada dunia siber yang sering terjadi saat ini yaitu cyber privacy. Lemahnya privasi dunia maya inilah maka kejahatan dan penyalahgunaan berpotensi terjadi, seperti doxing. Doxing adalah mencari dan mempublikasikan informasi data pibadi atau identitas tentang (individu tertentu) di internet, serta dapat menjadi pintu masuk dari kejahatan dunia maya lebih lanjut. Kurangnya tindakan tegas dari pemerintah dan penegak hukum terkait perlindungan data pribadi menyebabkan banyaknya masyarakat yang menyepelekan data pribadi seseorang jika tersebar karena dampaknya pun berbahaya bagi seseorang yang datanya tersebar. Berdasarkan latar belakang tersebut permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana kejahatan doxing di dunia maya ditinjau dalam perspektif hukum pidana dan bagaimana pertanggungjawaban pidana kejahatan doxing di dunia maya ditinjau dalam Undang-Undang No 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang No 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektonik. Teori yang digunakan adalah teori hukum pidana dan teori pertanggungjawaban pidana. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode yuridis normatif. Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan undang-undang. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder. Temuan dalam penelitian ini yaitu adanya perbuatan doxing merupakan tindak pidana serta menegaskan bahwa pelakunya dapat dipidana meski masih sangat sedikit ketentuan hukum pidana yang mengatur khusus tentang pelindungan data pribadi. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Doxing di dunia maya dalam perspektif hukum pidana merupakan suatu tindak pidana sesuai ketentuan pada Pasal 27 ayat (3) UU ITE. Hanya saja Undang-Undang tersebut tidak begitu spesifik mengenai penyebaran data pribadi dan perlindungan data pribadi serta pertanggungjawaban pidana terhadap pelaku doxing. Untuk itu pemerintah sebaiknya cepat mengesahkan rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi agar Indonesia mempunyai Undang-Undang yang lebih spesifik mengenai doxing.
Subjects:	K Law > K Law (General) K Law > KZ Law of Nations
Divisions:	01-Fakultas Hukum 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User:	Mrs FHARRAH AUDINA
Date Deposited:	05 Jan 2023 09:02
Last Modified:	05 Jan 2023 09:02
URI:	http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/19385

Actions (login required)

View Item