UNSPECIFIED (2021) Investigating Interpersonal Meaning-Making in Indonesian EFL Learners’ Writing: A Systemic Functional Perspective Menyelidiki Pembuatan Makna Interpersonal dalam Tulisan Peserta Didik EFL Indonesia: Perspektif Fungsional Sistemik. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

	Text INVESTIGATING INTERPERSONAL MEANING-MAKING IN INDONESIAN EFL LEARNERS WRITING.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text YASINDA_2223170049_01.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (780kB)
	Text YASINDA_2223170049_02.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (392kB)
	Text YASINDA_2223170049_03.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (322kB)
	Text YASINDA_2223170049_04.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (476kB)
	Text YASINDA_2223170049_05.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (309kB)
	Text YASINDA_2223170049_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (311kB)
	Text YASINDA_2223170049_LAMPIRAN.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (985kB)

Abstract

Penelitian ini menyajikan sebuah studi penyelidikian pembuatan makna interpersonal dalam tulisan teks analitikal eksposisi oleh peserta didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan secara rinci mood types yang sering digunakan dan menjelaskan secara rinci perealisasian modality dalam teks yang ditulis. Ada 9 sampel teks yang diambil dari total 144 teks hasil penulisan oleh mahasiswa semester 5 tahun ajaran 2019/2020. Teori utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah Systemic Functional Linguistics (SFL). Teori SFL ini digunakan untuk menganalisis klausa dalam sebuah teks. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswa telah menggunakan mood types yang dapat dilihat dari penggunaan subject dan finite sebagai mood elements, dan penggunaan predicator, complement, dan adjunct sebagai residue. Susunan dari penggunaan mood element dan residue ini menunjukan mood types yang digunakan pada klausa. Mengacu pada teori SFL, mood types yang sering digunakan pada hasil penelitian ini adalah declarative sesuai dengan fungsi teks analitikal eksposisi yaitu untuk mendikusikan suatu topic secara mendalam dan kritis dari satu sudut pandang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa mahasiswa berusaha menyediakan informasi di teks. Pada perealisasian modality, median modality memiliki frekuensi yang sangat tinggi, diikuti oleh high modality dan low modality. Hal ini menunjukan bahwa mahasiswa memiliki usaha untuk memposisikan dirinya dan membangun hubungan dengan pembaca melalui teksnya. Disisi lain, tidak adanya penggunaan low modality dari semua teks menunjukan bahwa mahasiswa tidak memberikan tempat bagi para pembaca untuk meragukan teksnya. Sebagai simpulan, mahasiswa sudah bisa membuat teks analitikal eksposisi secara efektif yang dimaksudkan untuk membahas sesuatu secara kritis dan mendalam dari satu sudut pandang.

Item Type:	Thesis (S1)
Contributors:	Contribution Contributors NIP/NIM Thesis advisor WIijayanti, Ayu 198210242008012008 Thesis advisor Utomo, Dhafid Wahyu 198407122010121007
Additional Information:	This study presents an investigation of interpersonal meaning-making in students’ writing analytical exposition text. The objectives of this study are to describe the common mood types and to describe modality realization used in the text. Nine texts from 144 texts were collected to analyze. The theories from Systemic Functional Linguistics are used as the framework to analyze the clause of the text. The findings of this study show that students have used mood types which can be seen in the use of subject and finite as mood elements, and the use of predicator, adjunct, and complement as residue. The arrangement of mood element ad residue shows the mood type they used. Regarding to SFL theories, the common mood type in this study is declarative as its function of analytical exposition text to discuss topic critically and deeply from one point of view. The result shows that students have attempted to provide information in the text. In the terms of modality, the median modality has a higher frequency in this text than followed by high modality and low modality. It indicates that the students have an effort to position themselves and build the relationship to the reader in the text. Moreover, the zero frequency of low modality shows that the students do not give space for the reader to doubt their position in the text. In conclusion, students have been able to create the effective analytical exposition text which is intended to discuss something critically from one point of view.
Uncontrolled Keywords:	interpersonal meaning, systemic functional linguistics, analytical exposition text makna interpersonal, teori Systemic Functional Linguistics, teks analitikal eksposisi.
Subjects:	P Language and Literature > PE English
Divisions:	02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 02-Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > 88203-Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Depositing User:	Perpustakaan Pusat
Date Deposited:	27 Dec 2022 14:21
Last Modified:	27 Dec 2022 14:21
URI:	http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/19101

Actions (login required)

View Item