Sabilah, Rosidin (2022) PENGARUH PENGUAT PADA PEMBUATAN KOMPOSIT SANDWICH BERBASIS ALUMINIUM 1100 DENGAN METODE ACCUMULATIVE ROLL BONDING. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text
Sabilah Rosidin_3334160040_Fulltext.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
Text
Sabilah Rosidin_3334160040_01.pdf Restricted to Registered users only Download (966kB) |
|
Text
Sabilah Rosidin_3334160040_02.pdf Restricted to Registered users only Download (710kB) |
|
Text
Sabilah Rosidin_3334160040_03.pdf Restricted to Registered users only Download (385kB) |
|
Text
Sabilah Rosidin_3334160040_04.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
Sabilah Rosidin_3334160040_05.pdf Restricted to Registered users only Download (86kB) |
|
Text
Sabilah Rosidin_3334160040_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (308kB) |
|
Text
Sabilah Rosidin_3334160040_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Sekitar 15-20% berat kendaraan tempur darat meningkat karena kebutuhan pelindung anti peluru. Pada umumnya baja digunakan sebagai material pelindung anti peluru, namun baja memiliki densitas yang tinggi, yaitu 7,86 g/cm3 yang menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi semakin tinggi. Aluminum Metal Matrix Composite (AMMCs) merupakan kelompok material yang memiliki kekuatan dan kekerasan yang tinggi serta ringan. Accumulative Roll Bonding (ARB) merupakan salah satu metode pembuatan komposit dengan teknologi Severe Plastic Deformation (SPD) dengan proses yang sederhana dan memiliki efektivitas serta efisiensi biaya yang tinggi Penelitian terbaru menyatakan penambahan variabel penekanan dalam proses ARB dapat meningkatkan sifat mekanik menjadi dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan proses ARB konvensional. Jenis penguat (reinforce) yang beragam serta perbedaan jumlah lapisan penyusun dapat mempengaruhi sifat mekanik komposit aluminium. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pelat aluminium 1100 dengan dimensi 150 x 50 x 2 mm dengan variasi penguat berupa Al2O3, SiC dan Hybrid (Al2O3+SiC) dengan komposisi 0,4% volume dan jumlah susunan lapisan pelat sebanyak 2, 4, dan 6 lapis. Penekanan dilakukan dengan proses tempa (forging) dengan 25 ton pembebanan. Pengujian yang dilakukan pada penilitian ini adalah uji tarik (ASTM E8), uji kekerasan, metalografi, dan uji balistik (kaliber 5,56 mm) dengan jarak 25 m. Hasil penelitian menunjukan komposit aluminium berpenguat SiC dengan variasi 2 lapis pelat memiliki sifat mekanik yang paling tinggi dibandingkan dengan variasi lainnya, dengan nilai UTS sebesar 163 N/mm2 dan kekerasan 46,42 HV. Peningkatan sifat mekanik secara signifikan terjadi karena adanya fenomena missing line yang menandakan ikatan sempurna antara matrik dengan penguat. Pada hasil pengujian balistik terjadi perforasi dan terbentuk petalling yang menunjukan bahwa sampel belum cukup kuat menahan tekanan dari proyektil. Variasi siklus pengerollan dibutuhkan untuk meningkatkan sifat mekanik dan ketahanan balistik pada komposit aluminium. Kata kunci : AMMCs, ARB, Reinforce, Missing Line, Perforasi
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Sekitar 15-20% berat kendaraan tempur darat meningkat karena kebutuhan pelindung anti peluru. Pada umumnya baja digunakan sebagai material pelindung anti peluru, namun baja memiliki densitas yang tinggi, yaitu 7,86 g/cm3 yang menyebabkan konsumsi bahan bakar menjadi semakin tinggi. Aluminum Metal Matrix Composite (AMMCs) merupakan kelompok material yang memiliki kekuatan dan kekerasan yang tinggi serta ringan. Accumulative Roll Bonding (ARB) merupakan salah satu metode pembuatan komposit dengan teknologi Severe Plastic Deformation (SPD) dengan proses yang sederhana dan memiliki efektivitas serta efisiensi biaya yang tinggi Penelitian terbaru menyatakan penambahan variabel penekanan dalam proses ARB dapat meningkatkan sifat mekanik menjadi dua kali lebih tinggi dibandingkan dengan proses ARB konvensional. Jenis penguat (reinforce) yang beragam serta perbedaan jumlah lapisan penyusun dapat mempengaruhi sifat mekanik komposit aluminium. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pelat aluminium 1100 dengan dimensi 150 x 50 x 2 mm dengan variasi penguat berupa Al2O3, SiC dan Hybrid (Al2O3+SiC) dengan komposisi 0,4% volume dan jumlah susunan lapisan pelat sebanyak 2, 4, dan 6 lapis. Penekanan dilakukan dengan proses tempa (forging) dengan 25 ton pembebanan. Pengujian yang dilakukan pada penilitian ini adalah uji tarik (ASTM E8), uji kekerasan, metalografi, dan uji balistik (kaliber 5,56 mm) dengan jarak 25 m. Hasil penelitian menunjukan komposit aluminium berpenguat SiC dengan variasi 2 lapis pelat memiliki sifat mekanik yang paling tinggi dibandingkan dengan variasi lainnya, dengan nilai UTS sebesar 163 N/mm2 dan kekerasan 46,42 HV. Peningkatan sifat mekanik secara signifikan terjadi karena adanya fenomena missing line yang menandakan ikatan sempurna antara matrik dengan penguat. Pada hasil pengujian balistik terjadi perforasi dan terbentuk petalling yang menunjukan bahwa sampel belum cukup kuat menahan tekanan dari proyektil. Variasi siklus pengerollan dibutuhkan untuk meningkatkan sifat mekanik dan ketahanan balistik pada komposit aluminium. Kata kunci : AMMCs, ARB, Reinforce, Missing Line, Perforasi | |||||||||
Subjects: | T Technology > TS Manufactures | |||||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi | |||||||||
Depositing User: | Mr Sabilah Rosidin | |||||||||
Date Deposited: | 23 Dec 2022 14:47 | |||||||||
Last Modified: | 23 Dec 2022 14:47 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/18373 |
Actions (login required)
View Item |