Pertiwi, Euis (2022) IMPLEMENTASI PEMBAGIAN HARTA WARIS BAGI ANAK ANGKAT BERDASARKAN HUKUM PERDATA, KOMPILASI HUKUM ISLAM DAN HUKUM ADAT (Studi Kasus Desa Calungbungur Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

	Text Euis Pertiwi_1111180216_Full Text.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text Euis Pertiwi_1111180216_CP.pdf Restricted to Registered users only Download (30MB)
	Text Euis Pertiwi_1111180216_01.pdf Restricted to Registered users only Download (965kB)
	Text Euis Pertiwi_1111180216_02.pdf Restricted to Registered users only Download (251kB)
	Text Euis Pertiwi_1111180216_03.pdf Restricted to Registered users only Download (232kB)
	Text Euis Pertiwi_1111180216_04.pdf Restricted to Registered users only Download (211kB)
	Text Euis Pertiwi_1111180216_05.pdf Restricted to Registered users only Download (8kB)
	Text Euis Pertiwi_1111180216_Ref.pdf Restricted to Registered users only Download (185kB)
	Text Euis Pertiwi_1111180216_Lamp.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

Children are a trust and gift from Allah SWT. Even children are considered the most valuable treasures. Therefore, children have rights including adjusting the rights and freedoms of children which are recognized as basic and natural rights, and which are inherent from birth as part of human rights. In Indonesia, it is known that there are adoptions or adoptions that are often carried out by married couples who have not been blessed with children. The process of adopting a child is a legal event that gives birth to a new relationship, namely the adoptive parents and the adopted child. Children are the fruit of the heart and soul mates. The identification in this study is what is the system used in the implementation of the distribution of inheritance for adopted children based on Civil Law, Compilation of Islamic Law, and Customary Law? And is the adopted child entitled to the inheritance of the adoptive parent who has died according to Civil Law, Compilation of Islamic Law and Customary Law?. The theory used is the Theory of Comparative Law and Theory of Justice. The research method used in writing this thesis is qualitative with a normative-empirical juridical approach. The data sources consist of primary legal materials, secondary legal materials, and tertiary legal materials, using data collection techniques from library studies and field studies. Based on the results of the study, it can be concluded that the inheritance distribution system in Calungbungur Village is not in accordance with Islamic law, if based on Civil Law the inheritance distribution system is using a testament, and if based on customary law the distribution of inheritance uses an individual inheritance system. In Islamic law, adopted children are not entitled to the inheritance inherited from their adoptive parents, because they do not have blood/lineage relations with their adoptive parents, while in Civil Law and Customary Law it is stated that in the case of inheritance, an adopted child has the right to inherit property from his adoptive parents because the same position as biological children. The government must make clearer laws and regulations regarding the position of an adopted child in order to avoid disputes in the future.

Item Type:	Thesis (S1)
Contributors:	Contribution Contributors NIP/NIM Thesis advisor Tahir, Palmawati 195902031986012000 Thesis advisor Anwar, Jarkasi 197003012008121002
Additional Information:	Anak merupakan amanah dan karunia Allah Swt. Bahkan anak dianggap sebagai harta yang paling berharga. Oleh sebab itu anak mempunyai hak-hak diantaranya menyesuaikan hak dan kebebasan anak yang diakui sebagai hak dasar dan bersifat kodrati, serta yang melekat sejak lahir sebagai bagian dari hak asasi manusia. Di Indonesia telah dikenal dengan adanya pengangkatan anak atau adopsi yang sering dilakukan oleh pasangan suami istri yang belum dikaruniai anak. Proses pengangkatan anak merupakan suatu peristiwa hukum yang melahirkan suatu hubungan baru yaitu orang tua angkat dan anak angkat. Anak merupakan buah hati dan belahan jiwa. Banyak rumah tangga yang kandas karena tidak dikarunia anak. Identifikasi dalam penelitian ini adalah apakah sistem yang digunakan dalam pelaksanaan pembagian harta waris bagi anak angkat berdasarkan Hukum Perdata, Kompilasi Hukum Islam, dan Hukum Adat? dan Apakah Anak Angkat Berhak Terhadap Harta Waris Dari Orang Tua Angkat Yang Telah Meninggal Menurut Hukum Perdata, Kompilasi Hukum Islam Dan Hukum Adat?. Teori yang digunakan yaitu Teori Perbandingan Hukum Teori Keadilan. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah kualitatif dengan pendekatan Yuridis Normatif-Empiris. Sumber data terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier, dengan menggunakan teknik pengumpulan data studi kepustakaan dan studi lapangan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem pembagian harta waris di Desa Calungbungur tidak sesuai dengan Hukum Islam, jika berdasarkan Hukum Perdata sistem pembagian harta waris tersebut ialah menggunakan wasiat (testament), dan jika berdasarkan hukum adat pembagian harta waris tersebut menggunakan sistem kewarisan individual. Dalam Hukum Islam anak angkat tidak berhak atas harta warisan peninggalan orang tua angkatnya, karena tidak memiliki hubungan darah/ nasab dengan orang tua angkatnya, sedangkan dalam Hukum Perdata dan Hukum Adat menyatakan bahwa dalam hal kewarisan anak angkat berhak mendapatkan harta warisan dari orang tua angkatnya karena keudukannya sama dengan anak kandung. Pemerintah harus membuat peraturan perundang-undangan yang lebih jelas lagi mengenai kedudukan seorang anak angkat agar menghindari perselisihan di kemudian hari.
Subjects:	K Law > K Law (General)
Divisions:	01-Fakultas Hukum 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User:	Euis Pertwi
Date Deposited:	29 Dec 2022 14:51
Last Modified:	29 Dec 2022 14:51
URI:	http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/18205

Actions (login required)

View Item