Herlian, Ayu Diah and Jaiz, Muhammad and Prasetya, Teguh Iman (2011) BUDAYA SUBKULTUR DALAM FILM RADIT JANI (Kajian Cultural Studies dalam Film Bertema Sosial Produksi Investasi Film Indonesia). Lainnya thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
|
Text (Skripsi Prodi. Komunikasi)
SKRIPSI KOM AYU DIAH HERLIAN.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
Abstract
AYU DIAH HERLIAN. 040248. BUDAYA SUBKULTUR DALAM FILM RADIT JANI (Kajian Cultural Studies dalam Film Bertema Sosial Produksi Investasi Film Indonesia). Konsentrasi Jurnalistik. Prodi Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Banten. 2011. Film dipahami sebagai representasi realitas budaya masyarakat. Sebab film digunakan sebagai cerminan atau gambaran yang memperlihatkan bagaimana suatu budaya bekerja dan hidup dalam suatu masyarakat. Sehingga film dapat dikatakan sebagai media efektif dalam pembelajaran budaya oleh masyarakat. Subkultur anak muda salah satunya anak muda perempuan yaitu pemeran Jani digambarkan sebagai sosok feminis, dimana keberadaan perempuan dalam subkultur tidak banyak dilibatkan baik dalam teori subkultur maupun subkultur itu sendiri. Gambaran ini menciptakan hierarki yang memposisikan pembuat film feminis sebagai perempuan yang tahu dan dapat mengungkapkan ‘kebenaran’ kepada para penonton yang tidak tahu. Kontradiksi tersebut tidak lain memaksa penonton untuk ‘membaca melawan arus’ ideologi patriarki dan juga menghasilkan cara membaca yang feminis. Wacana budaya mengenai film dan musik indie dalam film Radit Jani terdapat pada cerita pertemuan Radit dan Jani konon karena Jani menggilai band Radit saat Radit dulu masih bergabung. Radit dan Jani sama-sama menyukai musik rock n roll. Musik rock n roll sendiri merupakan lagu-lagu yang tengah populer di kalangan anak muda. Tipikal dari musik rock n roll cenderung mempunyai penggemarnya sendiri dan biasanya adalah kaum remaja. Kalangan remaja masih mencari identitas diri dan mendambakan pengakuan terhadap eksistensinya di masyarakat. Tinjauan Strukturalis dan post strukturalis dijelaskan dalam penggambaran karakteristik relativisme budaya popular yang di deskripsikan melalui cara mereka mendefinisikan kata ‘bahagia’, cara mereka bertahan hidup, cara mereka menjalani hidup, tidak ada batasan yang mutlak karena Radit dan Jani menentukan dan memandang dunia dengan cara mereka sendiri yang tak mudah dipahami oleh banyak orang seperti apa yang disebut ‘kenormalan’.
| Item Type: | Thesis (Lainnya) |
|---|---|
| Additional Information: | ABSTRACT: AYU DIAH HERLIAN. 040248. CULTURE OF SUBCULTURE IN RADIT JANI’S MOVIE (The Cultural studies in social film’s theme, produce by Investasi Film Indonesia). Journalistics’s Concentrate. Communication’s Program. The Faculty of Social and Politic. Sultan Ageng Tirtayasa’s University. Banten. 2011. Movie represents cultural society reality. It is used as a reflection that shows how cultural society work and live among the society. Movie is an effective media for learning society culture. Through movie we can learn about culture in the society. Otherwise, Movie in the perspective of Mass Communication meant as a message representation for the society. Subculture of young people one of them young women, the actor Jani described as a feminist figure, where the presence of women in the subculture is not much involved both in theory and subculture subculture itself. This picture created a hierarchy that positions feminists as a female filmmaker who knows and can reveal the 'truth' to the audience who do not know. Another contradiction is not forcing the audience to 'read against the grain' ideology of patriarchy and also produces a feminist reading. culture of discourse about the film and indie music in movies there is the story Radit Jani and Jani Radit meeting presumably because Jani fond Radit first band while still Radit join. Radit and Jani both like rock n roll. Rock n roll itself is a song that was popular among young people. Typical of rock n roll music tends to have its own fans and usually are adolescents. Among adolescents are still searching for identity and crave recognition of their existence in society. Structuralists and post-structuralist review described in the depiction of the characteristics of popular cultural relativism to describe the way they define the word 'happy', how they survive, how they live their lives, there is no absolute limit because Radit and Jani define and view the world the way they own that is not easily understood by many people like the so-called 'normality'. |
| Subjects: | Communication > Science Journalism Communication > Communication (General) |
| Divisions: | 06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 70201-Program Studi Ilmu Komunikasi |
| Depositing User: | Admin Eprints Untirta |
| Date Deposited: | 18 Feb 2013 03:09 |
| Last Modified: | 17 May 2013 06:33 |
| URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/170 |
Actions (login required)
 |
View Item |