Dianes, Felisca Melin (2022) SINTESIS DAN KARAKTERISASI BAJA ODS SS 316L DENGAN 0.5% Y2O3 MENGGUNAKAN METODE ARC PLASMA SINTERING MELALUI VARIASI WAKTU MILLING DAN SINTERING. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text (File Keseluruhan Karya Ilmiah (fulltext))
FELISCA MELIN DIANES_3334170026_FULLTEXT.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (COVER sd BAB I + References / Daftar Pustaka)
FELISCA MELIN DIANES_3334170026_01.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (401kB) |
|
Text (BAB II)
FELISCA MELIN DIANES_3334170026_02.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (721kB) |
|
Text (BAB III)
FELISCA MELIN DIANES_3334170026_03.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (907kB) |
|
Text (BAB IV)
FELISCA MELIN DIANES_3334170026_04.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (781kB) |
|
Text (BAB V)
FELISCA MELIN DIANES_3334170026_05.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (193kB) |
|
Text (Lampiran)
FELISCA MELIN DIANES_3334170026_Lamp.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (462kB) |
|
Text (References / Daftar Pustaka)
FELISCA MELIN DIANES_3334170026_Ref.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (303kB) |
Abstract
Stainless steel 316L is an alternative material for the manufacture of Oxide Dispersion Strengthened Steel which is corrosion resistant with good hardness and resistance to high temperatures. Oxide Dispersion Strengthened Steel is obtained by adding Y2O3 powder to stainless steel 316L alloy using High Energy Milling and sintering using Arc Plasma Sintering. Arc Plasma Sintering is a sintering tool developed by PSTBM BATAN that uses plasma energy for sintering by utilizing argon gas flow to produce plasma and prevent oxidation. Exposure to plasma for a short time quickly transfers heat without melting. In this study, the milling and mixing process of SS 316L alloy weighing 17.1 g with 0.5% Y2O3 weighing 0.9 g was carried out with variations of milling time 10 hours and 30 hours. Then continued with compaction for ±3 minutes with a strong pressure of 20 tons and sintering using APS with a current of 80 A for 20 minutes, 24 minutes and 28 minutes then characterization using SEM-EDS and XRD and tested for hardness using Vickers Hardness. The results of SEM analysis showed that with a milling time of 30 hours and sintering for 28 minutes, the ferrite phase was formed and densitification of the alloy SS 316L and 0.5% Y2O3 had occurred. Then the results of XRD analysis 30 hours milling time and 28 minutes sintering showed the crystal size was 23.43 nm smaller than the crystal size at 20 minutes sintering time, which was 30.26 nm and at 24 minutes sintering time which was 28.31 nm. For the highest hardness 159.94 HV results showed from 28 minutes sintering time. This proves with 30 hours milling time and 28 minutes sintering time, it shows the most optimal results where diffusion, density and maximum hardness have occurred.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Stainless steel 316L merupakan material alternatif untuk pembuatan baja Oxide Dispersion Strengthened yang bersifat tahan korosi dengan kekerasan yang baik serta ketahanannya terhadap suhu tinggi. Sifat ini diperoleh dengan cara menambahkan serbuk Y2O3 ke dalam paduan dengan menggunakan High Energy Milling lalu di sintering menggunakan Arc Plasma Sintering. Arc Plasma Sintering merupakan alat sintering yang dikembangkan oleh PSTBM BATAN yang menggunakan energi plasma untuk sintering dengan memanfaatkan aliran gas argon untuk menghasilkan plasmanya dan mencegah terjadinya oksidasi. Paparan plasma dalam waktu yang pendek dengan cepat mentransfer panas tanpa terjadi pelelehan. Pada penelitian ini, dilakukan proses milling dan mixing paduan SS 316L seberat 17,1 gr dengan 0,5% Y2O3 seberat 0,9 gr dengan variasi waktu milling 10 jam dan 30 jam. Kemudian dilanjutkan dengan kompaksi selama ±3 menit dengan kuat tekanan 20 ton dan sintering menggunakan APS dengan arus 80 A selama 20 menit, 24 menit dan 28 menit lalu karakterisasi menggunakan SEM-EDS dan XRD serta diuji kekerasannya menggunakan Vickers Hardness. Hasil analisa SEM menunjukkan bahwa dengan waktu milling 30 jam dan sintering selama 28 menit, menunjukkan sudah terbentuk fasa perlit serta sudah terjadi densitifikasi dari paduan SS 316L dan 0,5% Y2O3 . Lalu hasil analisa XRD menunjukkan pada waktu milling 30 jam dan sintering selama 28 menit ukuran kristalnya yaitu 23,43 nm lebih kecil dibandingkan dengan ukuran kristal pada waktu sintering 20 menit yaitu 30,26 nm dan pada waktu sintering 24 menit yaitu 28,31 nm. Untuk hasil kekerasan paling tinggi pada waktu sintering 28 menit yaitu 159,94 HV. Hal ini membuktikan bahwa dengan waktu milling 30 jam dan waktu sintering 28 menit menunjukkan hasil yang paling optimal dimana telah terjadi difusi, densitifikasi dan kekerasan maksimal. | |||||||||
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TN Mining engineering. Metallurgy |
|||||||||
Divisions: | 03-Fakultas Teknik 03-Fakultas Teknik > 27201-Jurusan Teknik Metalurgi |
|||||||||
Depositing User: | Mrs Felisca Melin Dianes | |||||||||
Date Deposited: | 16 Feb 2023 15:17 | |||||||||
Last Modified: | 16 Feb 2023 15:17 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/16555 |
Actions (login required)
View Item |