Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

IMPLIKASI HUKUM PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA NOMOR 82/G/2020/PTUN.JKT ATAS OBJEK SENGKETA KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 34/P.TAHUN 2020 TENTANG PEMBERHENTIAN DENGAN TIDAK HORMAT ANGGOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM MASA JABATAN TAHUN 2017-2022

ARBI ALFANO, GALANG (2022) IMPLIKASI HUKUM PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA NOMOR 82/G/2020/PTUN.JKT ATAS OBJEK SENGKETA KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 34/P.TAHUN 2020 TENTANG PEMBERHENTIAN DENGAN TIDAK HORMAT ANGGOTA KOMISI PEMILIHAN UMUM MASA JABATAN TAHUN 2017-2022. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text
Galang Arbi Alfano_1111150189_Fulltext.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
Galang Arbi Alfano_1111150189_01.pdf
Restricted to Registered users only

Download (874kB)
[img] Text
Galang Arbi Alfano_1111150189_02.pdf
Restricted to Registered users only

Download (293kB)
[img] Text
Galang Arbi Alfano_1111150189_03.pdf
Restricted to Registered users only

Download (200kB)
[img] Text
Galang Arbi Alfano_1111150189_04.pdf
Restricted to Registered users only

Download (189kB)
[img] Text
Galang Arbi Alfano_1111150189_05.pdf
Restricted to Registered users only

Download (87kB)
[img] Text
Galang Arbi Alfano_1111150189_Ref.pdf
Restricted to Registered users only

Download (232kB)

Abstract

State Administrative Disputes are disputes arising in the field of State Administration between persons or civil legal entities and State Administrative Bodies or Officials, both at the central and regional levels, as a result of the issuance of State Administrative Decisions. The basis of the dispute in this research is Presidential Decree Number 34/P of 2020 concerning the Dismissal of Members of the General Election Commission on 2017-2022. The problem identification of the research is about How are the legal implications after the issuance of the State Administrative Court Decision Number 82/G/2020/PTUN.JKT on the status position of the Commissioner of the Organization of the Indonesian General Election Commission? and How are the legal considerations in the State Administrative Court Decision Number 82/G/2020/PTUN.JKT on the Lawsuit of Presidential Decree Number 34/P of 2020 concerning Dismissal with Disrespect of Members of the General Election Commission on 2017-2022?. The theories used in this research were the theory of State Administrative Dispute Resolution and the theory of Government Action. The method used in this research is normative juridical with an approach based on legislation and court decisions. The data sources used in this research are data obtained from decision Number 82/G/2020/PTUN.JKT and supporting data in the form of library research as primary legal materials, namely laws, books, journals and other reference data. The results of this study state that Presidential Decree Number 34/P of 2020 based on the consideration of the judges in the State Administrative Court Decision Number 82/G/2020/PTUN.JKT is declared juridically flawd because it contradicts with Article 24 of the Government Administration Law and the Law of Procedure in the examination of the Election Organizer Honorary Council. The conclusion of this research is that the State Administrative Court has been canceled Presidential Decree 34/P of 2020 and reactivated Evi Novida as a Commissioner of the General Election Commission of the Republic of Indonesia based on the Judges' consideration in the State Administrative Court Decision Number 82/G/2020/PTUN.JKT. Suggestions based on the Decision, the State Administrative Officer in conducting a trial examination for violations of the code of ethics must be based more on Procedural Principles and fulfill the formal requirements in the Procedural Law.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorJAZULI, H.E. RAHMAT196104262000121001
Thesis advisorNURIKAH, NURIKAH197612112001122001
Additional Information: Sengketa Tata Usaha Negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara orang atau badan hukum perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara. Dasar sengketa dalam penelitian ini adalah Keputusan Presiden Nomor 34/P Tahun 2020 tentang Pemberhentian Dengan Tidak Hormat Anggota Komisi Pemilihan Umum masa Jabatan tahun 2017-2022. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana implikasi hukum setelah terbitnya Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor 82/G/2020/PTUN.JKT terhadap kedudukan status Komisioner Keorganisasian Komisi Pemilihan Umum Indonesia? dan Bagaimana pertimbangan hukum dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor 82/G/2020/PTUN.JKT atas Gugatan Keputusan Presiden Nomor 34/P.Tahun 2020 Tentang Pemberhentian dengan Tidak Hormat Anggota Komisi Pemilihan Umum Masa Jabatan Tahun 2017-2022?. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori penyelesaian Sengketa Tata Usaha Negara dan teori Tindakan Pemerintah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan pendekatan berdasarkan peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari putusan Nomor 82/G/2020/PTUN.JKT dan data penunjang berupa bahan-bahan pustaka sebagai bahan hukum primer yaitu Undang-undang, buku, jurnal dan data referensi lainnya. Hasil penelitian ini menyatakan, bahwa Keputusan Presiden Nomor 34/P Tahun 2020 berdasarkan pertimbangan hakim dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor 82/G/2020/PTUN.JKT dinyatakan cacat yuridis karena bertentangan dengan Pasal 24 Undang-Undang Administrasi Pemerintahan dan Hukum Acara dalam pemeriksaan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu. Kesimpulan dari penelitian ini, Pengadilan Tata Usaha Negara membatalkan Keputusan Presiden 34/P Tahun 2020 dan mengaktifkan kembali Evi Novida sebagai anggota Komisioner Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia berdasarkan pertimbangan Hakim dalam Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Nomor 82/G/2020/PTUN.JKT. Saran berdasarkan Putusan tersebut, Pejabat Tata Usaha negara dalam melakukan pemeriksaan Persidangan pelanggaran kode etik harus lebih didasarkan pada Asas Prosedural dan memenuhi syarat formil dalam Hukum Acara.
Subjects: K Law > K Law (General)
Divisions: 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Mr. Galang Arbi Alfano
Date Deposited: 14 Feb 2023 16:28
Last Modified: 14 Feb 2023 16:28
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/16387

Actions (login required)

View Item View Item