Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

Adopsi Inovasi Program Keluarga Berencana oleh Akseptor dari Komunitas Adat Terpencil Baduy di Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak

sihabudin, ahmad and dimyati, idi and burhanuddin, burhanuddin (2018) Adopsi Inovasi Program Keluarga Berencana oleh Akseptor dari Komunitas Adat Terpencil Baduy di Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak. Jurnal Penyuluhan IPB, 14 (1). pp. 175-188.

This is the latest version of this item.

[img] Text
Adopsi Inovasi Program Keluarga Berencana.pdf

Download (514kB)
[img] Text
Peer Review Adopsi Inovasi Program Keluarga Berencana...pdf

Download (159kB)

Abstract

Adanya tren peningkatan akseptor Keluarga Berencana (KB) pada Komunitas Adat Terpencil (KAT) Baduy Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Banten. Data menunjukkan Tahun 2006 Akseptor KB di Baduy Luar berjumlah 647 peserta, per bulan Pebruari 2014 jumlah akseptor KB Baduy Luar 1403 peserta, dan akseptor di Baduy dalam 16 peserta. Selain itu ada variasi penggunaan alat kontrasepsi yang dipakai, pada masa awal KAT Baduy menerima konsep KB kebanyakan mereka menggunakan implant. Dari gejala tersebut penelitian ini dirancang dengan tujuan untuk mengetahui jenis dan ciri inovasi KB, saluran atau media apa dalam penyebaran KB; faktor-faktor karakteristik adopter apa saja yang mempengaruhi penerimaan KB. Metode penelitian yang digunakan adalah Survai explanasi. Jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang. analisis dengan menggunakan distribusi frekuensi, dan untuk mengetahui hubungan antar peubah dilakukan analisis korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan usia responden sebenarnya relatif terdistribusi mulai umur 13 sampai 45 tahun, paling banyak adalah usia 18-25 tahun. Jumlah putra yang dimiliki paling dominan antara 2 anak dan 4 anak. Jenis Pekerjaan responden sebagian besar adalah penenun kain. Jarak rumah tempat tinggal responden ke klinik kesehatan sebagian besar berjarak 2 jam perjalanan kaki ke klinik. Jenis alat KB (kontrasepsi) mayoritas perempuan Baduy Luar menggunakan suntik. Masa lama telah ber-KB, sebagian besar 1-3 Tahun, ada juga sudah 7-9 tahun dan yang lebih dari 10 tahun ber-KB ternayata cukup besar. Lama memutuskan ikut KB sebagian besar yakni 6 bulan. Saat awal ber KB mayoritas alat kontrasepsi yang merteka pilih dengan cara suntik. Alasan ber-KB jawaban yang paling banyak disebut adalah demi menjarangkan anak. Diperlukan pengembangan strategi agar perubahan terencana dapat dilakukan untuk lebih memenuhi kebutuhan akan keluarga berencana masyarakat adat Baduy. Terdapat korelasi yang positif antara karakteristik akseptor KB dengan efektifitas penerimaan inovasi. Korelasi antara sistem sosial dengan efektifitas penerimaan inovasi bernilai negatif atau hampir tanpa pengaruh. Korelasi antara jenis saluran komunikasi dengan efektifitas penerimaan inovasi mempunyai hubungan yang cukup kuat. Kata kunci: baduy, karakteristik akseptor; inovasi Keluarga Berencana

Item Type: Article
Subjects: Communication > Communication (General)
Divisions: 06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 70201-Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: Prof. Dr Ahmad Sihabudin M.Si
Date Deposited: 14 Sep 2022 13:40
Last Modified: 14 Sep 2022 13:40
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/15698

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item