Tiray, Rusy and Hamid, Abdul and Nurrohman, Bayu (2022) Potensi konflik kelompok jemaat ahmadiyah indonesia (JAI) pasca kejadian cikeusik di kecamatan cisata. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.

Text POTENSI KONFLIK KELOMPOK JEMAAT AHMADIYAH INDONESIA (JAI) PASCA KEJADIAN CIKEUSIK DI KECAMATAN CI.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)

Abstract

ABSTRAK Rusy Tiray. NIM. 6670160088. Skripsi : Potensi Konflik Kelompok Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Pasca Kejadian Cikeusik di Kecamatan Cisata. Program Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dosen Pembimbing I : Abdul Hamid, Ph.D, Dosen Pembimbing II : Bayu Nurrohman, M.Ipol. Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang berada di Kabupaten Pandeglang Kecamatan Cisata merupakan kelompok minoritas yang sampai saat ini masih berpotensi konflik dalam keberadaannya.Konflik ini terjadi karena perbedaan keyakinan dalam keagamaan islam yang dianggap “sesat” dan berujung pada penolakan keberadaan Jemaat Ahmadiyah dan pelarangan pembangunan masjid Jemaat Ahmadiyah. Penelitian ini menganalisis bagaimana suatu fenomena mengenai potensi konflik kelompok Jemaat Ahmadiyah pasca kejadian Cikeusik di Kecamatan Cisata menggunakan teori penyebab konflik sosial dalam masyarakat yang terjadi atas perbedaan antar individu, perbedaan dalam kebudayaan, perbedaan kepentingan dan perubahan sosial oleh Soekanto (1990). Jenis Penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus.Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan pola praktik sosial antara Jemaat Ahmadiyah dan non Ahmadiyah. Pola praktik sosial ini bermula dari adanya perbedaan antar individu yang berpengaruh terhadap pola relasi ahmadi dengan non ahmadi, perbedaan kebudayaan yang dilihat dalam cara beribadah, perbedaan kepentingan yang tercipta antara Ahamadiyah dengan MUI, dan perubahan sosial yang akan terus berkembang, sehingga dapat berpotensi konflik yang berkepanjangan. Kata Kunci : Potensi Konflik, Kelompok Ahmadiyah, Kelompok Anti Ahmadiyah, Politisasi Agama ABSTRACT Rusy Tiray. NIM. 6670160088. Thesis :Potential Conflict of The Ahmadiyah Congregation (Kelompok Jemaat Ahmadiyah) After the Cikeusik Incident in Cisata District. Government Science Study Program, Faculty of Social and Political Sciences, Sultan Ageng Tirtayasa University. Supervisor I : Abdul Hamid, Ph.D, Supervisor II : Bayu Nurrohman, M.Ipol. The Indonesian Ahmadiyya Congregation (JAI) located in Pandeglang Regency, Cisata District, is a minority group that is still potentially conflicted in its existence. This conflict occurred because of differences in religious beliefs in Islam which were considered "heretic" and led to the rejection of the existence of the Ahmadiyya Congregation and the prohibition of the construction of the Ahmadiyya Congregation's mosque. This study analyzes how a phenomenon regarding the potential conflict of the Ahmadiyah Congregation after the Cikeusik incident in Cisata District uses the theory of the causes of social conflict in society that occurs due to differences between individuals, differences in culture, differences in interests and social change by Soekanto (1990).This type of research is qualitative with case study method. The results of this study indicate that there are differences in patterns of social practice between the Ahmadiyya and non-Ahmadiyya congregations. This pattern of social practice stems from differences between individuals that affect the pattern of relations between Ahmadi and non-Ahmadi, cultural differences seen in the way of worship, differences in interests created between Ahmadiyah and The Council of Indonesian Ulama (MUI) and social changes that will continue to develop, so that there can be potential for prolonged conflict. Keywords: Potential Conflict, Ahmadiyya Congregation, Anti-Ahmadiyya Congregation, Politicization of Religion.

Actions (login required)

View Item