Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

ASUAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN CIDERA KEPALA RINGAN DENGAN GANGGUAN INTEGRITAS KULIT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DI RUMAH SAKIT dr. DRAJAT PRAWIRANEGARA

FATTAH, SAEFULLAH (2022) ASUAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT PADA PASIEN CIDERA KEPALA RINGAN DENGAN GANGGUAN INTEGRITAS KULIT DI INSTALASI GAWAT DARURAT DI RUMAH SAKIT dr. DRAJAT PRAWIRANEGARA. D3 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
Cover .pdf

Download (513kB)
[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
bab 1.pdf

Download (119kB)
[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
bab 2.pdf

Download (251kB)
[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
bab 3.pdf

Download (12kB)
[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
bab 4.pdf

Download (191kB)
[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
bab 5.pdf

Download (6kB)
[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
daftar pustaka.pdf

Download (8kB)
[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
lampiran .pdf

Download (22kB)

Abstract

Cedera kepala merupakan istilah luas yang menggambarkan sejumlah cedera yang terjadi pada kulit kepala, tengkorak, otak, dan jaringan dibawahnya serta pembuluh di kepala. Berdasarkan data dari (Riskesdas, 2018), Insiden cedera kepala di indonesia pada tahun 2018 ditemukan 11,9% dari keseluruhan penduduk yang mengalami cedera setahun terakhir. Tujuan : Memberikan Asuhan keperawatan Gawat Darurat dengan rangkaian asuhan kegiatan yang diberikan pada kondisi kegawat daruratan yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kegawatan pasien dalam mengatasi kondisi kegawatan di IGD. Teknik pengumplan data dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumen.Metode yang digunakan dalam studi kasus dengan menggunakan asuhan keperawatan gawat darurat yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Dari hasil yang didapatkan berdasarkan hasil studi kasus pada klien 1 dan klien 2 tersebut mengalami cidera kepala disebabkan karna faktor kecelakaan lalu lintas. Diagnosa klien 1 dan klien 2 memiliki diagnosa yang sama yaitu Resiko perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan manajemen peningkatan tekanan intrakanial. Intervensinya yaitu manajemen peningkatan tekanan intrakanial. Implementasi yang dilakukan yaitu Monitoring tanda-tanda vital. Evaluasi berdasarkan hasil studi kasus pada klien 1 sudah mulai merasa membaik, dan pasien 2 masih tidak sadarkan diri. Akhirnya penulis mengambil kesimpulan masalah pada klien 1 dapat teratasi sehingga intervensi dapat dihentikan, sedangkan pada klien 2 masalah teratasi sebagian sehingga intervensi masih dilanjutkan.

Item Type: Thesis (D3)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorNurlaela, Ella202002203151
Thesis advisorHermala Dewi, Nelly197906142005012009
Additional Information: Cedera kepala merupakan istilah luas yang menggambarkan sejumlah cedera yang terjadi pada kulit kepala, tengkorak, otak, dan jaringan dibawahnya serta pembuluh di kepala. Berdasarkan data dari (Riskesdas, 2018), Insiden cedera kepala di indonesia pada tahun 2018 ditemukan 11,9% dari keseluruhan penduduk yang mengalami cedera setahun terakhir. Tujuan : Memberikan Asuhan keperawatan Gawat Darurat dengan rangkaian asuhan kegiatan yang diberikan pada kondisi kegawat daruratan yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kegawatan pasien dalam mengatasi kondisi kegawatan di IGD. Teknik pengumplan data dalam penelitian ini adalah teknik wawancara, observasi, pemeriksaan fisik, dan studi dokumen.Metode yang digunakan dalam studi kasus dengan menggunakan asuhan keperawatan gawat darurat yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Dari hasil yang didapatkan berdasarkan hasil studi kasus pada klien 1 dan klien 2 tersebut mengalami cidera kepala disebabkan karna faktor kecelakaan lalu lintas. Diagnosa klien 1 dan klien 2 memiliki diagnosa yang sama yaitu Resiko perfusi jaringan serebral tidak efektif berhubungan dengan manajemen peningkatan tekanan intrakanial. Intervensinya yaitu manajemen peningkatan tekanan intrakanial. Implementasi yang dilakukan yaitu Monitoring tanda-tanda vital. Evaluasi berdasarkan hasil studi kasus pada klien 1 sudah mulai merasa membaik, dan pasien 2 masih tidak sadarkan diri. Akhirnya penulis mengambil kesimpulan masalah pada klien 1 dapat teratasi sehingga intervensi dapat dihentikan, sedangkan pada klien 2 masalah teratasi sebagian sehingga intervensi masih dilanjutkan.
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
R Medicine > RT Nursing
Divisions: 07-Fakultas Kedokteran
07-Fakultas Kedokteran > 14401-Prodi Keperawatan D3
Depositing User: Mister Saefullaah Fattah
Date Deposited: 22 Aug 2022 11:41
Last Modified: 22 Aug 2022 11:41
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/15343

Actions (login required)

View Item View Item