Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NYERI KRONIS PADA PENDERITA GOUT ARTHRITIS DENGAN TINDAKAN TEKNIK NON-FARMAKOLOGIS PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DI WILAYAH PUSKESMAS SINGANDARU

Maimunah, Maimunah (2022) ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NYERI KRONIS PADA PENDERITA GOUT ARTHRITIS DENGAN TINDAKAN TEKNIK NON-FARMAKOLOGIS PEMBERIAN KOMPRES HANGAT DI WILAYAH PUSKESMAS SINGANDARU. D3 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
Cover_KTI_Maimunah_8801190091.pdf

Download (159kB)
[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
Cover-Daftar Isi_KTI_Maimunah_8801190091.pdf

Download (2MB)
[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
BAB 1_KTI_Maimunah_8801190091.pdf

Download (279kB)
[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
BAB 2_KTI_Maimunah_8801190091.pdf

Download (492kB)
[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
BAB 3_KTI_Maimunah_8801190091.pdf

Download (459kB)
[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
BAB 4_KTI_Maimunah_8801190091.pdf

Download (618kB)
[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
BAB 5_KTI_Maimunah_8801190091.pdf

Download (256kB)
[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
Daftar Pustaka_KTI_Maimunah_8801190091.pdf

Download (274kB)
[img] Text (Karya Tulis Ilmiah)
Lampiran_KTI_Maimunah_8801190091.pdf

Download (2MB)

Abstract

This case study is motivated by the many cases of gouty arthritis which ordinary people call gout, gout arthritis is a disease that can be deadly if not treated further. Based on the prevalence of gout arthritis in Indonesia in 2013 increased by 11.9%. Meanwhile, in 2018 based on the Banten province report, the prevalence of joint disease based on doctor's diagnosis was 6.15%. With male gender characteristics of 4.68% and female of 7.66% (Riskesdas, 2018). Gout arthritis is a joint disease caused by high levels of uric acid in the blood. High uric acid levels in the blood exceed normal limits causing a buildup of uric acid in joints and other organs of the body. This buildup of uric acid makes joints sore, painful and inflamed (Haryani & Misniarti, 2020). The pain can be overcome in several ways, namely pharmacological and non-pharmacological measures. One of the effective and efficient non-pharmacological therapy is by giving warm compresses. Warm compresses are non-pharmacological therapy to eliminate or reduce pain by providing a sense of warmth, meeting the need for comfort, reducing or relieving pain, and reducing the occurrence of muscle spasms by using warm water (Hidayat, 2015) in Hoesny et al, 2018). This case study was conducted for 4 days in March 2022. The instrument used in this case study is to use a family nursing care format which includes: assessment sheet, diagnosis sheet, planning sheet, action sheet, evaluation sheet and physical examination tools. The participants in this study were two families whose members had gouty arthritis who had met the inclusion criteria set by the authors. Based on the data obtained in the family of client 1 and client 2 suffering from gout arthritis for more than 3 months with a pain scale ranging from 5-6 and do not know how to handle non-pharmacological treatments to relieve gout arthritis joint pain using warm compresses. The nursing problem taken is in accordance with the assessment data obtained on client 1 and client 2, namely chronic pain. The intervention carried out was to provide non-pharmacological techniques of giving warm compresses to clients and families with the aim of decreasing the pain scale. Implementation was carried out for 4 visits with planned actions. Evaluation of the results of case studies on the family of client 1 and client 2, namely the client and family can perform non-pharmacological techniques of warm compresses independently and the pain scale decreases in the range of scale 3 is mild pain . The author concludes that the problem of client 1 and client 2 with chronic pain can be resolved and the intervention is stopped. Keywords : Family Nursing Care, Gout Arthritis, Warm Compress

Item Type: Thesis (D3)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorMULYANASARI, FERTIN201801011289
Thesis advisorAMALIAH, LILI196806091988032006
Additional Information: Studi kasus ini di latar belakangi oleh banyaknya kasus gout arthritis yang orang awam biasa sebut asam urat, gout arthritis yaitu menjadi salah satu penyakit yang dapat mematikan jika tidak ditangani lebih lanjut. Berdasarkan prevalensi gout arthritis di Indonesia pada tahun 2013 mengalami peningkatan yaitu sebesar 11,9%. Sedangkan pada tahun 2018 berdasarkan laporan provinsi Banten prevalensi penyakit sendi berdasarkan diagnosis dokter yaitu sebesar 6,15%. Dengan karakteristik jenis kelamin laki-laki sebesar 4,68% dan perempuan sebesar 7,66% (Riskesdas, 2018). Gout arthritis adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat di dalam darah. Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah melebihi batas normal menyebabkan penumpukan asam urat didalam persendian dan organ tubuh lainnya. Penumpukan asam urat inilah yang membuat sendi sakit, nyeri dan meradang (Haryani & Misniarti, 2020). Nyeri tersebut dapat diatasi dengan beberapa cara yaitu dilakukan tindakan farmakologis dan non-farmakologis. Salah satu pemberian terapi nonfarmakologis yang efektif dan efisien yaitu dengan cara pemberian kompres hangat. Kompres hangat merupakan terapi non farmakologis untuk menghilangkan atau menurunkan rasa nyeri dengan memberikan rasa hangat, memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan rasa nyeri, dan mengurangi terjadinya spasme otot dengan menggunakan air hangat ((Hidayat, 2015) dalam Hoesny dkk, 2018). Studi kasus ini dilakukan selama 4 hari pada bulan Maret 2022. Instrumen yang digunakan pada studi kasus ini adalah menggunakan format asuhan keperawatan keluarga yang meliputi : lembar pengkajian, lembar diagnose, lembar perencanaan, lembar tindakan, lembar evaluasi dan alat-alat pemeriksaan fisik. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah dua keluarga yang anggotanya mengalami gout arthritis yang telah memenuhi kriteria inklusi yang ditetapkan penulis. Berdasarkan data yang didapatkan pada keluarga klien 1 dan klien 2 menderita gout arthritis lebih dari 3 bulan dengan skala nyeri rentang 5-6 dan tidak mengetahui cara penanganan non farmakologis untuk meredakan nyeri sendi gout arthritis menggunakan pemberian kompres hangat. Masalah keperawatan yang diambil adalah sesuai dengan data pengkajian yang didapat pada klien 1 dan klien 2 yaitu nyeri kronis. Intervensi yang dilakukan yaitu memberi tindakan teknik non farmakologis pemberian kompres hangat pada klien dan keluarga dengan tujuan skala nyeri menurun. Implementasi dilakukan selama 4 kali kunjungan dengan tindakan yang sudah direncanakan. Evaluasi hasil studi kasus pada keluarga klien 1 dan klien 2 yakni klien dan keluarga dapat melakukan tindakan teknik non farmakologis kompres hangat secara mandiri serta skala nyeri menurun direntang skala 3 yaitu nyeri ringan. Penulis mengambil kesimpulan bahwa masalah klien 1 dan klien 2 dengan nyeri kronis dapat teratasi intervensi dihentikan. Kata kunci : Asuhan Keperawatan Keluarga, Gout Arthritis, Kompres Hangat
Subjects: R Medicine > RT Nursing
Divisions: 07-Fakultas Kedokteran > 14401-Prodi Keperawatan D3
07-Fakultas Kedokteran
Depositing User: Mrs Maimunah Maimunah
Date Deposited: 02 Aug 2022 11:41
Last Modified: 02 Aug 2022 11:41
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/15085

Actions (login required)

View Item View Item