Istiqomah, Ma'rifatul (2022) ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA GANGGUAN MOBILITAS FISIK PADA KLIEN STROKE NON HEMORAGIK DENGAN PEMBERIAN TINDAKAN MOBILISASI FISIK DI KALORAN PENA TAHUN 2022. D3 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text
Cover.pdf Download (3MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 2.pdf Download (10MB) |
|
Text
BAB 3.pdf Download (2MB) |
|
Text
BAB 4.pdf Download (10MB) |
|
Text
BAB5.pdf Download (861kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (881kB) |
|
Text
Lampirann.pdf Download (3MB) |
Abstract
The case studies are background to the many cases of hypertension that cause strokes as recorded. In banten, the highest prevalence is at age 75 and older (4.68% and 8.83%). The diagnosed prevalence of health health rates is higher in women (1.65% to 1.26%), and so are those with more women in groups than men (3.87% to 2.9%) (riskesdas, 2018). A nonhemorrhagic stroke is a clinical sign of dysfunction or tissue damage caused by a lack of blood flow to the brain and interferes with the need for blood and oxygen in the brain tissue. A non- hemorrhagic stroke is a stroke caused by blood clot (either a thrombus or an embolism), or from a blood vessel stenosis caused by plaque buildup (lemone, etc., 2016). Mobilization isa person's ability to move freely, easily and regularly that aims to meet the needs of a healthy life. Losing the ability to move is addictive, the condition obviously requires nursing. Mobilization is needed to increase self- reliance, improve health, and slow the process of disease (Mubarak, Indrawati, & Susanto, 2015). The case study was carried out for two months, namely February and march. The instruments used in the case study are the comprehensive form of family nursing: review sheets, diagnostic sheets, intervention sheets, implementation sheets, evaluation sheets, and physical inspection tools. Participants in the study numbered two patients whose family had non-hemorrhagic strokes who had met the writer's set institute of inclusion. The nursing problem taken is according to client 1 and client 2 is impaired physical mobility. The intervention carried out is to provide physical mobilization actions, namely ROM (Range Of Motion) Actions for clients and families. Implementation was carried out for 4 visits with planned actions. Evaluation of the results of case studies on the family of client 1 and client 2, namely the family and client can and want to perform physical mobilization movements, namely ROM (Range Of Motion) Actions independently. The author concludes that the problems of client 1 and client 2 can be partially resolved and the intervention is continued by providing support to families and clients. Keywords: Family nursing care, Non-hemorrhagic stroke, Physical Mobilization
Item Type: | Thesis (D3) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Studi kasus ini dilatar belakangi oleh banyaknya kasus hipertensi yang menyebabkan stroke seperti yang tercatat. Di Banten, prevalensi tertinggi pada umur 75 tahun ke atas (4,68% dan 8,83%). Prevalensi yang terdiagnosis tenaga kesehatan lebih tinggi pada wanita (1,65% berbanding 1,26%), demikian juga yang didiagnosis tenaga kesehatan dengan gejala lebih banyak pada kelompok perempuan daripada laki-laki (3,87% berbanding 2,9%) (Riskesdas, 2018). Stroke non hemoragik adalah tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke otak sehingga mengganggu kebutuhan darah dan oksigen di jaringan otak. Stroke non hemoragik adalah stroke yang disebabkan oleh bekuan darah (baik sebagai trombus maupun embolus), atau dari stenosis pembuluh darah yang disebabkan penumpukan plak (Lemone, dkk, 2016). Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Kehilangan kemampuan untuk bergerak menyebabkan ketergantungan, keadaan ini jelas membutuhkan tindakan keperawatan. Mobilisasi diperlukan untuk meningkatkan kemandirian diri, meningkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit (Mubarak, Indrawati, & Susanto, 2015). Studi kasus ini dilakukan selama dua bulan yaitu februari dan maret. Instrumen yang digunakan pada studi kasus ini adalah format asuhan keperawatan keluarga yang meliputi : lembar pengkajian, lembar diagnosa, lembar intervensi, lembar implementasi, lembar evaluasi, dan alat-alat pemeriksaan fisik. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah dua pasien yang anggota keluarganya mengalami stroke non hemoragik yang telah memenuhi kriteria inklusi yang ditetapkan penulis. Berdasarkan data yang didapatkan, keluarga klien 1 dan klien 2 tidak mengetahu gerakan untuk meregangkan sendi- sendi pada keluarga yang menderita stroke. Masalah keperawatan yang diambil adalah sesuai klien 1 dan klien 2 adalah gangguan mobilitas fisik. Intervensi yang dilakukan yaitu memberi tindakan mobilisasi fisik yaitu Tindakan ROM (Range Of Motion) pada klien dan keluarga. Implementasi dilakukan selama 4 kali kunjungan dengan tindakan yang sudah direncanakan. Evaluasi hasil studi kasus pada keluarga klien 1 dan klien 2 yakni keluarga dan klien dapat dan mau melakukan tindakan gerakan mobilisasi fisik yaitu Tindakan ROM (Range Of Motion) secara mandiri. Penulis mengambil kesimpulan bahwa masalah klien 1 dan klien 2 dapat teratasi sebagian dan intervensi dilanjutkan dengan memberi dukungan kepada keluarga dan klien. Kata kunci: Asuhan Keperawatan Keluarga, Stroke non hemoragik, Mobilisasi fisik | |||||||||
Subjects: | R Medicine > RT Nursing | |||||||||
Divisions: | 07-Fakultas Kedokteran 07-Fakultas Kedokteran > 14401-Prodi Keperawatan D3 |
|||||||||
Depositing User: | Mrs Ma'rifatul Istiqomah | |||||||||
Date Deposited: | 30 Jul 2022 21:19 | |||||||||
Last Modified: | 30 Jul 2022 21:19 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/14916 |
Actions (login required)
View Item |