LU’LU ROCHMATUSSIFA, PUTRI (2022) TINJAUAN YURIDIS TENTANG HAK ASUH ANAK AKIBAT PERCERAIAN MENURUT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN (Studi Putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Dengan Nomor Putusan: Nomor 754/Pdt.G/2020/Pa.Tgrs). S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Text
COVER.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (697kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (499kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (720kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (604kB) |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (480kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (520kB) |
Abstract
Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam menyatakan bahwa pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau yang belum berumur 12 tahun adalah hak ibunya. Tetapi kenyataan yang terjadi di lapangan belum sesuai dengan aturan tersebut karena masih ada sebagian ibu yang merasa berhak mengasuh anak-anaknya namun hak tersebut jatuh kepada sang ayah sesuai dengan putusan majelis hakim. Seperti halnya pada nomor putusan 754/Pdt.G/2020/PA.Tgrs antara Ivan Susanto selaku pemohon dengan Mia Lusiana selaku termohon dalam kasus ini dimana majelis hakim justru memberikan hak asuh anak kepada pemohon yaitu Ivan Susanto. Atas dasar pemikiran dan uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan tema yaitu tijauan yuridis hak asuh anak akibat perceraian menurut Undang-Undang Republik Indinesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dengan nomor putusan 754/Pdt.G/2020/PA.Tgrs. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan jenis penelitian yuridis normatif. Sumber data utama yang peneliti gunakan adalah data sekunder berupa putusan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Seorang ibu sebetulnya sudah memiliki hak hadhonah untuk mendapatkan hak asuh anaknya yang belum berumur 12 tahun. Hak hadhonah adalah hak untuk mengasuh, memelihara dan mendidik anak hingga dewasa atau mampu berdiri sendiri. Hak hadhonah ini diatur dalam Pasal 105 Kompilasi Hukum Islam yang memberikan hak bagi ibu atas anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun. Konsep hak hadhonah dalam KHI sesungguhnya lebih didasarkan pada kepentingan psikologis si anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun, yang pada umumnya masih membutuhkan kasih sayang seorang ibu. Namun dalam putusan hakim dalam kasus ini terdapat kekeliruan berakibat hukum seorang ibu kehilangan hak asuh atas anaknya padahal pemeliharaan anak yang masih belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun.
Item Type: | Thesis (S1) | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Contributors: |
|
|||||||||
Additional Information: | Article 105 Compilation of Islamic Law states that the care of children who are not yet mumayyiz or who are not yet 12 years old is the right of the mother. However, the reality in the field is not in accordance with these regulations because there are still some mothers who feel they have the right to care for their children, but this right falls to the father according to the judge's decision. As with the decision number 754 / Pdt.G / 2020 / PA.Tgrs between Ivan Susanto as the petitioner and Mia Lusiana as the defendant in this case where the panel of judges gave custody of children to the applicant, namely Ivan Susanto. Based on the above thought and description, the researchers are interested in conducting research with the theme of juridical review of child custody due to divorce according to the Law of the Republic of Indonesia Number 35 of 2014 concerning amendments to Law 23 of 2002 concerning Child Protection with a verdict number. 754 / Pdt.G / 2020 / PA.Tgrs. The research method used is a qualitative method with normative juridical research type. The main data source that researchers use is secondary data in the form of decisions. The results of this study indicate that a mother actually has hadhonah rights to get custody of her child who is not yet 12 years old. Hadhonah rights are the right to care for, care for and educate children to adulthood or be able to stand alone. This hadhonah right is regulated in Article 105 of the Compilation of Islamic Law which provides rights for mothers to children who are not mumayyiz or not yet 12 years old. The concept of hadhonah rights in the KHI is actually based more on the psychological interests of the child who is not yet mumayyiz or not yet 12 years old, who generally still need a mother's love. However, in the judge's decision in this case there was an error resulting in the law of a mother losing custody of her child even though the care of the child was still not mumayyiz or was not yet 12 years old. Keywords: Mumayyiz, Hadhonah Rights, Divorce | |||||||||
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci : Mumayyiz, Hak Hadhonah, Perceraian | |||||||||
Subjects: | K Law > K Law (General) | |||||||||
Divisions: | 01-Fakultas Hukum 01-Fakultas Hukum > 74201-Program Studi Ilmu Hukum |
|||||||||
Depositing User: | Perpustakaan Pusat | |||||||||
Date Deposited: | 27 Jul 2022 12:23 | |||||||||
Last Modified: | 27 Jul 2022 12:23 | |||||||||
URI: | http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/14835 |
Actions (login required)
View Item |