Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

EVALUASI PROGRAM PEMERINTAHKABUPATEN LEBAK DALAM MENANGANISTUNTING PADA BALITA DI KECAMATAN CIBADAK

Hani, Ummu and Arenawati, Arenawati and Prafitri, Nikki (2022) EVALUASI PROGRAM PEMERINTAHKABUPATEN LEBAK DALAM MENANGANISTUNTING PADA BALITA DI KECAMATAN CIBADAK. S1 thesis, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.

[img] Text
skripsi final.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

ABSTRAK Ummu Hani. 6661170007. Skripsi. Evaluasi Program Pemerintah Kabupaten Lebak Dalam Menangani Stunting Di Kecamatan Cibadak. Program Studi. Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dosen Pembimbing I : Dr. Arenawati, M.Si. Dosen Pembimbing II Nikki Prafitri, M.Si. Kata Kunci : Evaluasi Program, Stunting Penanganan Stunting merupakan focus pemerintah. Pada tahun 2019, Kabupaten Lebak merupakan kabupaten dengan prevelensi stunting tertinggi di Provinsi Banten. Berdasarkan data yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak, prevelensi stunting tertinggi berada di Kecamatan Cibadak. Dalam menangani stunting di Kecamatan Cibadak, Pemerintah Kabupaten Lebak membuat Peraturan Bupati Lebak Nomor 42 Tahun 2019 Tentang Percepatan Penurunan Dan Pencegahan stunting Terintegrasi Di Kabupaten Lebak. Didalamnya terdapat strategi yang harus dilakukan. Pertama, Kemandirian Dan Ketahanan Keluarga yang berisi program edukasi kesehatan. Kedua, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang berisi program peningkatan aktivitas fisik dan pola hidup sehat. Ketiga, Gerakan Seribu Hari Pertama Kehidupan yang berisi program antara masyarakat dengan pemerintah daerah guna gerakan partisipasi pencegahan stunting. Keempat, Optimalisasi Pelayananyang berisi program pencukupan fasilitas pelayanan kesehatan. Kelima, Pembentukan Pokja.Namun, pada kenyataannya ditemukan masalah pada sarana dan prasarana di beberapa posyandu masih kurang dan menjadi penghambat strategi keempat, yaitu optimalisasi pelayanan. Serta minimnya pengetahuan masyarakat yang seharusnya menjadi strategi pertama, yaitu kemandirian dan ketahanan pangan. Penelitian ini menggunakan teori menurun Dunn (dalam Nugroho, 2003 : 186) yang terdiri dari 6 dimensi, yaitu efektivitas, efisiensi, kecukupan, perataan, responsivitas, dan ketepatan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, analisis dokumen, serta observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program yang ada dalam strategi ini masih belum berjalan dengan sepenuhnya yang terlihat dari Sarana dan prasarana dalam intervensi gizi sepsifik masih sangat kurang. Hal ini dilihat dari sarana dan prasarana yang ada di posyandu masih minim seperti rusaknya timbangan berat badan, alat ukur tinggi badan, tidak adanya kursi, serta atap yang hampir rubuh. Rekomendasi yang dapat diberikan yaitu melakukan pelatihan kepada kader posyandu, memaksimalkan dana desa sebagai sumber bantuan, serta melakukan sosialiasai. ABSTRACT Ummu Hani. 6661170007. Research Paper. Evaluasi Program Pemeirntah Kabupaten Lebak Dalam Menangani Stunting Pada Balita Di Kecamatan Cibadak. Majored. Public Administration, Political and Social Sciences Fakulty, Sultan Ageng Tirtayasa University. Predeptor Lecturer I : Dr. Arenawati, M.Si. Preceptor Lecturer II : Nikki Prafitri, M.Si Key Words : Evaluation. Stunting. Handling Stunting is the government's focus. In 2019, Lebak Regency was the district with the highest stunting prevalence in Banten Province. Based on data provided by the Lebak District Health Office, the highest prevalence of stunting is in Cibadak District. In dealing with stunting in Cibadak District, the Lebak Regency Government made Lebak Regent Regulation Number 42 of 2019 concerning the Acceleration of Integrated Stunting Reduction and Prevention in Lebak Regency. In it there is a strategy that must be done. First, Family Independence and Resilience which contains health education programs. Second, the Healthy Living Community Movement which contains programs to increase physical activity and a healthy lifestyle. Third, the First Thousand Days of Life Movement which contains a program between the community and local governments for the stunting prevention participation movement. Fourth, Service Optimization which contains a program for the sufficiency of health service facilities. Fifth, Formation of Working Groups. However, in reality it was found that the problems with facilities and infrastructure in some posyandu were still lacking and became an obstacle to the fourth strategy, namely service optimization. As well as the lack of public knowledge which should be the first strategy, namely self-reliance and food security. This study uses Dunn's theory of descent (in Nugroho, 2003: 186) which consists of 6 dimensions, namely effectiveness, efficiency, adequacy, alignment, responsiveness, and accuracy. The method used is a qualitative method. Data collection techniques used are interviews, document analysis, and observation. The results of this study indicate that the existing programs in this strategy are still not fully operational, which can be seen from the lack of facilities and infrastructure for specific nutrition interventions. This can be seen from the lack of facilities and infrastructure at the posyandu, such as broken weight scales, height measuring instruments, no chairs, and a roof that almost fell. Recommendations that can be given are conducting training for posyandu cadres, maximizing village funds as a source of assistance, and conducting socialization.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Communication > Public Relations Science
Divisions: 06-Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > 63201-Program Studi Administrasi Publik
Depositing User: Perpustakaan FISIP
Date Deposited: 19 Jul 2024 15:40
Last Modified: 19 Jul 2024 15:40
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/14516

Actions (login required)

View Item View Item