Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PENGENDAPAN BIJI KELOR TERHADAP pH, KEKERUHAN DAN WARNA AIR WADUK KRENCENG

Budi Purnomo Sidi, Tri and Pratama, Rian (2014) PENGARUH KONSENTRASI DAN WAKTU PENGENDAPAN BIJI KELOR TERHADAP pH, KEKERUHAN DAN WARNA AIR WADUK KRENCENG. S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text
Pengaruh Konsentrasi dan Waktu Pengendapan Biji Kelor Terhadap pH, Kekeruhan dan Warna Air Waduk Krenceng.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only until 2014.

Download (977kB)
Official URL: https://ft.untirta.ac.id

Abstract

Air merupakan unsur utama kehidupan. Namun seiring berjalannya waktu kualitas air semakin hari semakin menurun, sehingga diperlukan suatu cara untuk meningkatkan kualitas air tersebut. Salah satu proses yang dapat dilakukan untuk pengolahan air baku menjadi air bersih adalah proses koagulasi-flokulasi dengan biji kelor. Tujuan dari penelitian ini mengetahui kondisi operasi yang tepat untuk mengoptimalkan kinerja biji kelor dalam menurunkann derajat keasaman (pH), turbiditas (kekeruhan) dan warna air waduk Krenceng. Prosedur penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu Tahap pertama, persiapan biji kelor. Biji kelor tua dikupas kulitnya dan dihaluskan dengan blender, kemudian mengeringkannya dengan oven pada suhu 105 oC selama 10 menit dan didinginkan dengan eksikator. Terakhir, diayak dengan ukuran 60 mesh. Tahap kedua, jar test. Biji kelor (175, 200, 225 mg) dimasukkan ke dalam masing-masing gelas piala 500 ml, kemudian ditambahkan 500 ml air waduk Krenceng yang telah dilakukan analisa derajat keasaman (pH), turbiditas (kekeruhan) dan warna. Campuran tersebut diaduk dengan alat jar test dengan kecepatan 65 rpm selama 10 menit dan didiamkan dengan variasi 8, 10 dan 12 menit. Terakhir, air waduk Krenceng dipisahkan dari endapannya dan dilakukan kembali analisa derajat keasaman (pH), turbiditas (kekeruhan) dan warna. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum biji kelor terjadi pada konsentrasi 400 ppm dan waktu pengendapan 12 menit dengan penurunan pH 7,7 % , kekeruhan 66,3 %, dan warna 63,2 % sedangkan kondisi optimum aluminium sulfat cair 1% diperoleh pada konsentrasi 350 ppm dan waktu pengendapan 10 menit dengan penurunan pH 46,1 %, kekeruhan 95,2 % dan warna 93,2 %. Biji kelor mampu membuat parameter pH dan kekeruhan air waduk Krenceng menjadi air bersih sesuai PERMENKES 416 tahun 1990 sedangkan parameter warna masih belum sesuai. Aluminium sulfat cair 1% lebih efektif dibandingkan dengan biji kelor.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorRusdi, Rusdi196711252005011002
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Biji Kelor, Aluminium Sulfat Cair 1%, Air Waduk Krenceng
Subjects: T Technology > T Technology (General)
T Technology > TP Chemical technology
Divisions: 03-Fakultas Teknik
03-Fakultas Teknik > 24201-Jurusan Teknik Kimia
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 25 Apr 2022 15:28
Last Modified: 25 Apr 2022 15:28
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/13765

Actions (login required)

View Item View Item