Search for collections on EPrints Repository UNTIRTA

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN AIR DAN DOSIS PUPUK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae var. Alboglabra)

Nispatullaila, Ai (2015) PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN AIR DAN DOSIS PUPUK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica oleraceae var. Alboglabra). S1 thesis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

[img] Text
PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN AIR DAN DOSIS PUPUK KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANA.PDF - Published Version
Restricted to Registered users only until 2014.

Download (1MB)

Abstract

This research was aimed to know the response of frequency of plant watering and a dose of chicken manure fertilizer on kailan crops. This research was conducted at trial garden Singamerta Ciruas BPTP Banten from June to August 2014. This study used a Randomized Completely Block Design (RCBD) with two factors. The first factor was the frequency of the plant watering with four levels; F1: frequency of plant watering once a day, F2: frequency of plant watering 2 days, F3: frequency of plant watering 3 days, F4: frequency of plant watering 4 days. The second factor was dose of chicken manure fertilizer with four level; P0: without chicken manure fertilizer (control), P1: 10 tonnes/ha (23.66 g/polybag), P2: 20 tonnes/ha (47,33 g/polybag), P3: 30 tonnes/ha (71.00 g/ polybag). Each treatment was repeated three times, so retrieved 48 the experimental units. The parameters observed were plant height, number of leaves, plant fresh weight, root fresh weight, root dry weight, and plant dry weight. The results showed that there was an interaction between frequency of plant watering and of dose chicken manure fertilizer on growth and yield of Kailan’s crops. Combination F2P2 (frequency of plant watering 2 days and chicken manure fertilizer dose 47,33 g/polybag) gave the highest result for height plant with 11.60 cm. While the combination F1P2 (frequency of plant watering 1 day and chicken manure fertilizer dose 47,33 g/polybag) gave the highest result for the number of leaves with 10.33 leaves.

Item Type: Thesis (S1)
Contributors:
ContributionContributorsNIP/NIM
Thesis advisorRitawati, Sri197807252005012006
Thesis advisorRohmawati, Imas198105122006042004
Additional Information: Kailan memiliki bentuk dan rasa yang khas serta unik dibandingkan dengan sayur-sayuran lain. Tanaman kailan rasanya enak serta mempunyai kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh manusia, seperti protein, mineral dan vitamin. Kandungan gizi serta rasanya yang enak, membuat kailan menjadi salah satu produk hortikultura yang diminati masyarakat. Produksi kailan yang tergolong keluarga kubis-kubisan di Indonesia mengalami pasang surut. Kondisi tersebut mendorong perlunya usaha peningkatan produksi kailan melalui teknik budidaya pertanian yang baik. pemberian pupuk kotoran ayam pada tanah merupakan suatu usaha untuk menyediakan hara, mempertahankan, dan meningkatkan kesuburan tanah, sehingga kondisi tanah tetap baik dan unsur hara sebagai nutrisi akan tetap tersedia. pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis 10-20 t/ha baik untuk pertumbuhan dan perkembangan selada. air merupakan faktor essensial bagi tanaman dan menjadi faktor pembatas bagi tanaman kailan. Kelebihan atau kekurangan air dapat menyebabkan tanaman mengalami titik kritis, dimana tanaman akan mengalami penurunan proses fisiologi dan fotosintesis yang akhirnya mempengaruhi produksi dan kualitas buahnya. Menurut penelitian Mechram (2006), kebutuhan air yang paling besar adalah pada media arang sekam baik itu pada interval penyiraman/frekuensi pemberian air 1 harian dan 3 harian sebesar 78.824 liter dan 92.531 liter. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh frekuensi pemberian air dan dosis pupuk kotoran ayam terhadap tanaman. Penelitian dilakukan di kebun percobaan Singamerta BPTP Ciruas Banten dari bulan Juni sampai Agustus 2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan dua faktor. Faktor pertama adalah frekuensi pemberian air dengan empat taraf yaitu : F1= frekuensi pemberian air 1 hari sekali, F2= frekuensi pemberian air 2 hari sekali, F3= frekuensi pemberian air 3 hari sekali, F4= frekuensi pemberian air 4 hari sekali dan faktor kedua adalah P0= tanpa pupuk kotoran ayam (kontrol), P1= 10 ton/ha (23,66 g/polibag), P2= 20 ton/ha (47,33 g/polibag), P3= 30 ton/ha (71,00 g/polibag). Setiap perlakuan diulang tiga kali sehingga diperoleh jumlah tanaman 48 satuan percobaan. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, bobot basah tanaman, bobot basah akar, bobot kering akar, bobot kering tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan frekuensi pemberian air dan dosis pupuk kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan. Kombinasi F2P2 (frekuensi pemberian air 2 hari sekali dan dosis pupuk kotoran ayam 47,33 g/polibag) memberikan hasil tertinggi untuk tinggi tanaman dengan nilai 11,60 cm. Sedangkan kombinasi F1P2 (frekuensi pemberian air 1 hari sekali dan dosis pupuk kotoran ayam 47,33 g/polibag) memberikan hasil tertinggi untuk jumlah daun dengan nilai 10,33 helai.
Uncontrolled Keywords: Kata kunci: kailan, frekuensi pemberian air, pupuk kotoran ayam, pertumbuhan. Keywords: kale , frequency of plant watering, chicken manure fertilizer, growth, yield.
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Divisions: 04-Fakultas Pertanian
04-Fakultas Pertanian > 54211-Program Studi Agroekoteknologi
Depositing User: Perpustakaan Pusat
Date Deposited: 18 Apr 2022 15:27
Last Modified: 18 Apr 2022 15:27
URI: http://eprints.untirta.ac.id/id/eprint/13285

Actions (login required)

View Item View Item