Zata Dini, Oktavia (2015) TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KARYAWAN PT. GARUDA MAINTENANCE FACILITY (GMF) AERO ASIA DI TINJAU MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN JO PERATURAN PEMERINTAHAN NO. 50 TAHUN 2012 TENTANG PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

Text TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) KARYAWAN PT. GARUDA MAINTEN.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

PT. Garuda Maintenace Facility (GMF) Aero Asia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat terbang. Bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan pada proses perbaikan atau perawatan pesawat terbang disebabkan karena dalam proses produksinya, menggunakan bahan-bahan dan alat-alat yang mempunyai risiko kecelakaan yang tinggi, dan benda panas selama bekerja mempunyai efek samping dapat menimbulkan penyakit akibat kerja seperti gangguan pernafasan, mata iritasi, luka bakar serta kecelakaan lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini membahas tentang bagaimana pelaksanaan perlindungan hukum keselamatan dan kesehatan terhadap tenaga kerja di PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia dalam perspektif yuridis serta apa upaya hukum apa yang dilakukan jika terjadi kecelakaan kerja terhadap tenaga kerja di PT. Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia. Dalam penulisan skripsi ini menggunakan tipe penelitian hukum normative empiris yaitu meneliti bahan pustaka dan kajian terhadap Undang�Undang dan Peraturan yang berlaku terkait dalam permasalahan yang merupakan bahan sekunder dan meneliti keadaan dilapangan yang merupakan data primer. Berdasarkan penelitian penulis, menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan perlindungan hukum terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. GMF Aero Asia, perusahaan melakukan upaya-upaya serta pengawasan terhadap tenaga kerja dan upaya hukum yang diberikan terhadap tenaga kerjanya yang mengalami kecelakaan kerja ialah berupa jaminan sosial/ asuransi dalam menjamin keselamatan serta kesehatan para tenaga kerjanya. Namun pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja masih mempunyai beberapa hambatan sehingga belum terciptanya zero accident. Hambatan yang terjadi disebabkan beberapa faktor seperti masih kurangnya personil dalam melaksanakan pengimplementasian K3 dan pemenuhan persyaratan perundang-undangan belum maksimal seperti sertifikasi kompetensi kerja serta penilaian SMK3.

Actions (login required)

View Item