Lathasia, Nisa (2014) PENYELENGGARAAN PELATIHAN LIFE SKILL DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN NARAPIDANA WANITA DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS II A TANGERANG. S1 thesis, UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.

Text PENYELENGGARAAN PELATIHAN LIFE SKILL DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN NARAPIDANA WANITA DI LEMBAGA .pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (7MB)

Abstract

Pelatihan merupakan bagian dari proses pendidikan yang tidak bisa dipisahkan. Sebagaimana pada penyelenggaraan Pendidikan Luar Sekolah (PLS), konsep learning (pembelajaran), education (pendidikan), dan training (pelatihan), secara umum menjadi sesuatu yang integratif dalam implementasi kegiatannya, terutama program-program yang sasarannya pemuda dan orang dewasa. Berkaitan dengan hal tersebut, maka menarik bagi peneliti untuk melakukan penelitian yang memfokuskan pada kajian mengenai “Bagaimana Pelaksanaan Pelatihan Life Skill Dalam Meningkatkan Kemandirian bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Tangerang?”.Permasalahan dibatasi pada : 1) Pelaksanaan program pelatihan life skill menjahit pakaian, 2) Dampak pelatihan life skill menjahit pakaian, 3) Faktor pendukung dan penghambat pelatihan life skill menjahit pakaian, Adapaun tujuan penelitian ini secara umum ialah mendeskripsikan pelaksanaan Pelatihan Life Skill Dalam Meningkatkan Kemandirian bagi warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Tangerang. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep pendidikan luar sekolah, konsep pelatihan, konsep pendidikan kecakapan hidup (life skill), konsep kemandirian, konsep narapidana, dan konsep sistem lembaga pemasyarakatan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif sederhana dengan penyajian data persentase untuk menggambarkan variabel-variabel yang diteliti kedalam berbagai tafsiran. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara kepada 1 orang pengelola, 2 orang instruktur dan 2 orang warga binaan serta angket, skala sikap dan observasi kepada sampel penelitian sebanyak 10 orang. Hasil penelitian ini pelatihan life skill menjahit pakaian sudah sesuai dengan tujuan dari diadakannya pelatihan yaitu untuk meningkatkan keterampilan menjahit dan meningkatkan kemandirian bagi warga binaan. Pelaksanaan dari pelatihan life skill menjahit pakaian sendiri disusun sesuai dengan kebutuhan dan tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya, Materi yang diberikan yaitu materi mengenai pengetahuan dan keterampilan menjahit, Metode pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan pola kelompok dengan teknik praktek, ceramah, tanya jawab, simulasi dan diskusi. Dampak dari kegiatan pelatihan ini dilihat dari segi kognitif, afektif dan psikomotor dengan pencapaian kemampuan pengetahuan, sikap dan kemandirian sudah cukup memenuhi tujuan diadakannya pelatihan menjahit pakaian ini dimana warga binaan jadi lebih terampil dan lebih mandiri dalam menjahit terbukti dengan hasil-hasil jahitan yang lebih banyak lagi model dan macamnya. Dan Faktor-faktor pendukung dan penghambat dari kegiatan ini terdapat dari dana/anggaran dan para warga binaan yang mengikuti pelatihan ini dimana faktor dana/anggaran menjadi faktor pendukung bila anggaran ada kegiatan pun menjadi lancar dan bila anggaran lama turunnya dapat menghambat kegiatan pelatihan juga sedangkan warga binaan juga menjadi faktor penghambat dan pendukung dimana peserta yang suka males-malesan adalah salah satu faktor penghambat dari kegiatan pelatihan ini juga. Kesimpulannya pelatihan life skill menjahit pakaian dapat meningkatkan keterampilan menjahit dan meningkatkan kemandiriaan bagi warga binaan. Adapun saran bagi Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Tangerang selaku penyelenggara hendaknya lebih memberikan motivasi dan dorongan kepada warga binaan agar mereka dapat melanjutkan kegiatan menjahit pakaian setelah keluar dari Lembaga Pemasyarakatan nantinya.

Actions (login required)

View Item